Laskar Sambernyawa yakin jinakkan Macan Tidar
A
A
A
Sindonews.com - Persis Solo optimistis bisa melenggang ke babak selanjutnya di gelaran Piala Indonesia 2012. Laskar Sambernyawa -julukan Persis Solo- yakin bisa meredam ambisi tuan rumah PPSM KN Magelang di leg II kedua ini di Stadion Madya Magelang, sore ini.
Pelatih Solo Junaidi mengatakan, setiap menjalani laga harus punya keyakinan untuk menang, termasuk melawan PPSM KN Magelang. Apalagi, pada leg I Persis Solo berhasil menjinakkan Macan Tidar -julukan PPSM KN- dengan skor 2-1. "Kemenangan pada leg I lalu menjadi modal bagi kita untuk tetap bersemangat (tampil) di Magelang. Kami harus yakin bisa melenggang ke babak selanjutnya," katanya.
Menurut dia, ajang Piala Indonesia ini menjadi penghibur atas keterpurukan Persis di liga Divisi Utama. Dengan melaju ke babak berikutnya, reputasi sepak bola Solo tetap harum dan diperhitungkan. "Kita akan tampil habis-habisan, mengerahkan segala kemampuan yang kita miliki. Ini bukan sekedar pertandingan, tapi juga membawa pamor (Persis)," tegasnya.
Persis Solo juga mempunyai rekor bagus saat berjibaku dengan tim besutan Danurwindo tersebut. Dari tiga laga terakhir, (dua di liga dan satu di Piala Indonesia) Persis Solo selalu memenanginya. "Kita akan berjuang agar tren positif itu tetap berlanjut, termasuk pertandingan untuk besok /(hari ini)," pinta Bang Jun -sapaan akrab Junaidi.
Namun, mantan allenatore Persijap Jepara ini mengaku ada dua kendala besar yang dihadapi dalam lawatannya ke Magelang ini. Pertama adalah Persis tidak bisa diperkuat empat pilarnya karena akumulasi kartu. Mereka adalah Ferriyanto, Javier Rocha, Affan Lubis dan Rsdiansyah. Kedua, Laskar Pasoepati -julukan suporter setia Persis Solo- tidak bisa menemani di tribun Stadion Mandala karena Panpel PPSM KN tidak memberikan kuota bagi Pasoepati.
Untuk menutup lubang para pilar itu, Junaidi sudah menyiapkan pemain pelapis. Bagi dia, di dalam skuad Persis tidak bergantung pada salah satu individu pemain. "Kita tidak mengenal bergantung pada pemain inti. Pemain pelapis juga bagus kualitasnya, yang membedakan hanya kesempatan bermain saja. Tapi saat pemain pelapis diberi kepercayaan tampil, punya semangat juang di lapangan yang tinggi. Ini juga menjadi modal bagi Persis," ungkapnya.
Sedangkan tanpa kehadiran Pasoepati di tribun stadion, sedikit banyak berpengaruh bagi Persis. Selam ini, baik laga kandang dan tandang, Pasoepati ibarat sebagai pemain ke-12 karena mampu memberikan motivasi pemain di lapangan. "Yang penting, Pasoepati tidak datang ke Magelang bukan karena tidak mendukung, tetapi karena kebijakan panpel. Pasoepati tetap mendukung kami," tegasnya.
Sementara itu, Media Officer PPSM KN Magelang Solahudin membantah kebijakan tidak adanya kuota bagi Pasoepati pada laga leg II Piala Indonesia itu karena PPSM KN takut kalah. "Kebijakan tersebut diambil bukan karena kami takut tersingkir (dari Piala Indonesia), tapi demi keamanan dan kenyamaan bersama. Kalah dan menang dalam sepak bola adalah hal yang wajar," kata Solahuddin.
Tidak adanya kuota itu karena keterbatasan stadion yang hanya berkapasita 8.000 orang. Selain itu, animo masyarakat untuk menyaksikan laga Piala Indonesia ini sangat tinggi. "Dengan kapasitas yang ada, sudah dipenuhi suporter PPSM karena animonya sangat tinggi. Tidak memungkinkan lagi menampung suporter tim tamu," katanya.
Pelatih Solo Junaidi mengatakan, setiap menjalani laga harus punya keyakinan untuk menang, termasuk melawan PPSM KN Magelang. Apalagi, pada leg I Persis Solo berhasil menjinakkan Macan Tidar -julukan PPSM KN- dengan skor 2-1. "Kemenangan pada leg I lalu menjadi modal bagi kita untuk tetap bersemangat (tampil) di Magelang. Kami harus yakin bisa melenggang ke babak selanjutnya," katanya.
Menurut dia, ajang Piala Indonesia ini menjadi penghibur atas keterpurukan Persis di liga Divisi Utama. Dengan melaju ke babak berikutnya, reputasi sepak bola Solo tetap harum dan diperhitungkan. "Kita akan tampil habis-habisan, mengerahkan segala kemampuan yang kita miliki. Ini bukan sekedar pertandingan, tapi juga membawa pamor (Persis)," tegasnya.
Persis Solo juga mempunyai rekor bagus saat berjibaku dengan tim besutan Danurwindo tersebut. Dari tiga laga terakhir, (dua di liga dan satu di Piala Indonesia) Persis Solo selalu memenanginya. "Kita akan berjuang agar tren positif itu tetap berlanjut, termasuk pertandingan untuk besok /(hari ini)," pinta Bang Jun -sapaan akrab Junaidi.
Namun, mantan allenatore Persijap Jepara ini mengaku ada dua kendala besar yang dihadapi dalam lawatannya ke Magelang ini. Pertama adalah Persis tidak bisa diperkuat empat pilarnya karena akumulasi kartu. Mereka adalah Ferriyanto, Javier Rocha, Affan Lubis dan Rsdiansyah. Kedua, Laskar Pasoepati -julukan suporter setia Persis Solo- tidak bisa menemani di tribun Stadion Mandala karena Panpel PPSM KN tidak memberikan kuota bagi Pasoepati.
Untuk menutup lubang para pilar itu, Junaidi sudah menyiapkan pemain pelapis. Bagi dia, di dalam skuad Persis tidak bergantung pada salah satu individu pemain. "Kita tidak mengenal bergantung pada pemain inti. Pemain pelapis juga bagus kualitasnya, yang membedakan hanya kesempatan bermain saja. Tapi saat pemain pelapis diberi kepercayaan tampil, punya semangat juang di lapangan yang tinggi. Ini juga menjadi modal bagi Persis," ungkapnya.
Sedangkan tanpa kehadiran Pasoepati di tribun stadion, sedikit banyak berpengaruh bagi Persis. Selam ini, baik laga kandang dan tandang, Pasoepati ibarat sebagai pemain ke-12 karena mampu memberikan motivasi pemain di lapangan. "Yang penting, Pasoepati tidak datang ke Magelang bukan karena tidak mendukung, tetapi karena kebijakan panpel. Pasoepati tetap mendukung kami," tegasnya.
Sementara itu, Media Officer PPSM KN Magelang Solahudin membantah kebijakan tidak adanya kuota bagi Pasoepati pada laga leg II Piala Indonesia itu karena PPSM KN takut kalah. "Kebijakan tersebut diambil bukan karena kami takut tersingkir (dari Piala Indonesia), tapi demi keamanan dan kenyamaan bersama. Kalah dan menang dalam sepak bola adalah hal yang wajar," kata Solahuddin.
Tidak adanya kuota itu karena keterbatasan stadion yang hanya berkapasita 8.000 orang. Selain itu, animo masyarakat untuk menyaksikan laga Piala Indonesia ini sangat tinggi. "Dengan kapasitas yang ada, sudah dipenuhi suporter PPSM karena animonya sangat tinggi. Tidak memungkinkan lagi menampung suporter tim tamu," katanya.
()