Persebaya masih suka anggap enteng musuh
A
A
A
Sindonews.com - Kemenangan Persebaya atas Arema Malang 2-1 memuaskan para pendukungnya. Namun, sejatinya permainan Persebaya masih belum maksimal. Sebab, penyakit lama belum sirna. Yaitu, kesan anggap enteng lawan.
Dalam laga yang disaksikan sekitar 50 ribu penonton itu, Persebaya memang sudah unggul cepat ketika pertandingan baru berjalan 11 menit melalui tendangan Feri Ariawan. Pada menit ke-65, Persebaya kembali diuntungkan setelah striker Arema, Purwanto Suwondo diusir keluarlapangan setelah mendapat kartu kuning kedua akibatmenekel Taufiq dari belakang.
Saat unggul jumlah pemain, Persebaya memang sempat mencetak gol kedua lewat penalti Otavio Dutra menit ke-71. Namun, penampilan Persebaya sebenarnya menurun jika dibandingkan babak pertama ketika Arema masih bermain dengan 11 pemain.
Kesan anggap enteng terlihat karena alur bola cepat tidak tampak lagi. Erol Iba ddk. cenderung lebih banyak menahan bola berlama-lama.
Padahal di babak pertama, pemain belakang Arema dibuat jatuh bangun terkena bombardir serangan Persebaya. Akibat menganggap enteng lawan, gawang Persebaya akhirnya bobol. Beruntung gol itu terjadi di masa injury time, sehingga membuat Arema tidak menyamakan kedudukan.
"Ini bukan masalah baru. Kalau tim kita lawan hanya 10 pemain, anak-anak terlalu overconfidence," kritik Pelatih Persebaya, Divaldo Alves.
Memang, kesan anggap enteng lawan ketika unggul jumlah pemain tidak hanya terjadi saat laga melawan Arema. Sebelumnya, saat melawat ke markas Persiraja, kondisi serupa juga terjadi.
Saatitu tuan rumah harus bermain dengan 10 orang. Tapi Persebaya tak mampu memanfaatkan keuntungan malah tumbang dengan skor tipis 1-2. Sedangkan saat melawan Persiba Bantul, Persebaya juga dibuat malu di kandang sendiri setalah kalah 0-1. Saat itu Persiba tampil dengan 10 pemain
Penyakit lama dengan menganggap enteng musuh diharapkan Divaldo tidak akan terulang di pertandingan berikutnya.
"Harus fokus selama pertandingan belum berakhir. Itu penting karena lawan yang kalah jumlah pemain biasanya lebih bersemangat. Beruntung, Arema mencetak gol di menit akhir. Kalau di pertengahan babak kedua, motivasi mereka bakal lebih berlipat, "ucapnya.
Dalam laga yang disaksikan sekitar 50 ribu penonton itu, Persebaya memang sudah unggul cepat ketika pertandingan baru berjalan 11 menit melalui tendangan Feri Ariawan. Pada menit ke-65, Persebaya kembali diuntungkan setelah striker Arema, Purwanto Suwondo diusir keluarlapangan setelah mendapat kartu kuning kedua akibatmenekel Taufiq dari belakang.
Saat unggul jumlah pemain, Persebaya memang sempat mencetak gol kedua lewat penalti Otavio Dutra menit ke-71. Namun, penampilan Persebaya sebenarnya menurun jika dibandingkan babak pertama ketika Arema masih bermain dengan 11 pemain.
Kesan anggap enteng terlihat karena alur bola cepat tidak tampak lagi. Erol Iba ddk. cenderung lebih banyak menahan bola berlama-lama.
Padahal di babak pertama, pemain belakang Arema dibuat jatuh bangun terkena bombardir serangan Persebaya. Akibat menganggap enteng lawan, gawang Persebaya akhirnya bobol. Beruntung gol itu terjadi di masa injury time, sehingga membuat Arema tidak menyamakan kedudukan.
"Ini bukan masalah baru. Kalau tim kita lawan hanya 10 pemain, anak-anak terlalu overconfidence," kritik Pelatih Persebaya, Divaldo Alves.
Memang, kesan anggap enteng lawan ketika unggul jumlah pemain tidak hanya terjadi saat laga melawan Arema. Sebelumnya, saat melawat ke markas Persiraja, kondisi serupa juga terjadi.
Saatitu tuan rumah harus bermain dengan 10 orang. Tapi Persebaya tak mampu memanfaatkan keuntungan malah tumbang dengan skor tipis 1-2. Sedangkan saat melawan Persiba Bantul, Persebaya juga dibuat malu di kandang sendiri setalah kalah 0-1. Saat itu Persiba tampil dengan 10 pemain
Penyakit lama dengan menganggap enteng musuh diharapkan Divaldo tidak akan terulang di pertandingan berikutnya.
"Harus fokus selama pertandingan belum berakhir. Itu penting karena lawan yang kalah jumlah pemain biasanya lebih bersemangat. Beruntung, Arema mencetak gol di menit akhir. Kalau di pertengahan babak kedua, motivasi mereka bakal lebih berlipat, "ucapnya.
()