Saling berebut kursi direktur operasional PSIS
A
A
A
Sindonews.com - Konflik di tubuh manajemen PSIS Semarang semakin meruncing. Investor tim Ancora menunjuk Warsa Susilo yang selama ini memantau kondisi PSIS untuk menempati posisi direktur operasional PSIS.
Dengan kata lain, hadirnya Warsa di dalam manajemen ini sekaligus memberhentikan pejabat sebelumnya Novel Al Bakrie. Dalam jumpa pers di Semarang kemarin, Warsa Susilo menyatakan kesanggupannya menjalankan tugas ini.
Surat resmi penunjukan dari konsorsium (investor) juga telah dikeluarkan. Surat penunjukan Warso Susilo sebagai Direktur Opersional PSIS tersebut ditandatangani Direktur Utama PT Laskar Diponegoro Mohammad Yunus.
Dalam surat itu, disebutkan Warsa Susilo mulai bertugas sejak 24 Februari lalu dengan batas waktu yang belum ditentukan.
”Saya mendapat tugas ini karena ada yang harus dibenahi. Setelah suasana kembali membaik, saya akan menyerahkan kembali kepada konsorsium. Saya akui, tugas ini melenceng jauh dari tugas saya yang sebenarnya. Untuk itu, saya selalu meminta teguran, masukan, dan saran dari publik bola Kota Semarang,” kata Warsa Susilo kepada wartawan di Semarang, Selasa (28/2).
Surat tersebut juga memuat empat wewenang Warsa Susilo. Tugas pertama adalah melakukan seleksi calon tenaga kerja yang akan bekerja pada perseroan, dalam hal ini PT Laskar Diponegoro. Warso juga berhak melakukan pemutusan hubungan kerja.
Tugas ketiga meliputi kewenangan melakukan penunjukkan kepada tenaga kerja yang bekerja di perseroan. Poin terakhir ini mencakup menandatangani perjanjian kerja antara calon tenaga kerja termasuk dengan perseroan dalam bentuk, isi, syarat-syarat, dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan perseroan.
”Saya tidak memiliki kepentingan apa-apa. Hanya menjalankan tugas dari perusahaan,” lanjutnya.
Mulai kemarin, Warsa juga mulai menunjuk personel yang akan membantunya bekerja. Warsa memberikan tugas kepada Daniel Toto Indriyanto untuk menempati jabatan Manajer Teknik.
”Toto merupakan sosok yang tepat untuk mengayomi para pemain. Untuk di posisi GM saya akan meminta masukan dari tokoh-tokoh sepak bola Semarang. Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak antikritik,” imbuh dia.
Warsa juga menetapkan Teguh Widodo sebagai Ketua Panpel pada laga PSIS versus Persis di Semarang, 3 Maret mendatang. Menurut dia, penggantian personel di panpel ini akan mempermudah Ancora melihat siapa saja yang bekerja secara maksimal.
”Apabila langkah ini masih diributkan, Ancora akan menempuh jalur hukum. Pelaksanaan pertandingan melawan Persis sudah sesuai prosedur dan izin kepada aparat kepolisian,” terangnya.
Sementara itu, kubu manajemen lama di bawah Novel Al Bakrie masih mengklaim posisinya di tim PSIS. Sebelumnya, Novel mengaku masih sebagai direktur operasional PSIS yang sah.
Novel juga mengklaim surat pemecatan dirinya dan jajaran di bawahnya tertanggal 10 Februari lalu cacat hukum. Perubahan yang dilakukan di jajaran direksi harus melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
Novel juga telah memberikan tugas kepada Budi Santoso yang sebelumnya manajer operasional untuk menempati pos general manajer teknik. Sedangkan Sony Harwanto dipercaya menggantikan Mariyanto sebagai manajer tim.
Dengan kata lain, hadirnya Warsa di dalam manajemen ini sekaligus memberhentikan pejabat sebelumnya Novel Al Bakrie. Dalam jumpa pers di Semarang kemarin, Warsa Susilo menyatakan kesanggupannya menjalankan tugas ini.
Surat resmi penunjukan dari konsorsium (investor) juga telah dikeluarkan. Surat penunjukan Warso Susilo sebagai Direktur Opersional PSIS tersebut ditandatangani Direktur Utama PT Laskar Diponegoro Mohammad Yunus.
Dalam surat itu, disebutkan Warsa Susilo mulai bertugas sejak 24 Februari lalu dengan batas waktu yang belum ditentukan.
”Saya mendapat tugas ini karena ada yang harus dibenahi. Setelah suasana kembali membaik, saya akan menyerahkan kembali kepada konsorsium. Saya akui, tugas ini melenceng jauh dari tugas saya yang sebenarnya. Untuk itu, saya selalu meminta teguran, masukan, dan saran dari publik bola Kota Semarang,” kata Warsa Susilo kepada wartawan di Semarang, Selasa (28/2).
Surat tersebut juga memuat empat wewenang Warsa Susilo. Tugas pertama adalah melakukan seleksi calon tenaga kerja yang akan bekerja pada perseroan, dalam hal ini PT Laskar Diponegoro. Warso juga berhak melakukan pemutusan hubungan kerja.
Tugas ketiga meliputi kewenangan melakukan penunjukkan kepada tenaga kerja yang bekerja di perseroan. Poin terakhir ini mencakup menandatangani perjanjian kerja antara calon tenaga kerja termasuk dengan perseroan dalam bentuk, isi, syarat-syarat, dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan perseroan.
”Saya tidak memiliki kepentingan apa-apa. Hanya menjalankan tugas dari perusahaan,” lanjutnya.
Mulai kemarin, Warsa juga mulai menunjuk personel yang akan membantunya bekerja. Warsa memberikan tugas kepada Daniel Toto Indriyanto untuk menempati jabatan Manajer Teknik.
”Toto merupakan sosok yang tepat untuk mengayomi para pemain. Untuk di posisi GM saya akan meminta masukan dari tokoh-tokoh sepak bola Semarang. Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak antikritik,” imbuh dia.
Warsa juga menetapkan Teguh Widodo sebagai Ketua Panpel pada laga PSIS versus Persis di Semarang, 3 Maret mendatang. Menurut dia, penggantian personel di panpel ini akan mempermudah Ancora melihat siapa saja yang bekerja secara maksimal.
”Apabila langkah ini masih diributkan, Ancora akan menempuh jalur hukum. Pelaksanaan pertandingan melawan Persis sudah sesuai prosedur dan izin kepada aparat kepolisian,” terangnya.
Sementara itu, kubu manajemen lama di bawah Novel Al Bakrie masih mengklaim posisinya di tim PSIS. Sebelumnya, Novel mengaku masih sebagai direktur operasional PSIS yang sah.
Novel juga mengklaim surat pemecatan dirinya dan jajaran di bawahnya tertanggal 10 Februari lalu cacat hukum. Perubahan yang dilakukan di jajaran direksi harus melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
Novel juga telah memberikan tugas kepada Budi Santoso yang sebelumnya manajer operasional untuk menempati pos general manajer teknik. Sedangkan Sony Harwanto dipercaya menggantikan Mariyanto sebagai manajer tim.
()