Conte terancam hukuman skorsing
Jum'at, 03 Agustus 2012 - 11:53 WIB

Conte terancam hukuman skorsing
A
A
A
Sindonews.com – Para pemain Juventus terancam tidak akan lagi didampingi Allenatore Antonio Conte pada musim baru Seri A. Pasalnya, akibat skandal scommessopoli, sang pelatih berpotensi mendapat hukuman skorsing minimal satu tahun.
Mimpi buruk tersebut menimpa La Vecchia Signora setelah Komite Disiplin (Komdis) Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menolak plea bargain(negosiasi hukuman) yang diajukan Conte.Permintaan hukuman 3–4 bulan plus denda 100.000–200.000 euro yang menjadi inti plea bargainConte dan Juventus tidak dikabulkan.
Artinya, allenatoreyang musim lalu mempersembahkan scudettoitu tetap harus menghadapi ancaman hukuman tidak boleh mendampingi para pemain dari pinggir lapangan selama setidaknya satu tahun. “Untuk saat ini Juventus memutuskan tidak berbicara kepada media. Sebab, situasinya sangat serius menyangkut pelatih,klub,dan semua komponen tim.
Klub akan memberi komentar secepatnya setelah kami melakukan pembicaraan internal,”bunyi rilis resmi manajemen Si Nyonya Besar,merespons kasus Conte, dilansir Football Italia. Kasus pengaturan skor di Seri B (Divisi II), Lega Pro Prima Divisione (Divisi III),dan Lega Pro Seconda Divisione (Divisi IV) saat Conte masih melatih Siena.
Mantan pemain Juventus itu telah dinyatakan bersalah terkait skandal yang terkenal dengan sebutan scommessopoli,calcio scommesse,atau operation last bet.Conte memang tidak terlibat langsung.Namun,karena dianggap mengetahui terjadinya tindak kriminal dan tidak melaporkannya,dia terkena dakwaan. Sadar hukuman berat menanti,Conte langsung mengajukan plea bargain.
Syarat utama “negosiasi hukuman”itu adalah Conte harus mengaku bersalah.Dengan mengaku bersalah,sosok kelahiran Lecce, 31 Juli 1969,itu hanya akan mendapatkan hukuman 3–4 bulan plus denda 100.000–200.000 euro.Tapi,keinginan Conte tidak akan terwujud karena FIGC menolak plea bargain.Alasan yang dikemukakan adalah “permohonan yang diajukan tidak sesuai dengan dakwaan yang dikenakan”. “Kasus ini berbeda.
Tidak ada korelasi antara permintaan plea bargainkepada FIGC dan pengadilan yang sedang dijalani,”ujar jaksa penuntut,Stefano Palazzi,dilansir Tuttosport.Menariknya, bukan hanya plea bargainConte yang ditolak.Asisten Conte,Angelo Alessio,juga mengalami nasib serupa.Permintaan hukuman dua bulan dan denda 60.000 euro tidak dikabulkan.
Begitu pula Giorgio d’Urbano (pelatih kebugaran Siena),Dario Passoni (Bolzano Calcio),Mirko Poloni (Albinoleffe),dan Marco Savorani (kiper Siena). Sebaliknya,plea bargainsejumlah terdakwa justru diterima.Mereka antara lain Filippo Carobbio (4 bulan dari ancaman 20 bulan),Carlo Gervasoni (3 bulan,20 hari dari ancaman 20 bulan), Marcelo Larrondo (3 bulan,20 hari,denda 30.000 euro dari ancaman 209 bulan), Daniele Faggiano (4 bulan dari ancama 20 bulan),Da Costa (3 bulan,denda 30.000 euro dari ancaman 20 bulan),Luigi Sala (2 tahun dari ancaman seumur hidup),dan Cristian Stellini (2 tahun,denda 50.000 euro dari ancaman seumur hidup).
Dengan kondisi seperti ini,jika nantinya hukuman dijatuhkan,Conte dipastikan tidak akan bisa duduk di benchmaupun berada di ruang ganti pemain pada semua pertandingan resmi yang diikuti Juventus pada kompetisi FIGC,UEFA,maupun FIFA. Dia juga tidak diperbolehkan memberikan instruksi secara langsung kepada pemain di lapangan.Namun,Conte tetap diizinkan memimpin latihan harian Juventus di Juventus Center,Vinovo.Dia juga diperbolehkan berada di tribune stadion.
Mimpi buruk tersebut menimpa La Vecchia Signora setelah Komite Disiplin (Komdis) Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menolak plea bargain(negosiasi hukuman) yang diajukan Conte.Permintaan hukuman 3–4 bulan plus denda 100.000–200.000 euro yang menjadi inti plea bargainConte dan Juventus tidak dikabulkan.
Artinya, allenatoreyang musim lalu mempersembahkan scudettoitu tetap harus menghadapi ancaman hukuman tidak boleh mendampingi para pemain dari pinggir lapangan selama setidaknya satu tahun. “Untuk saat ini Juventus memutuskan tidak berbicara kepada media. Sebab, situasinya sangat serius menyangkut pelatih,klub,dan semua komponen tim.
Klub akan memberi komentar secepatnya setelah kami melakukan pembicaraan internal,”bunyi rilis resmi manajemen Si Nyonya Besar,merespons kasus Conte, dilansir Football Italia. Kasus pengaturan skor di Seri B (Divisi II), Lega Pro Prima Divisione (Divisi III),dan Lega Pro Seconda Divisione (Divisi IV) saat Conte masih melatih Siena.
Mantan pemain Juventus itu telah dinyatakan bersalah terkait skandal yang terkenal dengan sebutan scommessopoli,calcio scommesse,atau operation last bet.Conte memang tidak terlibat langsung.Namun,karena dianggap mengetahui terjadinya tindak kriminal dan tidak melaporkannya,dia terkena dakwaan. Sadar hukuman berat menanti,Conte langsung mengajukan plea bargain.
Syarat utama “negosiasi hukuman”itu adalah Conte harus mengaku bersalah.Dengan mengaku bersalah,sosok kelahiran Lecce, 31 Juli 1969,itu hanya akan mendapatkan hukuman 3–4 bulan plus denda 100.000–200.000 euro.Tapi,keinginan Conte tidak akan terwujud karena FIGC menolak plea bargain.Alasan yang dikemukakan adalah “permohonan yang diajukan tidak sesuai dengan dakwaan yang dikenakan”. “Kasus ini berbeda.
Tidak ada korelasi antara permintaan plea bargainkepada FIGC dan pengadilan yang sedang dijalani,”ujar jaksa penuntut,Stefano Palazzi,dilansir Tuttosport.Menariknya, bukan hanya plea bargainConte yang ditolak.Asisten Conte,Angelo Alessio,juga mengalami nasib serupa.Permintaan hukuman dua bulan dan denda 60.000 euro tidak dikabulkan.
Begitu pula Giorgio d’Urbano (pelatih kebugaran Siena),Dario Passoni (Bolzano Calcio),Mirko Poloni (Albinoleffe),dan Marco Savorani (kiper Siena). Sebaliknya,plea bargainsejumlah terdakwa justru diterima.Mereka antara lain Filippo Carobbio (4 bulan dari ancaman 20 bulan),Carlo Gervasoni (3 bulan,20 hari dari ancaman 20 bulan), Marcelo Larrondo (3 bulan,20 hari,denda 30.000 euro dari ancaman 209 bulan), Daniele Faggiano (4 bulan dari ancama 20 bulan),Da Costa (3 bulan,denda 30.000 euro dari ancaman 20 bulan),Luigi Sala (2 tahun dari ancaman seumur hidup),dan Cristian Stellini (2 tahun,denda 50.000 euro dari ancaman seumur hidup).
Dengan kondisi seperti ini,jika nantinya hukuman dijatuhkan,Conte dipastikan tidak akan bisa duduk di benchmaupun berada di ruang ganti pemain pada semua pertandingan resmi yang diikuti Juventus pada kompetisi FIGC,UEFA,maupun FIFA. Dia juga tidak diperbolehkan memberikan instruksi secara langsung kepada pemain di lapangan.Namun,Conte tetap diizinkan memimpin latihan harian Juventus di Juventus Center,Vinovo.Dia juga diperbolehkan berada di tribune stadion.
(wbs)