Terusik Karni Ilyas, Bonek Ngeluruk TV One
A
A
A
Sindonews.com - Lama tak pernah berbuat ulah, bonek tiba-tiba meradang. Namun, pendukung setia Persebaya itu bukan marah karena timnya kalah. Mereka berang terhadap salah satu televisi swasta, TV One.
Pemicunya, bonek tersinggung atas pernyataan Editor in Chief Tv One, Karni Ilyas, dalam acara Jakarta Lawyers Club yang ditayangkan Selasa malam (6/3). Kalimat Karni Ilyas yang membuat Bonek meradang ketika dia berujar: ''Bonek pulang kampung, menghancurkan rumah orang, dan merampok makanan."
Tak terima dengan ucapan itu, Asosiasi Bonek Persebaya (ABP) secara resmi melayangkan surat somasi kepada pihak TV One, Rabu (7/3). Ada empat butir pernyataaan. Salah satunya menuntut Karni Ilyas dan TV One meminta maaf secara live atas pernyataan yang dianggap mendiskreditkan Bonek.
''Kita kirim somasi dan kita sertakan dengan rekamannya. Somasi kita tujukan untuk Karni Ilyas dan Tv One," ujar salah satu pengurus Asosiasi Bonek Persebaya, Siti Nasyi'ah.
Sebenarnya, sejak tadi malam, Bonek sudah mengirimkan pernyataan keberatan melalui layanan SMS kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. ''Tidak cuma yang di Surabaya. Bonek dari Jogja dan beberapa daerah lainnya juga akan melakukan tindakan serupa yang melakukan somasi, " kata Ita, panggilan akrab Siti Nasyi'ah.
Bukan hanya melakukan somasi, dalam butir ke empat, bonek juga siap melakukan demo besar-besaran jika tuntutan permintaan maaf tidak dilakukan Karni Ilyas dan TV One. ''Jika tuntutan ini tidak dilakukan, kami akan melakukan demo terus, terus dan terus. Siang dan malam secara bergantian sampai tuntutan dipenuhi, " tulisnya.
Hal senada juga diucapkan Ketua Bonek Merah Putih Reza Panggabean. Menurutnya, ucapan itu sangat melukai bonek yang selama ini sudah susah payah memperbaiki citra di mata masyarakat.
"Apa yang dikatakan itu tidak benar, bonek sekarang sudah sangat jauh berubah. Jangan dirusak lagi. Kalau di pusat bertengkar jangan bawa-bawa nama Persebaya, " protesnya.
Pantas jika Bonek meradang. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir tindakan negatif tidak pernah dilakukan. Bahkan, meskipun saat ini Persebaya terbelah menjadi dua yaitu Persebaya yang berkompetisi di Indonesia Primer League dan Persebaya Divisi utama di bawah PT Liga Indonesia, sesama Bonek tidak pernah ada gesekan.
Pemicunya, bonek tersinggung atas pernyataan Editor in Chief Tv One, Karni Ilyas, dalam acara Jakarta Lawyers Club yang ditayangkan Selasa malam (6/3). Kalimat Karni Ilyas yang membuat Bonek meradang ketika dia berujar: ''Bonek pulang kampung, menghancurkan rumah orang, dan merampok makanan."
Tak terima dengan ucapan itu, Asosiasi Bonek Persebaya (ABP) secara resmi melayangkan surat somasi kepada pihak TV One, Rabu (7/3). Ada empat butir pernyataaan. Salah satunya menuntut Karni Ilyas dan TV One meminta maaf secara live atas pernyataan yang dianggap mendiskreditkan Bonek.
''Kita kirim somasi dan kita sertakan dengan rekamannya. Somasi kita tujukan untuk Karni Ilyas dan Tv One," ujar salah satu pengurus Asosiasi Bonek Persebaya, Siti Nasyi'ah.
Sebenarnya, sejak tadi malam, Bonek sudah mengirimkan pernyataan keberatan melalui layanan SMS kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. ''Tidak cuma yang di Surabaya. Bonek dari Jogja dan beberapa daerah lainnya juga akan melakukan tindakan serupa yang melakukan somasi, " kata Ita, panggilan akrab Siti Nasyi'ah.
Bukan hanya melakukan somasi, dalam butir ke empat, bonek juga siap melakukan demo besar-besaran jika tuntutan permintaan maaf tidak dilakukan Karni Ilyas dan TV One. ''Jika tuntutan ini tidak dilakukan, kami akan melakukan demo terus, terus dan terus. Siang dan malam secara bergantian sampai tuntutan dipenuhi, " tulisnya.
Hal senada juga diucapkan Ketua Bonek Merah Putih Reza Panggabean. Menurutnya, ucapan itu sangat melukai bonek yang selama ini sudah susah payah memperbaiki citra di mata masyarakat.
"Apa yang dikatakan itu tidak benar, bonek sekarang sudah sangat jauh berubah. Jangan dirusak lagi. Kalau di pusat bertengkar jangan bawa-bawa nama Persebaya, " protesnya.
Pantas jika Bonek meradang. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir tindakan negatif tidak pernah dilakukan. Bahkan, meskipun saat ini Persebaya terbelah menjadi dua yaitu Persebaya yang berkompetisi di Indonesia Primer League dan Persebaya Divisi utama di bawah PT Liga Indonesia, sesama Bonek tidak pernah ada gesekan.
()