Kerja berat Singo Edan
A
A
A
Sindonews.com - Striker Navibank Saigon Edison Fonseca bakal menjadi perhatian utama dalam duel pemungkas Piala AFC Grup H di Stadion Gajayana. Tuan rumah Arema FC harus waspada terhadap ancaman pemain berdarah Kolombia tersebut.
Pemain yang pernah merumput bersama Pelita Jaya tersebut pernah menghadirkan mimpi buruk bagi Arema FC pada pertemuan pertama di Ho Chi Minh City,Vietnam. Hat-trick-nya ke gawang Deniss Romanovs kala itu memulangkan Arema FC dengan tangan hampa menyusul skor 3-1 untuk tuan rumah.
Tak cukup sampai di situ, Fonseca juga mencatat dua kali hat-trick sepanjang fase grup Piala AFC, yakni kala menghadapi Arema FC dan Ayeyawady United. Tujuh gol berhasil dikemas pemain kelahiran 1984 ini dalam lima pertandingan Grup H sebelumnya.
Namun, Arema mungkin sedikit agak lega melihat ritme penampilan Fonseca. Terlepas dari tingginya produktivitas, ternyata Fonseca hanya bergairah saat tampil di kandang sendiri. Semua golnya diciptakan di kandang, sedangkan di laga luar kandang atau away, dia belum pernah sekali pun mencetak gol. Walau begitu, pihak tetap menaruh respek kepada pemain ini.
''Fonseca pemain bagus dan mencetak hat-trick ke gawang kami pada pertemuan pertama lalu. Pemain inilah yang patut kami waspadai jika berbicara lini depan Navibank. Secara umum kekuatan Navibank cukup bagus.Kekurangan mereka mungkin adalah tak pernah menang di luar kandang,”ujar Pelatih Arema FC Dejan Antonic.
Tren kurang menguntungkan yang dicatat Navibank membuat Arema bisa lebih percaya diri walau bakal tampil tanpa sejumlah pilar. Pemain yang dipastikan tidak bisa merumput adalah gelandang Marko Krasic dan bek tengah Gunawan Dwi Cahyo karena masih pemulihan cedera. Itu berarti Gunawan absen dalam dua kali kesempatan bertemu Navibank karena pada duel pertama lalu juga absen karena akumulasi kartu kuning.
Peran Gunawan kemungkinan digantikan Hermawan dan Anggo Julian bisa disisipkan di lini tengah menemani Roman Chmelo yang sudah bisa turun. Arema bakal kembali berharap penampilan impresif dua pemain sayap, Ahmad Amiruddin dan Putut Waringin Jati.
Kedua sayap ini menjadi kekuatan sentral Singo Edanmenyusul kemenangan atas Persipro Bondowoso United (Piala Indonesia), Ayeyawady United (Piala AFC),serta Persija Jakarta di pentas Indonesian Premier League (IPL).
Dejan juga mengatakan,“Ini pertandingan terakhir di Grup H dan semua kemungkinan masih bisa terjadi. Saya ingin tim tampil baik dan memenangkan pertandingan. Dengan begitu, setidaknya kami masih mempunyai kesempatan lolos. Jadi, tim harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya.”
Jika Arema FC menang atas Navibank dan di laga lainnya Ayeyawady United kalah saat menantang Kelantan FA, defisit gol bakal menjadi penentu lolos ke fase berikutnya.
Di sinilah kelemahan Singo Edan yang masih defisit empat gol, berbeda agak jauh dari Ayeyawady United (defisit dua gol) dan Navibank (surplus dua gol).
Berdasarkan kalkulasi gol, Arema harus bisa mengalahkan Navibank dengan minimal enam gol untuk bisa lolos menjadi runner-up. Sebuah misi yang hampir mustahil bagi Arema FC. Apalagi, penentuan runner-up juga masih menunggu hasil laga antara Kelantan FA yang menjamu Ayeyawady United.
Sementara itu, Navibank juga berhasrat lolos sebagai runner-up grup. Kesempatan tim asuhan Pham Cong Loc ini jelas lebih besar dibandingkan Ayeyawady maupun Arema FC.Jika Ayeyawady kalah di Malaysia, hasil seri sudah meloloskan Fonseca dkk. Tak heran jika kemenangan juga menjadi target Navibank.
''Kami masih kesulitan dengan pertandingan luar kandang.Ini pertandingan terakhir. Jadi, saya berharap pemain bisa mengeluarkan seluruh energi dan kemampuannya agar kami bisa lolos dari Grup H,”ucap Pham.
Pham mengakui Arema tengah dalam kepercayaan diri tinggi setelah sebelumnya mengalahkan Ayeyawady United 3-0 di Myanmar. Dia juga yakin timnya butuh perjuangan yang jauh lebih keras dibandingkan pertemuan pertama yang dimenangkan pihaknya 3-1.
''Arema pasti akan mengambil kesempatan untuk lolos walau sekarang masih di posisi terbawah klasemen. Semua kemungkinan masih bisa terjadi di grup ini, karena tiga tim memperebutkan posisi runner-up. Posisi kami lebih menguntungkan dan akan memanfaatkan itu,”tandasnya.
Pemain yang pernah merumput bersama Pelita Jaya tersebut pernah menghadirkan mimpi buruk bagi Arema FC pada pertemuan pertama di Ho Chi Minh City,Vietnam. Hat-trick-nya ke gawang Deniss Romanovs kala itu memulangkan Arema FC dengan tangan hampa menyusul skor 3-1 untuk tuan rumah.
Tak cukup sampai di situ, Fonseca juga mencatat dua kali hat-trick sepanjang fase grup Piala AFC, yakni kala menghadapi Arema FC dan Ayeyawady United. Tujuh gol berhasil dikemas pemain kelahiran 1984 ini dalam lima pertandingan Grup H sebelumnya.
Namun, Arema mungkin sedikit agak lega melihat ritme penampilan Fonseca. Terlepas dari tingginya produktivitas, ternyata Fonseca hanya bergairah saat tampil di kandang sendiri. Semua golnya diciptakan di kandang, sedangkan di laga luar kandang atau away, dia belum pernah sekali pun mencetak gol. Walau begitu, pihak tetap menaruh respek kepada pemain ini.
''Fonseca pemain bagus dan mencetak hat-trick ke gawang kami pada pertemuan pertama lalu. Pemain inilah yang patut kami waspadai jika berbicara lini depan Navibank. Secara umum kekuatan Navibank cukup bagus.Kekurangan mereka mungkin adalah tak pernah menang di luar kandang,”ujar Pelatih Arema FC Dejan Antonic.
Tren kurang menguntungkan yang dicatat Navibank membuat Arema bisa lebih percaya diri walau bakal tampil tanpa sejumlah pilar. Pemain yang dipastikan tidak bisa merumput adalah gelandang Marko Krasic dan bek tengah Gunawan Dwi Cahyo karena masih pemulihan cedera. Itu berarti Gunawan absen dalam dua kali kesempatan bertemu Navibank karena pada duel pertama lalu juga absen karena akumulasi kartu kuning.
Peran Gunawan kemungkinan digantikan Hermawan dan Anggo Julian bisa disisipkan di lini tengah menemani Roman Chmelo yang sudah bisa turun. Arema bakal kembali berharap penampilan impresif dua pemain sayap, Ahmad Amiruddin dan Putut Waringin Jati.
Kedua sayap ini menjadi kekuatan sentral Singo Edanmenyusul kemenangan atas Persipro Bondowoso United (Piala Indonesia), Ayeyawady United (Piala AFC),serta Persija Jakarta di pentas Indonesian Premier League (IPL).
Dejan juga mengatakan,“Ini pertandingan terakhir di Grup H dan semua kemungkinan masih bisa terjadi. Saya ingin tim tampil baik dan memenangkan pertandingan. Dengan begitu, setidaknya kami masih mempunyai kesempatan lolos. Jadi, tim harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya.”
Jika Arema FC menang atas Navibank dan di laga lainnya Ayeyawady United kalah saat menantang Kelantan FA, defisit gol bakal menjadi penentu lolos ke fase berikutnya.
Di sinilah kelemahan Singo Edan yang masih defisit empat gol, berbeda agak jauh dari Ayeyawady United (defisit dua gol) dan Navibank (surplus dua gol).
Berdasarkan kalkulasi gol, Arema harus bisa mengalahkan Navibank dengan minimal enam gol untuk bisa lolos menjadi runner-up. Sebuah misi yang hampir mustahil bagi Arema FC. Apalagi, penentuan runner-up juga masih menunggu hasil laga antara Kelantan FA yang menjamu Ayeyawady United.
Sementara itu, Navibank juga berhasrat lolos sebagai runner-up grup. Kesempatan tim asuhan Pham Cong Loc ini jelas lebih besar dibandingkan Ayeyawady maupun Arema FC.Jika Ayeyawady kalah di Malaysia, hasil seri sudah meloloskan Fonseca dkk. Tak heran jika kemenangan juga menjadi target Navibank.
''Kami masih kesulitan dengan pertandingan luar kandang.Ini pertandingan terakhir. Jadi, saya berharap pemain bisa mengeluarkan seluruh energi dan kemampuannya agar kami bisa lolos dari Grup H,”ucap Pham.
Pham mengakui Arema tengah dalam kepercayaan diri tinggi setelah sebelumnya mengalahkan Ayeyawady United 3-0 di Myanmar. Dia juga yakin timnya butuh perjuangan yang jauh lebih keras dibandingkan pertemuan pertama yang dimenangkan pihaknya 3-1.
''Arema pasti akan mengambil kesempatan untuk lolos walau sekarang masih di posisi terbawah klasemen. Semua kemungkinan masih bisa terjadi di grup ini, karena tiga tim memperebutkan posisi runner-up. Posisi kami lebih menguntungkan dan akan memanfaatkan itu,”tandasnya.
()