Tak digaji, pemain PSM tinggal modal spirit
A
A
A
Sindonews.com - Faktor nonteknis kembali menyambangi PSM Makassar jelang laga menjamu Persiraja Banda Aceh (26/05) mendatang. Gaji pemain selama 2 bulan yang tak kunjung dibayarkan oleh konsorsium, menimbulkan kekhawatiran terhadap semangat tanding Pasukan Ramang.
"Kini hanya tinggal modal semangat saja. Pemain sudah terlalu lama menunggu, saya khawatir akan mengganggu persiapan tim," keluh Pelatih Kepala PSM Petar Segrt.
Menurut Petar, tak hanya pemain saja yang tertunda gajinya. Seluruh official dan anggota manajemen PSM juga belum menerima hak mereka, termasuk dirinya. Bahkan keterlambatan gaji ini sudah memasuki bulan ke tiga. Dalam kontrak tertera bahwa gaji dari konsorsium akan ditransfer ke rekening masing-masing, paling lambat tanggap 15 dalam setiap bulannya. Terhitung sejak bulan Maret lalu hingga kemarin, semua pemain belum gajian.
Petar sendiri sebelumnya selalu menahan diri jika disinggung soal keterlambatan gaji. Namun kali nampaknya kesabaran mantan pembesut timnas Georgia ini mulai terkikis. "Mereka pasti membutuhkannya. Para pemain butuh uang untuk bertahan sebagai pemain bola. Mustahil bisa tanpa uang," sambung pelatih berpaspor Kroasia ini.
Manajemen tim Juku Eja sebenarnya pernah berjanji akan segera menuntaskan hak pemain, pelatih plus ofisial. Janji itu dilontarkan setelah masalah keterlambatan gaji ini mencuat sejak Maret lalu. Tak hanya gaji, uang saku, bonus kemenangan dan uang sepatu juga turut dijanjikan. Namun hingga kini janji hanya tinggal janji. Patut disayangkan lagi, krisis gaji ini justru dialami saat performa tim menanjak hingga pernah memuncaki klasmen liga.
Seakan tak ingin bola panas terus bergulir, Chief Eksecutive Office (CEO) Rully Habibie langsung angkat suara. Seperti yang sudah-sudah, keponakan mantan Presiden RI BJ Habibie ini mengatakan ada masalah di konsorsium yang menyebabkan mandeknya gaji.
"Saat ini kami dari perusahaan sedang bernegosiasi dengan source lain untuk mencari solusi. Seperti kita ketahui bahwa konsorsium yg ada juga sedang terkendala masalah non teknis dan teknis," tandas Rully.
"Kini hanya tinggal modal semangat saja. Pemain sudah terlalu lama menunggu, saya khawatir akan mengganggu persiapan tim," keluh Pelatih Kepala PSM Petar Segrt.
Menurut Petar, tak hanya pemain saja yang tertunda gajinya. Seluruh official dan anggota manajemen PSM juga belum menerima hak mereka, termasuk dirinya. Bahkan keterlambatan gaji ini sudah memasuki bulan ke tiga. Dalam kontrak tertera bahwa gaji dari konsorsium akan ditransfer ke rekening masing-masing, paling lambat tanggap 15 dalam setiap bulannya. Terhitung sejak bulan Maret lalu hingga kemarin, semua pemain belum gajian.
Petar sendiri sebelumnya selalu menahan diri jika disinggung soal keterlambatan gaji. Namun kali nampaknya kesabaran mantan pembesut timnas Georgia ini mulai terkikis. "Mereka pasti membutuhkannya. Para pemain butuh uang untuk bertahan sebagai pemain bola. Mustahil bisa tanpa uang," sambung pelatih berpaspor Kroasia ini.
Manajemen tim Juku Eja sebenarnya pernah berjanji akan segera menuntaskan hak pemain, pelatih plus ofisial. Janji itu dilontarkan setelah masalah keterlambatan gaji ini mencuat sejak Maret lalu. Tak hanya gaji, uang saku, bonus kemenangan dan uang sepatu juga turut dijanjikan. Namun hingga kini janji hanya tinggal janji. Patut disayangkan lagi, krisis gaji ini justru dialami saat performa tim menanjak hingga pernah memuncaki klasmen liga.
Seakan tak ingin bola panas terus bergulir, Chief Eksecutive Office (CEO) Rully Habibie langsung angkat suara. Seperti yang sudah-sudah, keponakan mantan Presiden RI BJ Habibie ini mengatakan ada masalah di konsorsium yang menyebabkan mandeknya gaji.
"Saat ini kami dari perusahaan sedang bernegosiasi dengan source lain untuk mencari solusi. Seperti kita ketahui bahwa konsorsium yg ada juga sedang terkendala masalah non teknis dan teknis," tandas Rully.
()