Persib kalah lagi, Mamic terancam pecat
A
A
A
Sindonews.com - Kekalahan 0-2 Persib Bandung oleh Gresik United di Stadion Tri Dharma, Gresik, Senin (19/3) makin memberatkan langkah Maman Abdurrahman menjuarai Indonesia Super League (ISL) musim 2011-2012. Kekalahan itu kian menguatkan anggapan Persib lemah bila bertanding di laga tandang.
Maung Bandung harus menerima kenyataan sejauh ini lebih layak disebut sebagai jago kandang ketimbang tim favorit juara. Alasannya cukup kuat, dari total delapan laga tandang, Persib baru menuai sekali kemenangan, dua kali seri dan lima kali kalah.
Hasil kontradiktif diraih Persib ketika bertanding di bawah sokongan moral bobotoh yang dikenal fanatik. Di kandang sendiri, laju Persib kerap gagal dihadang tim tamu, meski dua kali Miljan Radovic dkk langkahnya terhambat saat ditahan imbang PSAP Sigli dan Persela Lamongan dengan skor sama 1-1.
Menakar peluang Persib meraih kemenangan atau minimal hasil imbang di laga terakhir putaran pertama melawan tuan rumah Persiba Balikpapan, bisa dikatakan cukup tipis. Itu jika yang dijadikan parameter adalah rasio kemenangan atau raihan poin Persib di laga tandang.
Dengan hanya memenangkan satu dari delapan laga tandang, secara matematis rasio peluang Persib untuk memenangkan sebuah pertandingan sangat kecil yakni 12,5 persen (1 kemenangan). Sedangkan peluang untuk meraih hasil imbang adalah 25 persen (2 kali imbang), sisanya 62,5 persen (5 kali kalah) Maung Bandung lebih berpeluang menelan kekalahan.
Sepak bola memang tidak bisa dihitung secara matematis. Namun, melihat kecenderungan buruknya hasil laga tandang Persib selama ini, wajar jika kemudian keraguan akan selalu meliputi skuad Maung Bandung saat berlaga di kandang lawan.
Mentalitas sebagai tim jago kandang mau tidak mau harus segera dihilangkan lewat sentuhan Drago Mamic. Sebagai seorang pelatih, sudah seharusnya Mamic menunjukan dan membuktikan diri sebagai arsitek tim berkualitas.
Ultimatum sudah disampaikan Manajer Persib, Umuh Muchtar, kepada Mamic yang dituntut lebih taktis dalam menyiapkan strategi dan skuad pilihannya di Balikpapan.
’’Saya hanya berharap semua elemen, entah itu pelatih, pemain maupun ofisial berpikir dan memiliki keinginan yang kuat untuk membawa Persib lebih sering meraih kemenangan,” terang Umuh.
Jika gagal membawa Maung Bandung terhindar dari kekalahan, vonis pemecatan sepertinya hanya tinggal diketukan petinggi PT. PBB untuk memastikan terusirnya Mamic dari markas Persib. ’’Soal evaluasi, tidak hanya pemain kita juga akan lakukan evaluasi kinerja pelatih setelah tur ke Balikpapan,” tandas Umuh.
Maung Bandung harus menerima kenyataan sejauh ini lebih layak disebut sebagai jago kandang ketimbang tim favorit juara. Alasannya cukup kuat, dari total delapan laga tandang, Persib baru menuai sekali kemenangan, dua kali seri dan lima kali kalah.
Hasil kontradiktif diraih Persib ketika bertanding di bawah sokongan moral bobotoh yang dikenal fanatik. Di kandang sendiri, laju Persib kerap gagal dihadang tim tamu, meski dua kali Miljan Radovic dkk langkahnya terhambat saat ditahan imbang PSAP Sigli dan Persela Lamongan dengan skor sama 1-1.
Menakar peluang Persib meraih kemenangan atau minimal hasil imbang di laga terakhir putaran pertama melawan tuan rumah Persiba Balikpapan, bisa dikatakan cukup tipis. Itu jika yang dijadikan parameter adalah rasio kemenangan atau raihan poin Persib di laga tandang.
Dengan hanya memenangkan satu dari delapan laga tandang, secara matematis rasio peluang Persib untuk memenangkan sebuah pertandingan sangat kecil yakni 12,5 persen (1 kemenangan). Sedangkan peluang untuk meraih hasil imbang adalah 25 persen (2 kali imbang), sisanya 62,5 persen (5 kali kalah) Maung Bandung lebih berpeluang menelan kekalahan.
Sepak bola memang tidak bisa dihitung secara matematis. Namun, melihat kecenderungan buruknya hasil laga tandang Persib selama ini, wajar jika kemudian keraguan akan selalu meliputi skuad Maung Bandung saat berlaga di kandang lawan.
Mentalitas sebagai tim jago kandang mau tidak mau harus segera dihilangkan lewat sentuhan Drago Mamic. Sebagai seorang pelatih, sudah seharusnya Mamic menunjukan dan membuktikan diri sebagai arsitek tim berkualitas.
Ultimatum sudah disampaikan Manajer Persib, Umuh Muchtar, kepada Mamic yang dituntut lebih taktis dalam menyiapkan strategi dan skuad pilihannya di Balikpapan.
’’Saya hanya berharap semua elemen, entah itu pelatih, pemain maupun ofisial berpikir dan memiliki keinginan yang kuat untuk membawa Persib lebih sering meraih kemenangan,” terang Umuh.
Jika gagal membawa Maung Bandung terhindar dari kekalahan, vonis pemecatan sepertinya hanya tinggal diketukan petinggi PT. PBB untuk memastikan terusirnya Mamic dari markas Persib. ’’Soal evaluasi, tidak hanya pemain kita juga akan lakukan evaluasi kinerja pelatih setelah tur ke Balikpapan,” tandas Umuh.
()