Azulgrana menanti mukjizat
A
A
A
Sindonews.com - Barcelona sedikit bernapas lega setelah mencukur Rayo Vallecano 7-0 di Campo de Futbol de Vallecas. Hasil positif itu membuat Barcelona masih memiliki harapan mengejar pemuncak klasemen Primera Liga Real Madrid.
Barcelona berpesta setelah Lionel Messi mencetak dua gol (16 dan 90), Seydou Keita (39), Pedro Rodriguez (47 dan 87), Thiago Alcantara (77), serta gol bunuh diri pemain tuan rumah Roberto Correa pada menit ke-26. Hasil itu membuat Barcelona berada di peringkat 2 klasemen dengan torehan 84 poin.
El Azulgrana—julukan Barcelona—tertinggal tujuh angka dari Madrid. Pertanyaannya, apakah pesta besar Barcelona itu cukup menggulingkan Madrid di puncak klasemen?
Apalagi, kompetisi Primera Liga tinggal menyisakan tiga laga tersisa musim ini.
Walaupun Barcelona mampu memetik kemenangan sempurna dalam tiga laga tersebut, hasil itu tak akan cukup jika Los Blancos—julukan Madrid— meraih satu kemenangan saja kontra Athletic Bilbao di San Mames, Kamis (3/5). Sebab, posisi Madrid tak akan bisa dikejar lagi jika mampu merealisasikan kemenangan, meski masih menyisakan dua pertandingan tersisa.
Barcelona kini tinggal berharap Madrid tergelincir dalam tiga laga itu meski impian tersebut akan sulit terwujud, karena Los Blancos memiliki reputasi cukup bagus ketika menyambangi San Mames. Keinginan para fans Barcelona bisa saja terwujud, apalagi Bilbao yang akan bertindak sebagai tuan rumah tak akan membiarkan markas mereka dijadikan euforia para penggawa Madrid.
Fans Barcelona sangat berharap kemenangan telak atas Rayo bukan saja menghambat sementara laju Los Blancos merengkuh trofi musim ini. Kemenangan itu diharapkan mampu menjadi momentum kebangkitan El Azulgrana yang akan ditinggal sang Nakhoda Josep ‘Pep’ Guardiola.
Rencana kepergian Guardiola memang memukul seluruh komponen pendukung Barcelona.Tapi, El Azulgrana tentu tak ingin melihat kepergian sang arsitek tanpa kado perpisahan.
Tim Katalan itu bakal berjuang keras meraih pencapaian maksimal kendati kini tinggal bergantung pada keajaiban. Yang jelas, seluruh penggawa Barcelona sangat menghormati figur Guardiola. Di tangan pelatih berusia 41 tahun itu, Barcelona berubah menjadi tim paling disegani di dunia. Bukan saja merengkuh enam trofi sekaligus pada musim 2008/2009, dia juga memberi andil besar saat El Azulgrana meraih banyak rekor musim ini.
Kemenangan atas Rayo, misalnya.Keberhasilan itu menobatkan Messi dkk sebagai klub paling banyak mencetak gol di laga tandang. Sebelumnya, El Azulgrana juga ditahbiskan sebagai tim paling banyak mencetak gol saat laga kandang ketika melumat Osasuna 8-0 pada 17 September 2011. Bukan hanya itu, Barcelona juga ditetapkan sebagai tim paling fair-play musim ini. Mereka bahkan jauh mengungguli Madrid yang tercatat sebagai klub fair-play ketujuh di Primera Liga.
Karena itu, Barcelona akan melakukan segala upaya,termasuk melupakan kegagalan mereka di kancah Liga Champions seusai dipukul mundur Chelsea di babak semifinal musim ini.
''Kami masih sedih atas kekalahan di Liga Champions.Tapi, kami belum mau menyerah jika berbicara tentang Madrid. Kemenangan ini menunjukkan kami tetap tim kuat dengan antusiasme yang tinggi,”ucap striker Barcelona Pedro Rodriguez, dilansir Goal. Striker asal Spanyol ini senang timnya mendapatkan hasil positif itu.
Karena, pencapaian tersebut membuat timnya kembali percaya diri dan bermain sesuai karakter Barcelona. Dia sangat berharap hasil itu bisa memberikan dampak positif bagi El Azulgrana. Sayang, terjadi insiden kecil dalam pesta kemenangan Barcelona di Campo de Futbol de Vallecas.
Para pendukung Rayo melakukan pelemparan botol air mineral ke dalam lapangan akibat tak senang menyaksikan selebrasi Alcantara bersama Daniel Alves di sisi lapangan.
Beruntung,el capitan Carlos Puyol mendatangi keduanya dan menghentikan selebrasi yang seakan-akan memberikan ejekan kepada para pendukung Rayo. Pendukung Rayo pantas geram dengan perilaku para pemain Barcelona, terutama selebrasi yang dilakukan Thiago dan Alves. Sebab, kekalahan itu membuat posisi Rayo kian tersudut di klasemen sementara.Rayo kini bercokol di peringkat 15 setelah mengumpulkan 40 angka.
Hasil itu belum aman lantaran hanya unggul enam poin atas Sporting Gijon di zona merah. Alves dan Thiago pun lekas menyampaikan permintaan maaf kepada para suporter Rayo. Keduanya mengaku terbawa suasana dan tidak menyangka selebrasi mereka itu menyakiti perasaan para pendukung Rayo.
''Saya meminta maaf kepada fans Rayo yang merasa tersinggung dengan tarian yang kami lakukan. Saat itu, saya hanya ingin melampiaskan kegembiraan saya,”ungkap Alves,dilansir Yahoosport.
Thiago pun mengaturkan permintaan maaf atas ulahnya itu. Sama dengan Alves,dia pun terbawa emosi. Dia tak sabar ulahnya itu merupakan kesalahan,terlebih dengan menyakiti perasaan fans Rayo yang sangat mengharapkan timnya beranjak dari posisi kurang menguntungkan. ''Hal itu tidak akan terjadi lagi di kemudian hari. Saya berjanji,” tandas Thiago.
Sementara itu, pelatih Rayo Jose Ramon Sandoval telanjur tersinggung.Dia merasa dipermalukan di depan suporternya. Sandoval pun mengkritik mengapa mereka tidak melakukan hal itu ketika Fernando Torres mencetak gol di Camp Nou? Guardiola lekas menyampaikan pemintaan maaf kepada para pemain, pelatih,dan semua suporter Rayo.
Menurut dia,apa yang dilakukan pemainnya bukanlah hal yang biasa dilakukan pemain Barca. ''Kami minta maaf dan hal itu tidak akan terjadi lagi.Saya yakin mereka tidak berniat untuk melakukan ejekan,”ungkap Pep,dilansir Marca.
Barcelona berpesta setelah Lionel Messi mencetak dua gol (16 dan 90), Seydou Keita (39), Pedro Rodriguez (47 dan 87), Thiago Alcantara (77), serta gol bunuh diri pemain tuan rumah Roberto Correa pada menit ke-26. Hasil itu membuat Barcelona berada di peringkat 2 klasemen dengan torehan 84 poin.
El Azulgrana—julukan Barcelona—tertinggal tujuh angka dari Madrid. Pertanyaannya, apakah pesta besar Barcelona itu cukup menggulingkan Madrid di puncak klasemen?
Apalagi, kompetisi Primera Liga tinggal menyisakan tiga laga tersisa musim ini.
Walaupun Barcelona mampu memetik kemenangan sempurna dalam tiga laga tersebut, hasil itu tak akan cukup jika Los Blancos—julukan Madrid— meraih satu kemenangan saja kontra Athletic Bilbao di San Mames, Kamis (3/5). Sebab, posisi Madrid tak akan bisa dikejar lagi jika mampu merealisasikan kemenangan, meski masih menyisakan dua pertandingan tersisa.
Barcelona kini tinggal berharap Madrid tergelincir dalam tiga laga itu meski impian tersebut akan sulit terwujud, karena Los Blancos memiliki reputasi cukup bagus ketika menyambangi San Mames. Keinginan para fans Barcelona bisa saja terwujud, apalagi Bilbao yang akan bertindak sebagai tuan rumah tak akan membiarkan markas mereka dijadikan euforia para penggawa Madrid.
Fans Barcelona sangat berharap kemenangan telak atas Rayo bukan saja menghambat sementara laju Los Blancos merengkuh trofi musim ini. Kemenangan itu diharapkan mampu menjadi momentum kebangkitan El Azulgrana yang akan ditinggal sang Nakhoda Josep ‘Pep’ Guardiola.
Rencana kepergian Guardiola memang memukul seluruh komponen pendukung Barcelona.Tapi, El Azulgrana tentu tak ingin melihat kepergian sang arsitek tanpa kado perpisahan.
Tim Katalan itu bakal berjuang keras meraih pencapaian maksimal kendati kini tinggal bergantung pada keajaiban. Yang jelas, seluruh penggawa Barcelona sangat menghormati figur Guardiola. Di tangan pelatih berusia 41 tahun itu, Barcelona berubah menjadi tim paling disegani di dunia. Bukan saja merengkuh enam trofi sekaligus pada musim 2008/2009, dia juga memberi andil besar saat El Azulgrana meraih banyak rekor musim ini.
Kemenangan atas Rayo, misalnya.Keberhasilan itu menobatkan Messi dkk sebagai klub paling banyak mencetak gol di laga tandang. Sebelumnya, El Azulgrana juga ditahbiskan sebagai tim paling banyak mencetak gol saat laga kandang ketika melumat Osasuna 8-0 pada 17 September 2011. Bukan hanya itu, Barcelona juga ditetapkan sebagai tim paling fair-play musim ini. Mereka bahkan jauh mengungguli Madrid yang tercatat sebagai klub fair-play ketujuh di Primera Liga.
Karena itu, Barcelona akan melakukan segala upaya,termasuk melupakan kegagalan mereka di kancah Liga Champions seusai dipukul mundur Chelsea di babak semifinal musim ini.
''Kami masih sedih atas kekalahan di Liga Champions.Tapi, kami belum mau menyerah jika berbicara tentang Madrid. Kemenangan ini menunjukkan kami tetap tim kuat dengan antusiasme yang tinggi,”ucap striker Barcelona Pedro Rodriguez, dilansir Goal. Striker asal Spanyol ini senang timnya mendapatkan hasil positif itu.
Karena, pencapaian tersebut membuat timnya kembali percaya diri dan bermain sesuai karakter Barcelona. Dia sangat berharap hasil itu bisa memberikan dampak positif bagi El Azulgrana. Sayang, terjadi insiden kecil dalam pesta kemenangan Barcelona di Campo de Futbol de Vallecas.
Para pendukung Rayo melakukan pelemparan botol air mineral ke dalam lapangan akibat tak senang menyaksikan selebrasi Alcantara bersama Daniel Alves di sisi lapangan.
Beruntung,el capitan Carlos Puyol mendatangi keduanya dan menghentikan selebrasi yang seakan-akan memberikan ejekan kepada para pendukung Rayo. Pendukung Rayo pantas geram dengan perilaku para pemain Barcelona, terutama selebrasi yang dilakukan Thiago dan Alves. Sebab, kekalahan itu membuat posisi Rayo kian tersudut di klasemen sementara.Rayo kini bercokol di peringkat 15 setelah mengumpulkan 40 angka.
Hasil itu belum aman lantaran hanya unggul enam poin atas Sporting Gijon di zona merah. Alves dan Thiago pun lekas menyampaikan permintaan maaf kepada para suporter Rayo. Keduanya mengaku terbawa suasana dan tidak menyangka selebrasi mereka itu menyakiti perasaan para pendukung Rayo.
''Saya meminta maaf kepada fans Rayo yang merasa tersinggung dengan tarian yang kami lakukan. Saat itu, saya hanya ingin melampiaskan kegembiraan saya,”ungkap Alves,dilansir Yahoosport.
Thiago pun mengaturkan permintaan maaf atas ulahnya itu. Sama dengan Alves,dia pun terbawa emosi. Dia tak sabar ulahnya itu merupakan kesalahan,terlebih dengan menyakiti perasaan fans Rayo yang sangat mengharapkan timnya beranjak dari posisi kurang menguntungkan. ''Hal itu tidak akan terjadi lagi di kemudian hari. Saya berjanji,” tandas Thiago.
Sementara itu, pelatih Rayo Jose Ramon Sandoval telanjur tersinggung.Dia merasa dipermalukan di depan suporternya. Sandoval pun mengkritik mengapa mereka tidak melakukan hal itu ketika Fernando Torres mencetak gol di Camp Nou? Guardiola lekas menyampaikan pemintaan maaf kepada para pemain, pelatih,dan semua suporter Rayo.
Menurut dia,apa yang dilakukan pemainnya bukanlah hal yang biasa dilakukan pemain Barca. ''Kami minta maaf dan hal itu tidak akan terjadi lagi.Saya yakin mereka tidak berniat untuk melakukan ejekan,”ungkap Pep,dilansir Marca.
()