Persema kecewa penundaan jadwal
A
A
A
Sindonews.com - Persema Malang urung mendapatkan keuntungan dalam pertandingan derby episode kedua kontra Arema FC. Dengan ditundanya laga yang seharusnya dihelat 16 April tersebut, maka sanksi akumulasi Arema tak akan berlaku untuk laga lawan Persema.
Terbilang lima pemain Arema mendapatkan akumulasi kartu kuning kala bertarung di derby Malang episode pertama yang dimenangi Persema 1-0 bulan lalu. Di laga itu, tujuh kartu kuning dijatuhkan ke pemain Arema FC, sehingga lima di antaranya terkena akumulasi untuk laga berikutnya.
Nah, pada laga selanjutnya, yakni kontra Bontang FC yang juga berstatus laga tunda, kemenangan walkover (WO) Arema dianggap tidak sah, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) bakal menjadwal ulang laga itu sehingga akumulasi kartu kuning batal diputihkan.
Seharusnya lima akumulasi kartu kuning yang diperoleh Irfan Raditya, Hermawan, Marco Krasic, Andrew Barisic dan TA Musafri itu berlaku saat kontra Persema. Sial bagi Persema karena tak jadi memanfaatkan keuntungan tersebut dengan ditundanya pertandingan.
Maka, secara otomatis akumulasi kartu kuning untuk lima pemain Arema FC berlaku saat tim berjuluk Singo Edan ini menghadapi Persija Jakarta 29 April mendatang. Persema pun kecewa dengan penundaan jadwal yang dilakukan PT LPIS.
''Sebenarnya kami mendapat keuntungan jika jadwal tidak berubah lagi. Persema berpeluang besar memenangi pertandingan lawan Arema FC jika pemain mereka banyak yang absen. Walau kami berstatus tim tamu, tapi paling tidak kesempatannya lebih,” kata CEO Persema Didied Poernawan.
Walau begitu, Persema juga tak bisa berbuat banyak karena memang Arema FC sedang disibukkan Piala Indonesia. Persema sendiri sejatinya juga bertarung di even tersebut jika saja pertandingan antara Gresik United (GU) kontra PSBI Blitar tak mengalami penundaan.
Tim arahan Slave Radovski juga tak bisa berharap banyak dengan aturan soal akumulasi kartu kuning. Penundaan sebuah pertandingan tidak berpengaruh kepada sanksi kartu. Pengalaman itu juga dialami Persebaya yang tetap kehilangan Otavio Dutra dan Erol Iba walau laga kontra PSMS ditunda.
''Ya kami memang kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Sekarang ini memang semua tim yang lolos ke putaran kedua Piala Indonesia sedang bertanding. Kami ikuti saja jadwal dari PT LPIS, walau sebenarnya kami sangat menyayangkan,” tandas Didied.
Sementara kubu Arema sendiri hingga sekarang masih berjuang agar kemenangan WO kontra Bontang disahkan. Jika kemenangan disahkan dan tidak ada tanding ulang, maka akumulasi kartu kuning lima pemain tersebut otomatis luntur.
''Menghadapi tim mana pun, kalau lima pemain absen jelas kerugian besar bagi kami. Makanya kami tetap berjuang agar pertandingan lawan Bontang FC dimenangkan WO. Sebab, kalau hanya penundaan, maka status lima pemain itu tetap terkena sanksi akumulasi,” ujar Media Officer Arema Noor Ramadhan.
Terbilang lima pemain Arema mendapatkan akumulasi kartu kuning kala bertarung di derby Malang episode pertama yang dimenangi Persema 1-0 bulan lalu. Di laga itu, tujuh kartu kuning dijatuhkan ke pemain Arema FC, sehingga lima di antaranya terkena akumulasi untuk laga berikutnya.
Nah, pada laga selanjutnya, yakni kontra Bontang FC yang juga berstatus laga tunda, kemenangan walkover (WO) Arema dianggap tidak sah, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) bakal menjadwal ulang laga itu sehingga akumulasi kartu kuning batal diputihkan.
Seharusnya lima akumulasi kartu kuning yang diperoleh Irfan Raditya, Hermawan, Marco Krasic, Andrew Barisic dan TA Musafri itu berlaku saat kontra Persema. Sial bagi Persema karena tak jadi memanfaatkan keuntungan tersebut dengan ditundanya pertandingan.
Maka, secara otomatis akumulasi kartu kuning untuk lima pemain Arema FC berlaku saat tim berjuluk Singo Edan ini menghadapi Persija Jakarta 29 April mendatang. Persema pun kecewa dengan penundaan jadwal yang dilakukan PT LPIS.
''Sebenarnya kami mendapat keuntungan jika jadwal tidak berubah lagi. Persema berpeluang besar memenangi pertandingan lawan Arema FC jika pemain mereka banyak yang absen. Walau kami berstatus tim tamu, tapi paling tidak kesempatannya lebih,” kata CEO Persema Didied Poernawan.
Walau begitu, Persema juga tak bisa berbuat banyak karena memang Arema FC sedang disibukkan Piala Indonesia. Persema sendiri sejatinya juga bertarung di even tersebut jika saja pertandingan antara Gresik United (GU) kontra PSBI Blitar tak mengalami penundaan.
Tim arahan Slave Radovski juga tak bisa berharap banyak dengan aturan soal akumulasi kartu kuning. Penundaan sebuah pertandingan tidak berpengaruh kepada sanksi kartu. Pengalaman itu juga dialami Persebaya yang tetap kehilangan Otavio Dutra dan Erol Iba walau laga kontra PSMS ditunda.
''Ya kami memang kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Sekarang ini memang semua tim yang lolos ke putaran kedua Piala Indonesia sedang bertanding. Kami ikuti saja jadwal dari PT LPIS, walau sebenarnya kami sangat menyayangkan,” tandas Didied.
Sementara kubu Arema sendiri hingga sekarang masih berjuang agar kemenangan WO kontra Bontang disahkan. Jika kemenangan disahkan dan tidak ada tanding ulang, maka akumulasi kartu kuning lima pemain tersebut otomatis luntur.
''Menghadapi tim mana pun, kalau lima pemain absen jelas kerugian besar bagi kami. Makanya kami tetap berjuang agar pertandingan lawan Bontang FC dimenangkan WO. Sebab, kalau hanya penundaan, maka status lima pemain itu tetap terkena sanksi akumulasi,” ujar Media Officer Arema Noor Ramadhan.
()