Kinerja laboratorium Milan dan Allegri dikritik

Rabu, 28 Maret 2012 - 09:55 WIB
Kinerja laboratorium Milan dan Allegri dikritik
Kinerja laboratorium Milan dan Allegri dikritik
A A A
Sindonews.com - Laboratorium AC Milan kehilangan reputasi. Cedera bertubi-tubi yang menyerang pasukan Massimiliano Allegri membuat klinik tersebut berubah menjadi tempat horor.

Daftar pesakitan I Rossoneri— julukan Milan—memang banyak. Thiago Silva adalah salah satu contohnya. Sebelumnya Milan sudah didera kesulitan akibat Alexandre Pato acap absen. Alberto Aquilani, Mathieu Flamini, dan Kevin-Prince Boateng juga termasuk kategori pemain yang kerap keluar-masuk rumah sakit. Striker Zlatan Ibrahimovic sampai angkat bicara menyikapi keadaan ini.

Dia mendesak manajemen klub segera bertindak jika ingin menghentikan korban bertumbangan.Maklum, kehilangan pemain tersebut turut memperberat pemain lainnya berjuang di lapangan. ”Cedera-cedera ini lelucon. Ada yang tidak beres dalam pengambilan keputusan,”ujar Ibrahimovic, dikutip Soccernet.

Kritik Ibra—sapaan Ibrahimovic— sungguh ironis mengingat MilanLab selama ini dipuji.Laboratorium tersebut bahkan menjadi contoh bagi klub-klub lain untuk mendirikan klinik yang bisa menjaga kondisi pemain hingga dapat terus merumput sampai pertengahan usia 30-an atau mencegah mereka terkena cedera serius.

Di tengah pertanyaan terhadap reputasi MilanLab, satu sosok yang sebenarnya lebih pantas dianggap sebagai biang keladi meningkatnya daftar pesakitan pemain I Rossoneri tidak lain adalah Allegri. Sebab, dialah yang memiliki otoritas menurunkan pemain.

Mantan nakhoda Cagliari ini tercatat tiga kali melakukan blunder fatal.Salah satunya menyangkut Silva. Meski bek Brasil itu tidak fit 100 persen akibat nyeri otot, Allegri tetap menurunkannya pada pertandingan versus AS Roma, Sabtu (24/3).

Hasilnya, Silva hanya mampu bertahan 11 menit.”Itu laga penting yang menentukan nasib kami di Seri A. Saya harus memainkan tim utama,” ungkap Allegri.

Kasus kedua merujuk Pato. Allegri langsung mengandalkannya pada Derby della Madonnina, Januari lalu, walau dia berhalangan selama sebulan.Tampil berkarat, Pato pun gagal tampil maksimal.

Cedera lamanya juga kambuh karena dipaksa merumput terlalu cepat. Contoh lainnya menyangkut Boateng. Gelandang berkebangsaan Ghana tersebut beraksi pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Arsenal, bulan lalu. Padahal, tubuhnya terganggu masalah yang memaksanya menginap di rumah sakit beberapa pekan. Kembali dampaknya mudah ditebak.

Boateng boleh menciptakan gol.Namun,dia mesti menghilang lagi agar cederanya pulih. Allegri memang tampak bersalah. Tapi, keadaan sebenarnya turut memengaruhi. Besarnya tekanan dari petinggi klub merebut prestasi membuatnya tidak memiliki pilihan selain menurunkan tim terbaik demi meraih kemenangan.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4859 seconds (0.1#10.140)