Panahan dapat ilmu untuk hadapi Olimpiade 2016
Sabtu, 04 Agustus 2012 - 11:59 WIB

Panahan dapat ilmu untuk hadapi Olimpiade 2016
A
A
A
Sindonews.com – Atlet panahan Indonesia Ika Yuliana Rochmawati memang belum mampu menyumbangkan medali pada Olimpiade 2012 London,Inggris.Dia hanya mampu mencapai babak perempat final dan itu jadi pelajaran berharga untuk bekal di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Ya,Ika,32,sudah menunjukkan permainan terbaiknya selama bertanding. Itu dibuktikan dengan mencapai babak 16 besar nomor individu putri.Dia hanya kalah tipis 5-6 dari pemanah Rusia Ksenia Perova di Lords Cricket Ground,London. Namun,itu merupakan pencapaian terbaik sepanjang keikutsertaannya di Olimpiade. Menurut Pelatih Ika,Endah Sulistyorini, kemungkinan Ika tegang karena khawatir tidak bisa memberikan capaian terbaik seperti pertandingan sebelumnya.
Saat itu, dia sukses mengalahkan dua pemanah dari China dan juga tuan rumah.Endah menambahkan,faktor cuaca tidak jadi masalah dalam pertandingan Ika.Intinya, dalam cabang panahan tergantung pada suasana hati pemanah.“Kebetulan Ika nervous.Tapi,saya senang bisa mengantarkannya sampai babak 16 besar,”ujar Endah,dikutip Antara.
Meski gagal meraih medali,Ika sudah memperbaiki prestasinya terbaiknya di Olimpiade.Empat tahun lalu di Beijing, China,dia hanya mampu sampai babak pertama saat dikalahkan Jennifer Nichols asal Amerika Serikat. Alhasil,capaiannya ini merupakan langkah yang bagus untuk modal permainan Ika untuk kejuaraan-kejuaraan selanjutnya.
Atlet asal Jawa Timur itu kemungkinan akan kembali dipercaya mengikuti Olimpiade 2016 Rio de Janeiro,Brasil. Yang jelas,prestasi ini sudah membuktikan panahan Indonesia sudah membaik. Apalagi,cabang panahan merupakan olahraga paling bersinar sebelum bulu tangkis di Olimpiade.Merekalah peletak fondasi medali bagi kontingen Indonesia.
Tepatnya pada Olimpiade 1988 Seoul, ketika trio srikandi Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani,dan Lilies Handayani berhasil merebut medali perak. Sayang,setelah itu prestasi panahan Indonesia terjun bebas.Para pemanah yang lolos ke Olimpiade selalu kandas pada babak awal.Hasil paling bagus dipetik Hendra Setijawan yang duduk di posisi kedelapan dengan 1.309 poin pada Olimpiade 1992.Di Olimpiade-olimpiade selanjutnya,Indonesia hanya mampu menempati posisi 15-55 di klasemen akhir.
Ya,Ika,32,sudah menunjukkan permainan terbaiknya selama bertanding. Itu dibuktikan dengan mencapai babak 16 besar nomor individu putri.Dia hanya kalah tipis 5-6 dari pemanah Rusia Ksenia Perova di Lords Cricket Ground,London. Namun,itu merupakan pencapaian terbaik sepanjang keikutsertaannya di Olimpiade. Menurut Pelatih Ika,Endah Sulistyorini, kemungkinan Ika tegang karena khawatir tidak bisa memberikan capaian terbaik seperti pertandingan sebelumnya.
Saat itu, dia sukses mengalahkan dua pemanah dari China dan juga tuan rumah.Endah menambahkan,faktor cuaca tidak jadi masalah dalam pertandingan Ika.Intinya, dalam cabang panahan tergantung pada suasana hati pemanah.“Kebetulan Ika nervous.Tapi,saya senang bisa mengantarkannya sampai babak 16 besar,”ujar Endah,dikutip Antara.
Meski gagal meraih medali,Ika sudah memperbaiki prestasinya terbaiknya di Olimpiade.Empat tahun lalu di Beijing, China,dia hanya mampu sampai babak pertama saat dikalahkan Jennifer Nichols asal Amerika Serikat. Alhasil,capaiannya ini merupakan langkah yang bagus untuk modal permainan Ika untuk kejuaraan-kejuaraan selanjutnya.
Atlet asal Jawa Timur itu kemungkinan akan kembali dipercaya mengikuti Olimpiade 2016 Rio de Janeiro,Brasil. Yang jelas,prestasi ini sudah membuktikan panahan Indonesia sudah membaik. Apalagi,cabang panahan merupakan olahraga paling bersinar sebelum bulu tangkis di Olimpiade.Merekalah peletak fondasi medali bagi kontingen Indonesia.
Tepatnya pada Olimpiade 1988 Seoul, ketika trio srikandi Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani,dan Lilies Handayani berhasil merebut medali perak. Sayang,setelah itu prestasi panahan Indonesia terjun bebas.Para pemanah yang lolos ke Olimpiade selalu kandas pada babak awal.Hasil paling bagus dipetik Hendra Setijawan yang duduk di posisi kedelapan dengan 1.309 poin pada Olimpiade 1992.Di Olimpiade-olimpiade selanjutnya,Indonesia hanya mampu menempati posisi 15-55 di klasemen akhir.
(wbs)