Persis kibarkan bendera putih

Rabu, 23 Mei 2012 - 08:00 WIB
Persis kibarkan bendera putih
Persis kibarkan bendera putih
A A A
Sindonews.com - Persis Solo versi LPIS mengibarkan bendera putih alias menyerah dalam perburuan papan atas klasemen Divisi Utama Grup II. Dengan torehan 20 poin, peluang tim kebanggaan warga Kota Solo ini praktis tertutup untuk masuk tiga besar grup sebagai pintu masuk melaju ke level berikutnya.

Pelatih Persis Solo Junaidi mengakui, tim besutannya sudah tertutup peluangnya finish di papan atas klasemen grup II. Hasil imbang 1-1 kontra Persikab Bandung di Stadion Manahan itu merupakan laga yang menutup peluang tersebut. "Praktis, peluang kami sudah tertutup," katanya, kemarin.

Bang Jun, sapaan akrabnya, Persis memang masih menyisakan dua laga lagi masing-masing versus PSCS Cilacap (tandang) dan PSIS Semarang (kandang) namun untuk mencapai target finish peringkat tiga terbaik tidak memungkinkan meski dua laga tersebut berhasil dimenangi semua. Saat ini Persis bertengger di posisi 8 klasemen dengan mengantongi 20 poin. Jika dua laga tersebut dimenangi semua maka meraih 26 poin.

Sementara pemuncak klasemen Persepar Palangkaraya sudah mengantongi 30 poin. Posisi kedua dan ketiga yang diduduki PSIS Semarang dan Persipasi Bekasi sama-sama mengoleksi 26 poin. "Sekali lagi, secara matematis kami sudah tertutup peluangnya. Lebih tepatnya, peluang kami sudah ditutup oleh wasit," ungkapnya.

Mantan Pelatih Persijap Jepara ini menegaskan, kinerja wasit menjadi biang keterpurukan Persis Solo di kompetisi kasta kedua ini. "Kemarin itu (laga versus Persikab Bandung) bukan laga Persis satu-satunya yang dirugikan wasit. Banyak laga Persis sebelumnya juga sering dicurangi wasit," ujarnya yang masih jengkel dengan kepemimpinan wasit.

Junaidi berharap kepada kepada managemen Persis untuk mengirim surat keberatan kepada wasit PSSI atas kinerjanya selama ini. Namun, hal itu memang tidak akan mengubah hasil akhir. "Memang tidak akan mengubah peluang Persis yang sudah tertutup ini. Tetapi setidaknya agar wasit yang seperti itu jangan dipakai lagi. Ini harus menjadi koreksi ke depannya," jelasnya.

Pria asal Balikpapan ini pantas merapai kegagalan tim besutannya. Persis sempat nangkring di posisi kedua pada laga ke-12 lalu. Namun, empat laga terakhir tanpa kemenangan membuat Laskar Sambernyawa -julukan Persis- semakin terperosok ke papan bawah. Persis terakhir kali memenangi laga saat menjamu PPSM KN Magelang dengan skor 4-2 pada 15 April lalu.

Sejak kemenangan itu, Persis tidak pernah lagi meraih kemenangan. Empat laga hanya meraih dua poin masing-masing kontra Persepar 2-2 dan Persikab Bandung 1-1. Dua laga lainnya kalah yakni dari PSS Sleman 0-2 dan PSIR 0-1.

Menurut Junaidi, wasit tidak hanya berperan dalam dalm hasil akhir saja. Tetapi juga keputusanya dalam mengganjar kartu merah kepada punggawannya. Dalam dua laga terakhir, pemain Persis pasti ada yang diganjar kartu merah oleh wasit. Saat melawat ke markas PSIR, Fachrudin yang diusir wasit, sedangkan saat melawan Persikab Bandung giliran Rudiansyah yang dikartumerah wasit.

Lebih lanjut Junaidi mengatakan, meski Persis sudah tertutup peluangnya lolos ke babak berikutnya, namun dua laga sisa tetap akan tampil all out. Terlebih saat menjamu PSIS di laga pemungkas. "Menang memang tidak berpengaruh lagi bagi kami, tapi melawan PSIS di kandang tentu kami mengincar kemenangan," pungkasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6091 seconds (0.1#10.140)