Ukraina targetkan masuk 8 besar
A
A
A
Sindonews.com – Austria dan Swiss menjadi tuan rumah terburuk sepanjang sejarah Piala Eropa setelah sama-sama tersingkir sejak fase grup pada turnamen 2008. Enggan mencatat rekor memalukan itu bersama mereka, Ukraina menargetkan menembus perempat final pada kompetisi tahun ini.
Pelatih Oleg Blokhin sudah mencanangkan misi tersebut jauh hari sebelum undian digelar.Walau tujuan itu terasa berat setelah mengetahui keberadaan dua favorit Inggris dan Prancis, disertai kuda hitam asal Skandinavia Swedia, mantan nakhoda FC Moscow ini mengingatkan anak buahnya agar tidak mengecewakan fans yang pasti memberikan dukungan penuh di tiap pertandingan.
”Saya kira ini hasil undian wajar. Ada 16 tim di Piala Eropa. Sekitar 10 di antaranya masuk kategori terbaik di dunia. Jadi, mustahil mengharapkan lawan ringan. Mungkin ada yang bilang Polandia lebih beruntung.Tapi, saya tidak menganggapnya demikian,” ungkap Blokhin, dilansir Ua-football. ”Pertama kami ingin keluar dari grup. Peringkatnya tidak masalah. Namun, kami mesti tetap mencoba merebut urutan pertama.” Zhovto-Blakytni julukan Ukraina akan mencoba melewati tantangan menantang ini di tengah menurunnya pengaruh kebesaran Dynamo Kiev.
Ketika masih bergabung bersama Uni Soviet, klub itu menjadi penyumbang pemain terbanyak dan faktor kesuksesan negara di pentas internasional. Sayang, kontribusi serupa tidak mampu dipertahankan ketika Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1991. Ukraina hanya mampu sekali lolos ke event besar sepak bola: Piala Dunia 2006. Meski mampu mencatat prestasi baik di Jerman, dengan langsung melangkah hingga perempat final, capaian ini terasa hambar karena Ukraina selalu terhenti pada kualifikasi kompetisi-kompetisi lainnya.
Di Piala Eropa 2012 pun demikian. Anatoliy Tymoshchuk dkk belum tentu mengikuti turnamen utama kalau tidak berstatus tuan rumah. Menghilangnya peran Dynamo tersebut tentu tidak lepas dari bantuan klub lain. Jika pemain juara Uni Soviet 13 kali itu dibantu punggawa trio klub Moskow: Spartak, Dynamo, dan CSKA, tidak demikian saat mereka bertarung di bawah panji Ukraina. Cuma ada satu klub yang terbilang membantu, yakni Shakhtar Donetsk. Sumbangsih Shakhtar pun terasa tidak maksimal mengingat kebijakan klub yang lebih mengedepankan pemain asing.
Sementara klub sisanya tidak memberi kontribusi berarti bagi komposisi Zhovto-Blakytni. Alhasil, Dynamo akan kembali menjadi andalan Ukraina di Piala Eropa. Nama-nama seperti Andriy Shevchenko, Andriy Yarmolenko, Artem Milevskiy, dan Oleg Husyev bakal diandalkan Blokhin mengarungi persaingan Grup D. (wbs)
Pelatih Oleg Blokhin sudah mencanangkan misi tersebut jauh hari sebelum undian digelar.Walau tujuan itu terasa berat setelah mengetahui keberadaan dua favorit Inggris dan Prancis, disertai kuda hitam asal Skandinavia Swedia, mantan nakhoda FC Moscow ini mengingatkan anak buahnya agar tidak mengecewakan fans yang pasti memberikan dukungan penuh di tiap pertandingan.
”Saya kira ini hasil undian wajar. Ada 16 tim di Piala Eropa. Sekitar 10 di antaranya masuk kategori terbaik di dunia. Jadi, mustahil mengharapkan lawan ringan. Mungkin ada yang bilang Polandia lebih beruntung.Tapi, saya tidak menganggapnya demikian,” ungkap Blokhin, dilansir Ua-football. ”Pertama kami ingin keluar dari grup. Peringkatnya tidak masalah. Namun, kami mesti tetap mencoba merebut urutan pertama.” Zhovto-Blakytni julukan Ukraina akan mencoba melewati tantangan menantang ini di tengah menurunnya pengaruh kebesaran Dynamo Kiev.
Ketika masih bergabung bersama Uni Soviet, klub itu menjadi penyumbang pemain terbanyak dan faktor kesuksesan negara di pentas internasional. Sayang, kontribusi serupa tidak mampu dipertahankan ketika Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1991. Ukraina hanya mampu sekali lolos ke event besar sepak bola: Piala Dunia 2006. Meski mampu mencatat prestasi baik di Jerman, dengan langsung melangkah hingga perempat final, capaian ini terasa hambar karena Ukraina selalu terhenti pada kualifikasi kompetisi-kompetisi lainnya.
Di Piala Eropa 2012 pun demikian. Anatoliy Tymoshchuk dkk belum tentu mengikuti turnamen utama kalau tidak berstatus tuan rumah. Menghilangnya peran Dynamo tersebut tentu tidak lepas dari bantuan klub lain. Jika pemain juara Uni Soviet 13 kali itu dibantu punggawa trio klub Moskow: Spartak, Dynamo, dan CSKA, tidak demikian saat mereka bertarung di bawah panji Ukraina. Cuma ada satu klub yang terbilang membantu, yakni Shakhtar Donetsk. Sumbangsih Shakhtar pun terasa tidak maksimal mengingat kebijakan klub yang lebih mengedepankan pemain asing.
Sementara klub sisanya tidak memberi kontribusi berarti bagi komposisi Zhovto-Blakytni. Alhasil, Dynamo akan kembali menjadi andalan Ukraina di Piala Eropa. Nama-nama seperti Andriy Shevchenko, Andriy Yarmolenko, Artem Milevskiy, dan Oleg Husyev bakal diandalkan Blokhin mengarungi persaingan Grup D. (wbs)
()