Rekonsiliasi hanya mimpi?
A
A
A
Sindonews.com - Kabar penyatuan atau rekonsiliasi Arema FC di akhir musim 2011-2012 ini mungkin hanya sekadar mimpi. Arema yang terpecah menjadi dua dan bertarung di kompetisi berbeda, Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesian Super League (ISL), belum ada tanda-tanda bakal bersatu.
Sebelumnya sempat tersiar kabar pihak Arema IPL sudah aktif menjalin hubungan dengan pihak Arema ISL terkait rekonsiliasi. Tapi belakangan tidak ada perkembangan berarti dan kedua pihak cenderung enggan membahas kemungkinan penyatuan yang dinginkan Aremania, supporter Arema, itu.
Arema ISL yang merasa di atas angin karena mendapat lebih banyak dukungan Aremania di Stadion Kanjuruhan, mengelak soal rekonsiliasi. Manajer Arema ISL Sunavip Ra Indrata justru mengatakan sama sekali tidak ada rencana rekonsiliasi karena Arema dianggap cuma satu.
“Memangnya Arema ada berapa? Kan cuma satu yang berkantor di jalan kertanegara 7. Kenapa harus disatukan kalau cuma ada satu?” kata Ra Indrata. Jawaban bernada pertanyaan tersebut sudah jelas menggambarkan bagaimana sikap Singo Edan ISL terkait penyatuan Arema.
Arema ISL terlihat 'jual mahal' karena musim kemarin terbukti mampu menarik Aremania ke Stadion Kanjuruhan. Begitu dominannya Aremania yang pilih mendukung Arema ISL, hingga pertandingan Arema IPL di Stadion Gajayana pun selalu sepi tanpa supporter.
Indra terlihat percaya diri pihaknya adalah Arema FC sejati karena lebih mendapat dukungan supporter. Tapi di sisi lain dia tidak bisa memungkiri bahwa sekarang ada dua klub bernama Arema FC yang bertarung di kompetisi berbeda. “Yang jelas bagi saya Arema ya cuma satu,” tegasnya.
Dia juga tidak tertarik membahas soal rekonsiliasi yang banyak didengungkan sebagian Aremania belakangan ini. Arema ISL menurutnya bakal terus berjalan dengan kondisi yang ada sekarang dan optimistis tetap bakal mendapatkan dukungan penuh dari Aremania, baik di dalam maupun luar stadion.
Bagaimana jika kompetisi ISL dan IPL menjadi satu? Untuk masalah ini Indra enggan berandai-andai. “Saya tidak berpikir bagaimana bentuk kompetisi nanti. Lebih baik konsentrasi menyiapkan perbaikan tim untuk musim depan, karena musim kemarin masih banyak kekurangan,” tandasnya.
Sementara, pihak Arema IPL juga tidak berhasrat bicara soal rekonsiliasi. Dengan alasan masih konsentrasi pada laga AFC Cup, Manajer Arema IPL Brillyanes Sanawiri mengatakan belum ada rencana menuju ke sana. Dikatakannya manajemen masih memikirkan laga di level Asia tersebut.
“Kami belum membicarakannya. Semua masih konsentrasi penuh ke AFC Cup, jadi belum ada pembicaraan soal itu. Mungkin nanti setelah selesai AFC Cup, tapi saya juga tidak tahu apakah ada pembicaraan ke sana,” terangnya. Arema IPL pun mengklaim menjadi klub yang lebih sah.
Melihat perkembangan seperti itu, tampaknya penyatuan Arema kembali masih jauh panggang dari api. Jika keduanya tetap tidak mau bersatu dan bermain di kompetisi dengan format sekarang, ISL dan IPL, mungkin tidak akan ada masalah. Perseteruan bakal terjadi jika kompetisi dilebur.
Jika hanya ada satu kompetisi, maka keduanya dipastikan saling berebut untuk mendapatkan tempat di liga. Itu sempat terjadi saat Arema terpecah di pertengahan 2011 silam ketika Arema IPL pada akhirnya dinyatakan lebih sah berlaga di kompetisi IPL oleh PSSI.
Sebelumnya sempat tersiar kabar pihak Arema IPL sudah aktif menjalin hubungan dengan pihak Arema ISL terkait rekonsiliasi. Tapi belakangan tidak ada perkembangan berarti dan kedua pihak cenderung enggan membahas kemungkinan penyatuan yang dinginkan Aremania, supporter Arema, itu.
Arema ISL yang merasa di atas angin karena mendapat lebih banyak dukungan Aremania di Stadion Kanjuruhan, mengelak soal rekonsiliasi. Manajer Arema ISL Sunavip Ra Indrata justru mengatakan sama sekali tidak ada rencana rekonsiliasi karena Arema dianggap cuma satu.
“Memangnya Arema ada berapa? Kan cuma satu yang berkantor di jalan kertanegara 7. Kenapa harus disatukan kalau cuma ada satu?” kata Ra Indrata. Jawaban bernada pertanyaan tersebut sudah jelas menggambarkan bagaimana sikap Singo Edan ISL terkait penyatuan Arema.
Arema ISL terlihat 'jual mahal' karena musim kemarin terbukti mampu menarik Aremania ke Stadion Kanjuruhan. Begitu dominannya Aremania yang pilih mendukung Arema ISL, hingga pertandingan Arema IPL di Stadion Gajayana pun selalu sepi tanpa supporter.
Indra terlihat percaya diri pihaknya adalah Arema FC sejati karena lebih mendapat dukungan supporter. Tapi di sisi lain dia tidak bisa memungkiri bahwa sekarang ada dua klub bernama Arema FC yang bertarung di kompetisi berbeda. “Yang jelas bagi saya Arema ya cuma satu,” tegasnya.
Dia juga tidak tertarik membahas soal rekonsiliasi yang banyak didengungkan sebagian Aremania belakangan ini. Arema ISL menurutnya bakal terus berjalan dengan kondisi yang ada sekarang dan optimistis tetap bakal mendapatkan dukungan penuh dari Aremania, baik di dalam maupun luar stadion.
Bagaimana jika kompetisi ISL dan IPL menjadi satu? Untuk masalah ini Indra enggan berandai-andai. “Saya tidak berpikir bagaimana bentuk kompetisi nanti. Lebih baik konsentrasi menyiapkan perbaikan tim untuk musim depan, karena musim kemarin masih banyak kekurangan,” tandasnya.
Sementara, pihak Arema IPL juga tidak berhasrat bicara soal rekonsiliasi. Dengan alasan masih konsentrasi pada laga AFC Cup, Manajer Arema IPL Brillyanes Sanawiri mengatakan belum ada rencana menuju ke sana. Dikatakannya manajemen masih memikirkan laga di level Asia tersebut.
“Kami belum membicarakannya. Semua masih konsentrasi penuh ke AFC Cup, jadi belum ada pembicaraan soal itu. Mungkin nanti setelah selesai AFC Cup, tapi saya juga tidak tahu apakah ada pembicaraan ke sana,” terangnya. Arema IPL pun mengklaim menjadi klub yang lebih sah.
Melihat perkembangan seperti itu, tampaknya penyatuan Arema kembali masih jauh panggang dari api. Jika keduanya tetap tidak mau bersatu dan bermain di kompetisi dengan format sekarang, ISL dan IPL, mungkin tidak akan ada masalah. Perseteruan bakal terjadi jika kompetisi dilebur.
Jika hanya ada satu kompetisi, maka keduanya dipastikan saling berebut untuk mendapatkan tempat di liga. Itu sempat terjadi saat Arema terpecah di pertengahan 2011 silam ketika Arema IPL pada akhirnya dinyatakan lebih sah berlaga di kompetisi IPL oleh PSSI.
(wbs)