Howard Webb pimpin duel klasik

Selasa, 17 April 2012 - 07:25 WIB
Howard Webb pimpin duel klasik
Howard Webb pimpin duel klasik
A A A
Sindonews.com - Wajah Jose Mourinho dan Jupp Heynckes kemungkinan selalu terlihat masam saat menyaksikan leg pertama babak semifinal Liga Champions di Allianz Arena, dini hari ini.

Pemicunya adalah Howard Webb ditunjuk UEFA menjadi pengadil antara tuan rumah Bayern Muenchen menjamu Real Madrid. Webb mendapat kepercayaan dari UEFA karena dianggap salah satu wasit terbaik di dunia. Faktanya, belum ada yang meragukan penilaian wasit berkepala plontos itu saat mengambil keputusan.

Webb punya pengalaman tinggi dalam menangani pertandingan besar. Wasit berusia 40 tahun itu pernah dipercaya memimpin final Liga Champions 2009/2010 dan partai puncak Piala Dunia 2010.

Musim ini saja, pengadil kelahiran Rotherham, Yorkshire, Inggris, itu sudah 42 kali bertugas, termasuk memimpin laga terakhir semifinal Piala FA antara Liverpool kontra Everton di Stadion Wembley, Sabtu (14/4).

Melihat track record tersebut, Webb diyakini dapat memimpin duel dini hari nanti secara adil. Dia percaya tidak akan memihak tim mana pun. Apalagi, jalannya pertandingan diprediksi panas.

Namun, Bayern dan Madrid sepertinya tidak berpikir demikian. Keduanya punya kenangan buruk dengan Webb. Sebab, mantan petugas kepolisian itu pernah mengeluarkan keputusan yang merugikan bagi kedua tim.

Bayern menganggap Webb sebagai biang keladi kegagalan FC Hollywood––julukan Bayern––menjuarai Liga Champions 2009/2010. Saat itu,Bayern tinggal mengalahkan Inter Milan untuk kembali menjadi raja Eropa.

Namun, tim Jerman itu justru kalah 0-2 lantaran Webb dianggap memihak Inter. Madrid pernah mengalami nasib serupa. Itu terjadi saat duel penyisihan Grup G Liga Champions 2010/2011 versus AC Milan.

Bertandang ke San Siro,Los Blancos–– julukan Madrid––sempat memimpin dulu pada babak pertama lewat Gonzalo Higuain.Namun,tuan rumah membalikkan keadaan dengan memborong dua gol berturut-turut melalui Filippo Inzaghi. Untungnya, Madrid terhindar dari kekalahan setelah Pedro Leon menyamakan kedudukan menjelang bubaran. Hal yang menjadi permasalahan adalah kepemimpinan Webb.

Dia dianggap sangat lunak kepada Milan.Terbukti, sejumlah pemain Milan tidak menerima kartu kuning atau merah, meski melakukan pelanggaran kasar. Paling disorot adalah gol kedua Inzaghi.

Pasalnya, saat itu, Pippo––panggilan Inzaghi––berada dalam posisi offside sebelum mencetak gol. Namun, Webb tetap mengesahkan gol tersebut. Padahal, jika gol itu dianulir,Madrid bisa saja memenangkan pertandingan.

”Ada banyak elemen yang bisa dipertimbangkan dalam memengaruhi hasil pertandingan. Paling utama adalah kualitas tim yang bertanding. Wasit juga bisa memberikan pengaruh besar dalam menentukan hasil akhir pertandingan. Yang jelas, Bayern punya sejarah bagus di Liga Champions. Mereka juga berstatus tuan rumah,”ujar Direktur Teknik Madrid Emilio Butragueno, dikutip Reuters.

Selain cacian saat menjadi pengadil di Liga Champions,Webb juga pernah mendapat kritikan waktu memimpin duel Spanyol kontra Belanda di final Piala Dunia 2010.Dia dinilai tidak becus bertugas lantaran melewati sejumlah hal penting.Salah satunya tendangan kungfu Nigel de Jong ke dada Xabi Alonso.

Seharusnya De Jong mendapat kartu merah, tapi dia lepas dari hukuman karena Webb tidak melihatnya. Melihat sejarah tersebut, bukan tidak mungkin Mourinho dan Heynckes akan terus melayangkan protes kepada Webb saat membuat keputusan. Maklum saja, Webb bukanlah sosok yang bersahabat bagi Madrid atau Bayern.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6911 seconds (0.1#10.140)