SFC cemas lapangan Wombik bikin pemain cedera
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi mengeluhkan kondisi lapangan yang ada di Stadion Barnabas Youwe, Jayapura, saat menghadapi Persidafon Dafonsoro. Dengan kondisi tekstur lapangan yang tidak rata dan bergelombang membuat anak asuhnya sulit mengembangkan permainan dan mengontrol bola.
Akibatnya, permainan dan skema pertandingan yang akan diterapkan tidak bisa berjalan dengan baik. Seharusnya, sesuai nama dan tingkatan sebagai kompetisi tertinggi, maka sudah sepantasnya setiap klub peserta wajib memenuhi aturan yang telah diberlakukan, terutama terkait lapangan yang digunakan dalam pertandingan nanti.
Awalnya, pihaknya tidak pernah mempermasalahkan persoalan ini sebelumnya. Pasalnya, berdasarkan jadwal yang diterima, pertandingan akan digelar di Stadion Mandala, Jayapura. Tetapi nyatanya satu hari menjelang laga, tiba-tiba keputusan itu menddak berubah dengan berbagai alasan.
Arsitek asal Solo ini juga menyesalkan, kenapa pihak PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi masih memperbolehkan adanya pertandingan di level Liga Super dilaksanakan di lapangan yang tidak standar dan bahkan memiliki kualitas buruk.
''Dengan kondisi lapangan yang seperti itu (kurang baik) maka pemain terpaksa harus memerlukan waktu lagi untuk beradaptasi. Belum lagi pemain kita dilanda kelelahan yang tinggi karena harus menempuh perjlanan jauh selama berjam-jam untuk sampai kesini (Papua). Saya kasihan dengan pemain,” keluhnya.
Kas melanjutkan, yang sangat membuat dirinya khawatir, kondisi lapangan yang tidak rata membuat para pemain menjadi sangat rawan mengalami cidera. Itulah kenapa dia sangat kesal ketika mengetahui pertandingan batal digelar di Stadion Mandala.
Sangat wajar jika SFC merasa cemas lantaran harus melakoni pertandingan pda lapangan yang tidak rata dan kurang baik kondisinya. Selain sudah banyak pemain yang menjadi korban sebelumnya, baru –baru ini Kas terpaksa harus kehilangan playmaker tangguhnya,
Firman Utina yang dilanda cedera hanya gara-gara latihan di lapangan yang tidak rata saat persiapan menuju tur Papua. Akibatnya, mantan pilar utama tim nasional Indonesia itu terpaksa hanya bisa menjadi penonton saat rekan-rekannya berjuang meraih tambahan poin melawan Persidafon.
Kas tidak ingin usai pertandingan nanti, ada lagi anak asuhnya yang mendapatkan cidera. Apalagi setelah ini SFC akan melanjutkan tur menuju Provinsi Papua Barat, untuk menghadapi Persiram Raja Ampat.
Apalagi, kondisi yang sama bakal mereka rasakan saat melawat ke Stadion Wombik di Km 16, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, markas tim berjuluk Dewa Laut yang memiliki kondisi lapangan yang tidak jauh berbeda.
Situasi inilah yang semakin membuat Kas merasa, keberangkatan mereka dalam tur Papua merupakan kerugian yang sangat besar. Pasalnya, selain harus mengeluarkan biaya yang sangat besar, pemain juga rentan cedera. Belum lagi rasa trauma lantaran kerap ‘dikerjai’ oleh faktor non tehnis.
''Kalau ingin kompetisi kita maju dan kulitas pertandingan meningkat. Memang sudah seharusnya diimbangi dengan fasilitas yang baik dan standard internasional. Sebagus apa pun seorang pemain pasti akan kesulitan mengembangkan permainannya jika tidak ditunjang dengan kondisi lapangan yang kurang baik,” harapnya.
Akibatnya, permainan dan skema pertandingan yang akan diterapkan tidak bisa berjalan dengan baik. Seharusnya, sesuai nama dan tingkatan sebagai kompetisi tertinggi, maka sudah sepantasnya setiap klub peserta wajib memenuhi aturan yang telah diberlakukan, terutama terkait lapangan yang digunakan dalam pertandingan nanti.
Awalnya, pihaknya tidak pernah mempermasalahkan persoalan ini sebelumnya. Pasalnya, berdasarkan jadwal yang diterima, pertandingan akan digelar di Stadion Mandala, Jayapura. Tetapi nyatanya satu hari menjelang laga, tiba-tiba keputusan itu menddak berubah dengan berbagai alasan.
Arsitek asal Solo ini juga menyesalkan, kenapa pihak PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi masih memperbolehkan adanya pertandingan di level Liga Super dilaksanakan di lapangan yang tidak standar dan bahkan memiliki kualitas buruk.
''Dengan kondisi lapangan yang seperti itu (kurang baik) maka pemain terpaksa harus memerlukan waktu lagi untuk beradaptasi. Belum lagi pemain kita dilanda kelelahan yang tinggi karena harus menempuh perjlanan jauh selama berjam-jam untuk sampai kesini (Papua). Saya kasihan dengan pemain,” keluhnya.
Kas melanjutkan, yang sangat membuat dirinya khawatir, kondisi lapangan yang tidak rata membuat para pemain menjadi sangat rawan mengalami cidera. Itulah kenapa dia sangat kesal ketika mengetahui pertandingan batal digelar di Stadion Mandala.
Sangat wajar jika SFC merasa cemas lantaran harus melakoni pertandingan pda lapangan yang tidak rata dan kurang baik kondisinya. Selain sudah banyak pemain yang menjadi korban sebelumnya, baru –baru ini Kas terpaksa harus kehilangan playmaker tangguhnya,
Firman Utina yang dilanda cedera hanya gara-gara latihan di lapangan yang tidak rata saat persiapan menuju tur Papua. Akibatnya, mantan pilar utama tim nasional Indonesia itu terpaksa hanya bisa menjadi penonton saat rekan-rekannya berjuang meraih tambahan poin melawan Persidafon.
Kas tidak ingin usai pertandingan nanti, ada lagi anak asuhnya yang mendapatkan cidera. Apalagi setelah ini SFC akan melanjutkan tur menuju Provinsi Papua Barat, untuk menghadapi Persiram Raja Ampat.
Apalagi, kondisi yang sama bakal mereka rasakan saat melawat ke Stadion Wombik di Km 16, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, markas tim berjuluk Dewa Laut yang memiliki kondisi lapangan yang tidak jauh berbeda.
Situasi inilah yang semakin membuat Kas merasa, keberangkatan mereka dalam tur Papua merupakan kerugian yang sangat besar. Pasalnya, selain harus mengeluarkan biaya yang sangat besar, pemain juga rentan cedera. Belum lagi rasa trauma lantaran kerap ‘dikerjai’ oleh faktor non tehnis.
''Kalau ingin kompetisi kita maju dan kulitas pertandingan meningkat. Memang sudah seharusnya diimbangi dengan fasilitas yang baik dan standard internasional. Sebagus apa pun seorang pemain pasti akan kesulitan mengembangkan permainannya jika tidak ditunjang dengan kondisi lapangan yang kurang baik,” harapnya.
()