Ketua Panpel Persebaya terancam dicopot

Jum'at, 04 Mei 2012 - 03:36 WIB
Ketua Panpel Persebaya...
Ketua Panpel Persebaya terancam dicopot
A A A
Sindonews.com - Merosotnya penampilan Persebaya di ajang Indonesia Primer League (IPL), tampaknya bakal memakan banyak korban. Bukan hanya posisi Pelatih Divaldo Alves yang terancam didepak.

Namun santer dikabarkan posisi Ketua Panpel Persebaya juga akan segera diganti. Sumber internal di Persebaya menyebutkan posisi ketua panpel yang saat ini dijabat Sutrisno akan segera diganti sebelum laga home melawan Bontang FC, 13 Mei mendatang.

Bahkan sudah ada tiga nama calon kandidat ketua panpel pengganti Sutrisno. Yaitu, Ram Surahman yang saat ini menjabat Media Officer Persebaya, H.M.Chusnul Farid, pemiik Surabaya Footbal Club, dan Lilik Suhartoyo, mantan manajer Persebaya.

Salah satu penyebab reposisi panpel ini karena Sutrisno dianggap melakukan "dosa besar" setelah gagal mengelar pertandingan Persebaya melawan PSMS Medan, 8 April lalu. Meski sebenarnya, kinerja panpel selama putaran kedua cukup baik kerena mampu mengamankan sekaligus mendongkrak pemasukan dari penjualan tiket penonton.

Terakhir, Panpel Persebaya mampu meraup pemasukan tiket sebesar Rp 1 miliar saat lawan Arema Malang. Namun, prestasi itu tampaknya tidak cukup bagi Sutrisno tetap bertahan hingga akhir musim nanti.

Sinyal bakal adanya pergantian panpel, sempat diembuskan CEO Persebaya, I Gede Widiade saat melakukan evaluasi usai menelan kekalahan dari Persema Malang 1-2, Sabtu (22/4).

Ketika itu, Gede mengatakan jika salah satu penyebab babak belurnya Persebaya di dua away karena mental pemain jatuh setelah dibatalkannya laga home melawan PSMS."Seandainya kita bisa menang lawan PSMS, maka suasana akan beda. Pemain akan lebih rileks dan tenang ketika menghadapi laga tandang, " keluhnya.

Selain memengaruhi kondisi mental pemain, kegagalan laga home Persebaya melawan PSMS juga membuat kondisi keuangan Persebaya limbung. Maklum, penghasilan dari tiket penjualan PSMS sejatinya bisa dijadikan modal menjalani biaya away tiga kali beruntun.

Untuk sekali laga tandang seperti di melawan PSM Makassar misalnya, minimal dibutuhkan biaya tak kurang dari Rp 180 juta. Selain melawan PSM, Persebaya juga bertandang ke kandang Semen Padang dan Persema Malang yang biaya memang tidak sebesar ke Padang maupun Makassar.

Saat itu, Gede belum terang-terangan meyebutkan akan mengusur Sutrisno dari ketua Panpel Persebaya. Sebab, pergantian panpel bukan kewenangannya. "Itu bukan ranah saya, nanti kita akan bicarakan lagi bersama Pak Dityo (Dirut PT Pengelola Persebaya, " elaknya saat itu.

Yang pasti, ketika melakukan evaluasi, Sutrisno tidak hadir. Justru yang tampak serius melakukan pembicaraan dengan Gede adalah Ram Surahaman dan Farid.

Terpisah Ram Surahman, tidak membatah jika memang ada wacana pergantian ketua panpel, termasuk namanya yang disebut-sebut masuk sebagai bursa calon pengganti Sutrisno. ''Saya belum bisa bicara banyak. Kita lihat saja dalam waktu dekat ini. Lebih baik kita menunggu SK dulu,”ucap mantan wartawan ini.

Senada dengan Ram, Farid juga belum mau berandai-andai soal kemungkinan dirinya
menjadi ketua panpel Persebaya. Selain itu, dia juga belum mau bicara banyak terkait program yang akan dilakukan jika benar-benar duduk sebagi ketua panpel. "Itu urusan PT.Pengelola Persebaya, saya pasrah saja. Di Persebaya ini karena saya senang sepak bola, bukan incar jabatan, " ucapnya.

Sementara Sutrisno mengaku belum mendengar kabar dirinya bakal dicopot dari jabatan ketua panpel. Namun jika itu terjadi, dia mengaku akan menerima dengan lapang dada, Sutrisno memilih legawa seandainya benar-benar lengser dari jabatan ketua panpel. "Tidak ada masalah jika ada pergantian, tapi saya belum dengar kabar itu, " ucapnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0368 seconds (0.1#10.140)