Buka pintu rekonsiliasi, PSSI undang 12 klub ISL
A
A
A
Sindonews.com - PSSI akan mengundang 12 klub yang ambil bagian di Indonesia Super League (ISL). Rencana tersebut akan dilakukan sebelum Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengan, 18 Maret mendatang.
Upaya pertemuan itu sendiri dilakukan federasi sepak bola tertinggi Indonesia tersebut, untuk kembali membuka rencana rekonsiliasi. Usaha PSSI membuka proses rekonsiliasi, sekaligus menegaskan posisi ke-12 klub tersebut dalam Kongres Tahunan nanti. Apakah sebagai voter, off server, atau tidak sama sekali mengikuti Kongres Tahunan yang dibuat oleh PSSI.
Adapun ke-12 yang akan diundang PSSI di antaranya adalah Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, Persidafon Dafonsoro, Pelita Jaya Karawang, Persib Bandung, Sriwijaya FC, PSAP Sigli, Deltras Sidoarjo, Persiram Raja Ampat, Persela Lamongan, dan Mitra Kutai Kartanegara (Kukar).
"Dalam waktu dekat ini, kira-kira satu minggu sebelum Kongres Tahunan digelar kami akan undang 12 klub yang bermain di ISL. Hal itu saya sampaikan ke ketum PSSI (Djohar Arifin Husin) dan akan segera diproses oleh Sekjen (Tri Goestoro)," ungkap Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Bernhard Limbong di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa (6/3).
Penentuan posisi ke-12 klub tersebut, tentu menyangkut status keanggotaan klub-klub tersebut. Usaha PSSI mengundang klub-klub ISL, tentu kembali menimbulkan pertanyaan. Karena, sebelumnya PSSI sudah menjatuhkan skorsing kepada 32 klub yang ambil bemain di ISL dan Divisi Utama di bawah komando PT Liga Indonesia (PT Liga).
Dalam Surat Keputusan (SK) PSSI yang dikeluarkan 9 Februari yang lalu, federasi sepak bola tertinggi Indonesia tersebut menjatuhkan hukuman skorsing selama 1 tahun. Dengan adanya putusan tersebut, secara otomatis keanggotaan klub-klub yang bermain di bawah PT Liga dicabut keanggotaannya dari PSSI dan tidak lagi memiliki hak suara.
Selain klub-klub dari ISL, 18 klub Divisi Utama PT Liga yaitu Persita Tanggerang, PSIM Yogyakarta, Persip Pekalongan, Persiku Kudus, Persih Tembilahan, Persitema Temanggung, PSGL Gayo Lues. Dan sisanya seperti, PS Barito, PS Sumbawa Barat, Persekam Metro Malang, PSBK Belitar, Persepam Pamekasan, Persid Jember, Perseru Serui, PSBS Biak, PSMP Mojokerto Putra, Perssin Sinjai, Persigo Gorontalo.
"Dalam kongres Palangkaraya harus menjadi momen yang penting untuk menyelesaikan masalah ini. Sekjen yang akan memberikan surat-surat undangan kepada klub-klub yang bermain di ISL," jelas Limbong.
Sementara itu, Pelita Jaya Karawang yang menjadi salah satu klub yang rencananya akan diundang PSSI, tidak mau menanggapi hal itu secara serius. Hal tersebut diambil manajemen The Young Guns, julukan Pelita Jaya, karena apa yang dilakukan PSSI masih sebatas rencana.
"Itu baru rencana kan? Kalau masih dalam tahap rencana tidak perlu dijawab secara serius. Lagi pula kami sudah ikut dalam KPSI (Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia)," ujar manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa.
Upaya pertemuan itu sendiri dilakukan federasi sepak bola tertinggi Indonesia tersebut, untuk kembali membuka rencana rekonsiliasi. Usaha PSSI membuka proses rekonsiliasi, sekaligus menegaskan posisi ke-12 klub tersebut dalam Kongres Tahunan nanti. Apakah sebagai voter, off server, atau tidak sama sekali mengikuti Kongres Tahunan yang dibuat oleh PSSI.
Adapun ke-12 yang akan diundang PSSI di antaranya adalah Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, Persidafon Dafonsoro, Pelita Jaya Karawang, Persib Bandung, Sriwijaya FC, PSAP Sigli, Deltras Sidoarjo, Persiram Raja Ampat, Persela Lamongan, dan Mitra Kutai Kartanegara (Kukar).
"Dalam waktu dekat ini, kira-kira satu minggu sebelum Kongres Tahunan digelar kami akan undang 12 klub yang bermain di ISL. Hal itu saya sampaikan ke ketum PSSI (Djohar Arifin Husin) dan akan segera diproses oleh Sekjen (Tri Goestoro)," ungkap Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Bernhard Limbong di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa (6/3).
Penentuan posisi ke-12 klub tersebut, tentu menyangkut status keanggotaan klub-klub tersebut. Usaha PSSI mengundang klub-klub ISL, tentu kembali menimbulkan pertanyaan. Karena, sebelumnya PSSI sudah menjatuhkan skorsing kepada 32 klub yang ambil bemain di ISL dan Divisi Utama di bawah komando PT Liga Indonesia (PT Liga).
Dalam Surat Keputusan (SK) PSSI yang dikeluarkan 9 Februari yang lalu, federasi sepak bola tertinggi Indonesia tersebut menjatuhkan hukuman skorsing selama 1 tahun. Dengan adanya putusan tersebut, secara otomatis keanggotaan klub-klub yang bermain di bawah PT Liga dicabut keanggotaannya dari PSSI dan tidak lagi memiliki hak suara.
Selain klub-klub dari ISL, 18 klub Divisi Utama PT Liga yaitu Persita Tanggerang, PSIM Yogyakarta, Persip Pekalongan, Persiku Kudus, Persih Tembilahan, Persitema Temanggung, PSGL Gayo Lues. Dan sisanya seperti, PS Barito, PS Sumbawa Barat, Persekam Metro Malang, PSBK Belitar, Persepam Pamekasan, Persid Jember, Perseru Serui, PSBS Biak, PSMP Mojokerto Putra, Perssin Sinjai, Persigo Gorontalo.
"Dalam kongres Palangkaraya harus menjadi momen yang penting untuk menyelesaikan masalah ini. Sekjen yang akan memberikan surat-surat undangan kepada klub-klub yang bermain di ISL," jelas Limbong.
Sementara itu, Pelita Jaya Karawang yang menjadi salah satu klub yang rencananya akan diundang PSSI, tidak mau menanggapi hal itu secara serius. Hal tersebut diambil manajemen The Young Guns, julukan Pelita Jaya, karena apa yang dilakukan PSSI masih sebatas rencana.
"Itu baru rencana kan? Kalau masih dalam tahap rencana tidak perlu dijawab secara serius. Lagi pula kami sudah ikut dalam KPSI (Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia)," ujar manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa.
()