250 paralympian ikut Popcada
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 250 paralympian (atlet penyandang cacat) dari empat kabupaten di DI Yogyakarta ambil bagian dalam Pekan Olahraga Pelajar Penyandang Cacat Daerah (Popcada) dan Pekan Olahraga Penyandang Cacat (Porcada) 2012. Mereka akan bersaing di tiga cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu bulu tangkis, tenis meja, dan atletik.
Khusus untuk Porcada hanya akan mempertandingkan cabang atletik. Jumlah paralympian yang ikut ambil bagian dalam even rutin tahunan sama persis dengan tahun sebelumnya. Dan seperti tahun lalu, cabang renang tetap belum bisa dipertandingkan karena tidak adanya atlet.
Panitia Penyelenggara, Slamet Latanggang mengatakan, Popcada-Porcada akan berlangsung mulai 10 April hingga 14 April mendatang. Tiga cabor yang dipertandingkan akan diikuti 160 paralympian tingkat pelajar. Sedangkan cabang atletik akan diikuti 90 paralympian kategori umum.
''Mereka berasal dari semua kabupaten kota yang ada di DIY. Setiap daerah mengirimkan jumlah paralympian yang berbeda untuk setiap cabor, karena jumlah paralympian di setiap cabor yang dipertandingkan tidak sama. Yang penting kuotanya sama,” kata Slamet, usai upacara pembukaan di Stadion Mandala Krida, Selasa pagi (10/4).
Agenda tahunan ini, kata Slamet, selain untuk menjaring paralympian potensial juga menjadi ajang seleksi Popcanas yang akan diselenggarakan tahun depan di Provinsi Banten. Karena itu, usia untuk paralympian kategori pelajar dibatasi per 1 Januari 1995. Dengan begitu, paralympian yang potensial bisa diproyeksikan untuk memperkuat DIY di ajang Popcanas.
Koordinator National Paralympic (NPC) DIY Memed Lesmana mengatakan, Popcada maupun Porcada merupakan event penting untuk melengkapi database paralympian. Kendati even tahunan ini tidak secara otomatis menjadi rujukan untuk event skala nasional, database yang dihasilkan bisa digunakan jika suatu waktu dibutuhkan.
''Ini kan sifatnya kejuaraan, tidak ada uang pembinaan. Jadi yang juara tidak secara otomatis akan masuk puslatda. Apalagi tahun depan masih ada event serupa. Namun, database kita kan tetap harus diupdate. Dan event ini menjadi salah satunya. Kita bisa menggunakannya saat dibutuhkan. Juaranya akan masuk pertimbangan untuk kejuaraan skala nasional, terutama untuk tingkat pelajar,” terang dia.
Hal serupa bisa terjadi di kategori umum. Kendati database puslatda untuk Peparnas sudah fix, namun tidak terutup kemungkinan akan ada perubahan jika nantinya ada anggota puslatda yang terdegradasi. “Ada degradasi. Di sana peluang menjadi bagian puslatda peparnas mungkin dimaksimalkan,”imbuh dia.
Khusus untuk Porcada hanya akan mempertandingkan cabang atletik. Jumlah paralympian yang ikut ambil bagian dalam even rutin tahunan sama persis dengan tahun sebelumnya. Dan seperti tahun lalu, cabang renang tetap belum bisa dipertandingkan karena tidak adanya atlet.
Panitia Penyelenggara, Slamet Latanggang mengatakan, Popcada-Porcada akan berlangsung mulai 10 April hingga 14 April mendatang. Tiga cabor yang dipertandingkan akan diikuti 160 paralympian tingkat pelajar. Sedangkan cabang atletik akan diikuti 90 paralympian kategori umum.
''Mereka berasal dari semua kabupaten kota yang ada di DIY. Setiap daerah mengirimkan jumlah paralympian yang berbeda untuk setiap cabor, karena jumlah paralympian di setiap cabor yang dipertandingkan tidak sama. Yang penting kuotanya sama,” kata Slamet, usai upacara pembukaan di Stadion Mandala Krida, Selasa pagi (10/4).
Agenda tahunan ini, kata Slamet, selain untuk menjaring paralympian potensial juga menjadi ajang seleksi Popcanas yang akan diselenggarakan tahun depan di Provinsi Banten. Karena itu, usia untuk paralympian kategori pelajar dibatasi per 1 Januari 1995. Dengan begitu, paralympian yang potensial bisa diproyeksikan untuk memperkuat DIY di ajang Popcanas.
Koordinator National Paralympic (NPC) DIY Memed Lesmana mengatakan, Popcada maupun Porcada merupakan event penting untuk melengkapi database paralympian. Kendati even tahunan ini tidak secara otomatis menjadi rujukan untuk event skala nasional, database yang dihasilkan bisa digunakan jika suatu waktu dibutuhkan.
''Ini kan sifatnya kejuaraan, tidak ada uang pembinaan. Jadi yang juara tidak secara otomatis akan masuk puslatda. Apalagi tahun depan masih ada event serupa. Namun, database kita kan tetap harus diupdate. Dan event ini menjadi salah satunya. Kita bisa menggunakannya saat dibutuhkan. Juaranya akan masuk pertimbangan untuk kejuaraan skala nasional, terutama untuk tingkat pelajar,” terang dia.
Hal serupa bisa terjadi di kategori umum. Kendati database puslatda untuk Peparnas sudah fix, namun tidak terutup kemungkinan akan ada perubahan jika nantinya ada anggota puslatda yang terdegradasi. “Ada degradasi. Di sana peluang menjadi bagian puslatda peparnas mungkin dimaksimalkan,”imbuh dia.
()