Hasil terburuk The Reds dalam 58 tahun
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Liverpool Kenny Dalglish masih bisa menemukan sisi positif dari keruntuhan pasukannya. Arsitek asal Skotladia itu bisa sedikit tenang karena musim ini tidak dimulai pada Januari 2012.
Jika Liga Primer berlangsung mulai awal tahun, Dalglish dipastikan sudah kehilangan pekerjaannya. Sebab, The Reds––julukan Liverpool––hanya mendulang delapan angka dari 12 pertandingan, terburuk sepanjang sejarah klub sejak 1953/1954.
Dibandingkan klub-klub rival, Steven Gerrard dkk akan terdampar di peringkat 19 atau masuk zona degradasi. Hanya Wolverhampton Wanderers (5) yang lebih buruk ketimbang mereka.
Beruntung Liverpool mampu impresif pada paro pertama musim 2011/2012. Berkat penampilan tersebut, klub Merseyside itu bisa menetap di papan tengah klasemen asli, tepatnya pada peringkat 8. Meski begitu, Dalglish tetap perlu mewaspadai semangat pasukannya kalau pasukannya mau segera bangkit.
Maklum, keterpurukan ini dapat memengaruhi ambisi mereka di sisa kompetisi.Liverpool masih berpeluang mengakhiri kampanye dengan positif melalui gelar Piala FA. Mereka dijadwalkan bertemu rival sekota, Everton, di semifinal, Sabtu (14/4).
Sebelum duel krusial itu,Liverpool harus menghadapi dua klub yang sedang berjuang di zona berbahaya, yakni Aston Villa dan Blackburn Rovers. ''Saya tidak keberatan anak-anak melampiaskan frustrasi.Tapi, mereka mesti mencari cara agar menyalurkannya ke sesuatu hal positif, tidak melalui tindakan bodoh yang dapat merusak keseimbangan tim,” ungkap Dalglish, dikutip situs resmi klub.
Maksud Dalglish tidak lain adalah Andy Carroll dan Pepe Reina.Carroll langsung masuk kamar ganti saat diganti pada laga melawan mantan klub, Newcastle United, Minggu (1/4).
Tidak hanya itu, penyerang berharga 35 juta pounds ini juga dilaporkan menyumpah kepada Dalglish. Sementara Reina terkena kartu merah setelah dianggap menanduk bek tuan rumah James Perch. Artinya, dia harus menjalani sanksi tiga partai dan dipastikan absen pada derby Merseyside di Piala FA.
Serangkaian problema memang mengiringi perjalanan The Reds. Kasus rasisme Luis Suarez menciptakan masalah di luar lapangan. Cedera Gerrard dan Lucas Leiva tidak membantu. Sementara rekrutan anyar mayoritas tidak memenuhi ekspektasi. Carroll, Jordan Henderson,dan Stewart Downing jarang memberi kontribusi signifikan.
Terbilang hanya Suarez dan Charlie Adam yang berhasil. Liverpool sama sekali tidak mampu bersaing melawan tim kuat Liga Primer. Mereka cuma sukses memenangkan Piala Liga, ajang kelas tiga sistem kompetisi sepak bola Inggris.Tidak heran pemilik John W Henry mulai kehilangan kesabaran.
Henry diberitakan memanggil Direktur Olahraga Damien Comolli ke Amerika Serikat, 30 Maret lalu, untuk meminta penjelasan mengapa investasi yang sudah ditanamnya tidak berbuah tiket Liga Champions.
Kekesalan Henry wajar.Kekalahan dari Newcastle membuat Liverpool tertinggal 11 angka di belakang pasukan Alan Pardew. Sementara selisih mereka dari tim penghuni posisi 4,Tottenham Hotspur, mencapai 16 angka.
Jika Liga Primer berlangsung mulai awal tahun, Dalglish dipastikan sudah kehilangan pekerjaannya. Sebab, The Reds––julukan Liverpool––hanya mendulang delapan angka dari 12 pertandingan, terburuk sepanjang sejarah klub sejak 1953/1954.
Dibandingkan klub-klub rival, Steven Gerrard dkk akan terdampar di peringkat 19 atau masuk zona degradasi. Hanya Wolverhampton Wanderers (5) yang lebih buruk ketimbang mereka.
Beruntung Liverpool mampu impresif pada paro pertama musim 2011/2012. Berkat penampilan tersebut, klub Merseyside itu bisa menetap di papan tengah klasemen asli, tepatnya pada peringkat 8. Meski begitu, Dalglish tetap perlu mewaspadai semangat pasukannya kalau pasukannya mau segera bangkit.
Maklum, keterpurukan ini dapat memengaruhi ambisi mereka di sisa kompetisi.Liverpool masih berpeluang mengakhiri kampanye dengan positif melalui gelar Piala FA. Mereka dijadwalkan bertemu rival sekota, Everton, di semifinal, Sabtu (14/4).
Sebelum duel krusial itu,Liverpool harus menghadapi dua klub yang sedang berjuang di zona berbahaya, yakni Aston Villa dan Blackburn Rovers. ''Saya tidak keberatan anak-anak melampiaskan frustrasi.Tapi, mereka mesti mencari cara agar menyalurkannya ke sesuatu hal positif, tidak melalui tindakan bodoh yang dapat merusak keseimbangan tim,” ungkap Dalglish, dikutip situs resmi klub.
Maksud Dalglish tidak lain adalah Andy Carroll dan Pepe Reina.Carroll langsung masuk kamar ganti saat diganti pada laga melawan mantan klub, Newcastle United, Minggu (1/4).
Tidak hanya itu, penyerang berharga 35 juta pounds ini juga dilaporkan menyumpah kepada Dalglish. Sementara Reina terkena kartu merah setelah dianggap menanduk bek tuan rumah James Perch. Artinya, dia harus menjalani sanksi tiga partai dan dipastikan absen pada derby Merseyside di Piala FA.
Serangkaian problema memang mengiringi perjalanan The Reds. Kasus rasisme Luis Suarez menciptakan masalah di luar lapangan. Cedera Gerrard dan Lucas Leiva tidak membantu. Sementara rekrutan anyar mayoritas tidak memenuhi ekspektasi. Carroll, Jordan Henderson,dan Stewart Downing jarang memberi kontribusi signifikan.
Terbilang hanya Suarez dan Charlie Adam yang berhasil. Liverpool sama sekali tidak mampu bersaing melawan tim kuat Liga Primer. Mereka cuma sukses memenangkan Piala Liga, ajang kelas tiga sistem kompetisi sepak bola Inggris.Tidak heran pemilik John W Henry mulai kehilangan kesabaran.
Henry diberitakan memanggil Direktur Olahraga Damien Comolli ke Amerika Serikat, 30 Maret lalu, untuk meminta penjelasan mengapa investasi yang sudah ditanamnya tidak berbuah tiket Liga Champions.
Kekesalan Henry wajar.Kekalahan dari Newcastle membuat Liverpool tertinggal 11 angka di belakang pasukan Alan Pardew. Sementara selisih mereka dari tim penghuni posisi 4,Tottenham Hotspur, mencapai 16 angka.
()