Menpora siap dipanggil AFC

Senin, 23 April 2012 - 09:06 WIB
Menpora siap dipanggil AFC
Menpora siap dipanggil AFC
A A A
Sindonews.com - Tidak hanya PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin dan La Nyalla M Mattalitti yang siap dipanggil tim Task Force bentukan AFC. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng pun menyatakan kesanggupannya jika dipanggil federasi sepak bola tertinggi Asia tersebut.

Untuk memecahkan konflik yang terjadi di persepakbolaan Indonesia, AFC memang berencana memanggil kedua kubu PSSI ke markas AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/4). Tim Task Force pun telah menentukan siapa-siapa saja wakil dari masing-masing kubu. Dari PSSI Djohar, tim Task Force meminta Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Tri Goestoro.

Jika kedua nama di atas yang mewakili PSSI Djohar, tim Task Force meminta CEO PT Liga Indonesia yang juga menjabat Sekjen PSSI La Nyalla, Joko Driyono, dan Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI La Nyalla, Hinca IP Panjaitan, untuk hadir memenuhi pemanggilan tersebut.

Pertemuan rencananya digelar pukul 14.00–16.00 waktu setempat. Kesiapan Menpora jika ingin dimintai keterangan tim Task Force memang terkait keinginan wakil-wakil AFC tersebut untuk mendengar masalah yang terjadi dari pihak pemerintah. Untuk memenuhi permintaan tersebut, Menpora menyerahkan kapan waktu yang tepat untuk dirinya datang kepada tim Task Force.

''Saya sudah mendengar kabar PSSI akan dipanggil tim Task Force. Mereka kemungkinan akan bertemu dengan saya jika itu benar-benar terjadi. Saya siap memberikan apa yang mereka butuhkan. Saya juga ingin sekali mendengar arahan dari pihak sana (Task Force),”ungkap Menpora di Jakarta.

Menpora sangat berharap apa yang akan dilakukan tim Task Force akan benar-benar membuat masalah yang selama ini membelit persepakbolaan Indonesia bisa terselesaikan. Menpora ingin apa pun yang diputuskan para petinggi AFC yang tergabung dalam tim Task Force seperti Wakil Presiden AFC HRH Pangeran Abdullah lbni Sultan Ahmad Shah, Anggota Komite Eksekutif FIFA dan AFC Dato Worawi Makudi.

Sementara dua lainnya adalah Sekjen AFC Dato Alex Soosay dan Kepala Asosiasi Anggota dan Hubungan lnternational AFC James Johnson bisa diterima dengan lapang dada kedua belah pihak yang berseteru.

''AFC sudah susah payah mau membantu agar masalah yang ada bisa selesai,itu harus diapresiasi. Bagi saya, yang terpenting adalah masalah dualisme kompetisi harus benar-benar dicarikan solusinya. Karena, dualisme kompetisi sangat berpengaruh kepada kelangsungan timnas (tim nasional) Indonesia,”papar Menpora.

Sementara itu, dari kubu PSSI pimpinan La Nyalla, pihaknya mengaku siap dengan segala data yang dimilikinya. Lewat Plt Sekjen PSSI La Nyalla,Tigor Shalom Boboy, mengaku pihaknya sudah memiliki sekumpulan bukti manipulasi data yang dilakukan PSSI pimpinan Djohar sejak konflik ini berkecamuk.

“Dari kami sudah sangat siap untuk menyambut kedatangan kami ke Kantor AFC di Malaysia.Kami sudah siapkan semua fakta mulai dari konflik berawal sampai digelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 18 Maret yang lalu. Semuanya sudah kami runut dengan baik dan siap untuk dilaporkan,” tutur Tigor, saat dihubungi.

Soal pertemuan nanti, tidak ada agenda pemaparan langsung antara PSSI Djohar dan PSSI La Nyalla di depan tim Task Force, Tigor tidak mempermasalahkan hal itu. Bagi dia, apa pun mekanisme yang diterapkan tim Task Force untuk mencari solusi terbaik di persepak bolaan Indonesia, akan dipatuhi dengan sebaik mungkin.

''Tidak ada masalah jika kami tidak dikonfrontasi secara langsung dengan mereka. Kami serahkan semuanya kepada tim Task Force. Karena mereka adalah orang-orang yang sangat kompeten di bidang ini. Saya yakin mereka paham masalah yang ada di persepakbolaan Indonesia,”tandas Tigor.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5075 seconds (0.1#10.140)