Tidak prorakyat, warga tolak Euro 2012
A
A
A
Sindonews.com - Tidak semua orang suka keramaian. Begitu pula dengan sebagian warga Polandia dan Ukraina. Kegembiraan yang seharusnya terpancar dari setiap sudut kota berubah jadi rasa antipati, kepahitan, dan permusuhan.
Masyarakat setempat yang anti-Euro 2012 mencari alasan untuk menggagalkan perhelatan empat tahunan tersebut. Mereka beranggapan turnamen itu akan membuka peluang perdagangan seks bebas, protes terhadap kasus Yulia Tymoshenko (politisi dari sayap kiri Ukraina), dan ungkapan penghinaan negara lain atas pembangunan infrastruktur dua negara tersebut. Selain itu, mereka juga mengambil kesimpulan berdasarkan pengalaman pada acara serupa tahun-tahun sebelumnya.
Mereka enggan melihat fans tim peserta Euro 2012 akan membuat onar di negeri mereka, apalagi jika mereka nekat datang dengan biaya minim. Bahkan, pusat penelitian opini publik Polandia memberikan hasil survei hanya 48 persen warga Polandia yang senang dengan kompetisi empat tahunan Benua Biru itu. Sisanya,6 persen tidak senang dengan Euro 2012, sedangkan 46 persen tidak peduli dengan acara yang berlangsung sejak 8 Juni hingga 1 Juli mendatang.
''Sejak awal,kelompok penggemar sepak bola (di Polandia) menyatakan Euro bukan acara dari mereka dan mereka tidak tertarik di dalamnya,”ujar Dr Renata Wloch, ketua Departemen Sosiologi Universitas Warsawa, dilansir Goal.
”Di Polandia, banyak yang merasa investasi di stadion merupakan pengeluaran yang tidak beralasan dan sia-sia mengingat standar hidup masyarakat yang rendah. Sekarang penggemar telah bertemu dan mengorganisasi melalui internet, merencanakan demonstrasi dan menyuarakan keprihatinan,”lanjut Dr Renata,soal rencana protes warga Polandia.
Di Polandia, di mana gaji bersih rata-rata penduduknya sekitar 1.200 euro (960 pounds) per bulan dan banyak yang merasa investasi besar-besaran Pemerintah Polandia untuk membangun dan meningkatkan kualitas stadion adalah pengeluaran yang tidak berpihak kepada rakyat.
Selain itu, masyarakat Polandia juga tidak terbiasa dengan hajatan besar yang mendatangkan banyak manusia. Datangnya ratusan bahkan ribuan orang ke negara tersebut secara tidak langsung akan membangun sikap antisipasi moderat masyarakat setempat.Perselisihan yang berujung keributan mungkin saja terjadi.
''Di babak terakhir dari Extraklasa Polandia, penggemar dari seluruh tim sepakat untuk menyajikan spanduk dengan pesan kuat yang bertulisan kata tidak mengecam Euro 2012,” tandas Dr Renata.
Masyarakat setempat yang anti-Euro 2012 mencari alasan untuk menggagalkan perhelatan empat tahunan tersebut. Mereka beranggapan turnamen itu akan membuka peluang perdagangan seks bebas, protes terhadap kasus Yulia Tymoshenko (politisi dari sayap kiri Ukraina), dan ungkapan penghinaan negara lain atas pembangunan infrastruktur dua negara tersebut. Selain itu, mereka juga mengambil kesimpulan berdasarkan pengalaman pada acara serupa tahun-tahun sebelumnya.
Mereka enggan melihat fans tim peserta Euro 2012 akan membuat onar di negeri mereka, apalagi jika mereka nekat datang dengan biaya minim. Bahkan, pusat penelitian opini publik Polandia memberikan hasil survei hanya 48 persen warga Polandia yang senang dengan kompetisi empat tahunan Benua Biru itu. Sisanya,6 persen tidak senang dengan Euro 2012, sedangkan 46 persen tidak peduli dengan acara yang berlangsung sejak 8 Juni hingga 1 Juli mendatang.
''Sejak awal,kelompok penggemar sepak bola (di Polandia) menyatakan Euro bukan acara dari mereka dan mereka tidak tertarik di dalamnya,”ujar Dr Renata Wloch, ketua Departemen Sosiologi Universitas Warsawa, dilansir Goal.
”Di Polandia, banyak yang merasa investasi di stadion merupakan pengeluaran yang tidak beralasan dan sia-sia mengingat standar hidup masyarakat yang rendah. Sekarang penggemar telah bertemu dan mengorganisasi melalui internet, merencanakan demonstrasi dan menyuarakan keprihatinan,”lanjut Dr Renata,soal rencana protes warga Polandia.
Di Polandia, di mana gaji bersih rata-rata penduduknya sekitar 1.200 euro (960 pounds) per bulan dan banyak yang merasa investasi besar-besaran Pemerintah Polandia untuk membangun dan meningkatkan kualitas stadion adalah pengeluaran yang tidak berpihak kepada rakyat.
Selain itu, masyarakat Polandia juga tidak terbiasa dengan hajatan besar yang mendatangkan banyak manusia. Datangnya ratusan bahkan ribuan orang ke negara tersebut secara tidak langsung akan membangun sikap antisipasi moderat masyarakat setempat.Perselisihan yang berujung keributan mungkin saja terjadi.
''Di babak terakhir dari Extraklasa Polandia, penggemar dari seluruh tim sepakat untuk menyajikan spanduk dengan pesan kuat yang bertulisan kata tidak mengecam Euro 2012,” tandas Dr Renata.
()