Inilah multimiliarder penyelamat klub

Senin, 12 Maret 2012 - 09:51 WIB
Inilah multimiliarder penyelamat klub
Inilah multimiliarder penyelamat klub
A A A
Sindonews.com - Roman Abramovich sama sekali tidak terganggu dengan beredarnya kabar dana besar yang telah dia keluarkan dalam membangun Chelsea. Taipan Rusia tersebut bakal terus mengucurkan uangnya demi menyaksikan The Blues berjaya.
Dalam laporannya, The Sun menyebut Abramovich sudah meggelontorkan dua miliar pounds (sekitar Rp 28,6 triliun) sebagai ongkos operasional The Blues, julukan Chelsea. Jumlah tersebut dikeluarkan Abramovich terhitung setelah mengakuisisi Chelsea pada 2003.

Pada delapan tahun pertama,642.584.000 pounds dianggarkan pada pos transfer pemain dan 1.170.591.000 pounds bagi gaji mereka. Totalnya adalah 1.813.175.000 pounds. Angka tersebut akan mencapai 2 miliar pounds jika menghitung uang yang disetor Abramovich pada musim ini.

Dia menggelontorkan 66 juta pounds demi membeli pemain baru seperti Juan Mata dan Gary Cahill. Nilai tersebut menggelembung lantaran biaya kompensasi pemecatan enam pelatih dan staf masing-masing, sebesar 66 juta pounds, serta kompensasi nakhoda teranyar yang diberhentikan, Andre Villas-Boas, sekitar antara 9 juta-11 juta pounds.

Dengan catatan itu, sulit rasanya Chelsea memenuhi financial fair play yang diberlakukan UEFA. Musim lalu mereka sudah mencatat rekor kerugian 194,8 juta pounds.

Salah satunya disebabkan tagihan gaji pemain The Blues,tertinggi di Liga Primer,yakni 189.539.000 pounds. Namun,berapa pun besarnya dana yang telah dikeluarkan tidak akan menghentikan mimpi Abramovich membangun Chelsea.

”Layaknya mainan. Itulah Chelsea baginya. Klub olahraga memiliki arti seperti itu bagi para miliarder. Mereka tidak peduli kekayaan mereka bakal tersedot,” ucap sumber yang dekat dengan Abramovich.

Sebelum Abramovich membeli Chelsea,The Blues hanyalah tim medioker. Kucuran dana melimpah mewujudkan mimpi suporter merasakan manisnya mahkota Liga Primer untuk pertama kali dalam 50 tahun. Abramovich yang pada 2011 disebut Forbes sebagai orang terkaya di dunia ke-53,resmi menjadi pemilik The Blues pada Juni 2003.

Dia berambisi menjadikan Chelsea sebagai klub terbaik di Inggris. Padahal,reputasi klub yang bermarkas di Stamford Bridge, itu miskin prestasi. Titel Liga Primer mereka rasakan terakhir pada 1954/1955. Mengubah sarana latihan di Cobham, Surrey, menjadi gebrakan pertama multimiliarder asa Rusia itu.

Abramovich merogoh kocek 20 juta pounds untuk melengkapi fasilitas training ground.Mulai 30 lapangan sepak bola dengan standar Liga Primer, tiga lapangan di antarannya memiliki pemanas sehingga mampu melumerkan salju. Ada juga lapangan sepak bola indoor,media center,ruang kesehatan,gym,kolam renang air dingin, sauna,steam room,kolam renang HydroWorx, dan kolam renang hidroterapi dengan ukuran 17 x 17 meter. Daily Mail menyatakan, training ground milik Chelsea sebagai yang terbaik di Inggris.

”Sekarang pemain bisa berlatih dengan baik,”ujar Abramovich, yang kepincut membeli The Blues setelah melihat Stamford Bridge dari helikopternya ketika mengudara di langit London. Sembari membangun tempat latihan, Abramovich membobol tabungannya untuk mendatangkan pemain berkualitas ke Stamford Bridge.

Damien Duff (17 juta pounds),Wayne Bridge (7),Joe Cole (6,6),Scott Parker (10),Glen Johnson (6),Sebastian Veron (15),Hernan Crespo (16,8),Claude Makelele (16,6),Adrian Mutu (15,8),Geremi (7),Alexei dan Smertin (3,4) diboyong Nakhoda Claudio Ranieri.

Aksi Chelsea langsung membuat pelatih serta pengamat Liga Primer geram.Mereka menyebut Abramovich mengacaukan pasar lantaran membeli pemain dengan harga di atas sepantasnya.

Pada awal musim 2003/2004 Abramovich menghabiskan 130,6 juta pounds. Hasilnya,The Blues finis sebagai runner-up. Namun,hal itu membuat Abramovich geregetan. Dia memecat Ranieri dan mendatangkan Jose Mourinho.Gaya dan strategi Mourinho cocok dengan keinginan sang taipan.

Mourinho menegaskan Abramovich tidak perlu mengucurkan uang sederas musim lalu. Pelatih berkebangsaan Portugal ini lantas meminta manajemen Chelsea mendatangkan Didier Drogba,Ricardo Carvalho,Paulo Ferreira,Arjen Robben,Tiago, Petr Cech, Jiri Jarosik,dan Mateja Kezman.

Tangan dingin Mourinho berjalan harmonis dengan dana besar Abramovich. Pada pengujung 2004/2005 Chelsea mengakhiri paceklik gelar Liga Primer selama 50 tahun. Hebatnya,The Bluesjuga menyabet Piala Liga (Carling).

Delapan tahun berkuasa di Stamford Bridge,Abramovich merasakan 10 gelar. Sayang, semua trofi berasal dari kompetisi domestik. Asa Abramovich memeluk Liga Champions belum tercapai.

Bukan hanya Chelsea yang beruntung dibeli oleh multimiliarder sehingga mampu mengecap prestasi.September 1991, kedatangan Richard DeVos di Amway Center memberi napas baru bagi Orlando Magic. DeVos yang merupakan pemilik Alticor, perusahaan induk dari Amway dan Quixtar,menggelontorkan USD 85 juta untuk mengakuisisi Magic.

Suntikan dana De- Vos menelurkan lima titel divisi 1995,1996, 2008,2009,2010. Kontribusi Dietrich Mateschitz terhadap Red Bull Racing (F1),Team Red Bull (NASCAR), FC Red Bull Salzburg ( Bundesliga Austria),serta Red Bull New York (MLS) juga signifikan.Tahun lalu,driver Red Bull Sebastian Vettel menahbiskan diri sebagai juara dunia.

Capaian Vetter semakin lengkap setelah pembalap Red Bull lainnya Mark Webber finis di urutan 3 klasemen akhir. Mateschitz juga menghidupkan gairah Red Bull Salzburg.Pada 2005, Mateschitz membeli klub sepak bola yang bermarkas di Wals- Siezenheim tersebut. Setelah resmi takeover klub Mateschitz mengubah nama Austria Salzburg menjadi Red Bull Salzburg.

”Orang-orang bertanya berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli Salzburg.Saya berdomisili di kota itu dan mencintai klub sepak bolanya,”ujar Mateschitz,yang juga mempunyai sebuah pulau pribadi dekat Fiji.

Kucuran dana multimiliarder juga dirasakan New York Yankees dan Chicago Bulls. Dalam genggaman Lester Crown, Yankees semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu tim bisbol terbesar di dunia. Demikian pula dengan Bulls yang merajai NBA pada 1991,1992,1993, 1996,1997,dan 1998.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6101 seconds (0.1#10.140)