Ramai-ramai menghujat wasit

Selasa, 10 April 2012 - 07:25 WIB
Ramai-ramai menghujat...
Ramai-ramai menghujat wasit
A A A
Sindonews.com - Kinerja korps baju hitam alias wasit di lapangan hijau kembali mendapat sorotan. Keputusan kontroversial di laga penting kian sering terjadi pada pekan-pekan terakhir Liga Primer Inggris.

Yang teranyar adalah teriakan keras pelatih Queens Park Rangers (QPR) Mark Hughes atas kepemimpinan wasit Lee Mason dan hakim garis Ceri Richards saat timnya bertandang ke Old Trafford, Minggu (8/4).

Saat itu, QPR harus rela pulang dengan kekecewaan. Mereka menyerah 0-2 dari tuan rumah. Hughes murka. Sebab, wasit dengan mudah memberikan kartu merah kepada Shaun Derry pada menit ke-14.

Padahal, pelanggaran itu adalah yang pertama bagi Derry. Selain itu,mantan pelatih Fulham dan Manchester City tersebut menilai sebelum pelanggaran terjadi, Ashley Young sudah dalam posisi offside.

''Anda harus memiliki keyakinan bahwa wasit akan membuat keputusan penting. Akhir-akhir ini banyak pelatih kehilangan kepercayaan dan kesabaran,”ujar Hughes, seusai laga kontra Red Devils, dilansir The Sun.

Pria berpaspor Wales berusia 48 tahun ini juga mencerca.Keputusan wasit sering kali lebih banyak menguntungkan tim-tim besar dan berbanding sebaliknya terhadap klub kecil. ''Kami sangat kecewa dengan wasit untuk sebagian besar permainan. Dengan hukuman, dia sedikit terlalu cepat untuk menempatkan peluit ke mulutnya,”papar Hughes.

Protes keras Hughes pun didukung Manajer The Red Devils—julukan MU—Sir Alex Ferguson. Secara terbuka Sir Alex membenarkan Young berada dalam posisi offside sebelum insiden terjadi.

''Saya pikir itu offside. Ada banyak keputusan seperti itu dalam beberapa pekan terakhir. Kami jadi merasa tidak nyaman setelah peristiwa itu dan saya tidak menikmatinya, ”tandas kakek berusia 70 tahun tersebut.

Sehari sebelumnya, Nakhoda Wigan Athletic Roberto Martinez juga melampiaskan kekecewaannya kepada wasit Mike Jones dan asisten Dave Bryan saat timnya kandas 1-2 dari Chelsea.

Menurut Martinez,gol Branislav Ivanovic dan Juan Mata seharusnya tak terjadi jika wasit memimpin pertandingan dengan cermat, sebab keduanya sudah masuk perangkap offside.

''Kami mengandalkan keputusan yang bagus.Tapi,hakim garis memiliki kinerja yang menjijikkan,”ujar Martinez, geram. ''Sebagai wasit, Anda mengandalkan asisten Anda. Namun, itu keputusan yang tidak mudah untuk dibuat. Hari ini, pemain saya dirampok dan hasil tersebut tidak pantas buat kami,”lanjut pria berusia 38 tahun tersebut.

Kekesalan Martinez sangat beralasan. Lantaran hasil ini kans Wigan untuk menjauh dari zona degradasi akan semakin berat.Kini,Wigan berada di peringkat 19 klasemen dengan 28 poin dari 32 laga.

Tren positif dua kemenangan beruntun The Latics—julukan Wigan— atas Liverpool dan Stoke City tercoreng dengan hasil ini. Kepemimpinan wasit pada laga Liverpool kontra Aston Villa juga menuai cercaan.

Kenny Dalglish murka atas kepemimpinan Mike Oliver. Sang pengadil yang tak memberikan hadiah penalti kepada Luis Suarez dan Dirk Kyut yang dilanggar lawan di area terlarang. ''Saya belum pernah mendengar hukuman tidak diberikan wasit dan malah mengatakan anak itu belum beruntung. Lantas apa kesempatan yang kita miliki?” tutur Dalglish.

Pekan 32 Liga Primer menjadi catatan penting bahwa kinerja wasit masih sering dipertanyakan kenetralannya. Masih ada enam pertandingan sisa ke depan,seandainya korps baju hitam tak segera membenahi kinerjanya, bukan tak mungkin hujatan pedas para pelatih seusai pertandingan akan terus menghiasi media.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0483 seconds (0.1#10.140)