Rising Star ingin bertahan
A
A
A
Sindonews.com - Pemain Persibo Bojonegoro dengan status ‘Rising Star’ Muhammad Nur Iskandar memutuskan bertahan di Bojonegoro. Pemain yang mengejutkan dan menjadi pencetak gol terbanyak Persibo ini tidak lupa diri dengna apa yang dia capai.
Mendapat tawaran dari beberapa klub Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesian Super League (ISL), Nur Iskandar tidak tergiur. Dia menyadari banyak berhutang kepada Persibo Bojonegoro, terutama pelatih Paulo Camargo, yang memberinya kepercayaan.
Krisis keuangan yang melanda Laskar Angling Dharma dan hingga kini belum mampu membayar gaji pemain, tak membuat Nur Iskandar kapok. Baginya, untuk saat ini Persibo masih menjadi tempat terbaik untuk mengasah kemampuannya.
Sayang niatan bertahan Nur Iskandar belum mendapat respons dari manajemen. Kosongnya kas klub membuat manajemen belum mampu membicarakan perpanjangan kontrak, termasuk dengan Iskandar yang kontraknya berakhir akhir Agustus nanti.
“Kontrak saya tinggak sebulan lagi. Belum ada pembicaraan soal perpanjangan. Tapi kalau ditanya ingin memperkuat klub mana musim depan, saya tetap memilih Persibo,” ungkap Nur Iskandar. Musim lalu Nur Iskandar mencetak 11 gol di IPL.
Baginya, Persibo layak menjadi klub yang diprioritaskan walaupun tidak menguntungkan dari sisi keuangan. Dalam situasi dilanda krisis, tim Oranye masih bisa menggaet trofi juara Piala Indonesia 2012. Inilah yang membuat Nur Iskandar masih tertantang.
Dikatakan pemain kelahiran Papua ini, Persibo memiliki kebersamaan dan kerja keras dalam situasi apa pun. Ditambah kemampuan Paulo Camargo dalam melihat bakat pemain dan keberanian memercayai pemain di tim utama Persibo.
“Persibo adalah klub yang kebersamaannya bagus. Pelatih juga bagus dan memiliki ilmu sepakbola yang luar biasa. Saya masih tertantang bermain untuk Persibo, apalagi musim depan kami akan bermain di AFC Cup. Itu jelas sebuah kebanggaan,” tambahnya.
Bersama kapten Samsul Arif, dia menjadi mesin gol utama bagi Persibo Bojonegoro musim lalu. Beberapa kemenangan ditentukan melalui gol Iskandar yang akhirnya mengantarkan Persibo finish di posisi empat klasemen akhir, bersanding dengan tim elit macam Semen Padang, persebaya Surabaya dan Arema FC.
Selama IPL 2011-2012, pemain berusia 27 tahun yang juga sempat dipanggil ke tim nasional ini layak dinobatkan sebagai salah satu bintang anyar. Nyaris tak pernah terdengar sebelumnya di kancah sepakbola Indonesia, dia langsung menjadi striker jempolan.
Manajemen Persibo tampaknya juga sulit untuk tidak mempertahankan Nur Iskandar dengan catatan yang demikian. Apalagi Iskandar adalah salah satu pemain senior di lini depan, yang di sekelilingnya pemain-pemain muda seperti Wahyu Teguh, Bijahil Chalwa, hingga Syahroni.
Mendapat tawaran dari beberapa klub Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesian Super League (ISL), Nur Iskandar tidak tergiur. Dia menyadari banyak berhutang kepada Persibo Bojonegoro, terutama pelatih Paulo Camargo, yang memberinya kepercayaan.
Krisis keuangan yang melanda Laskar Angling Dharma dan hingga kini belum mampu membayar gaji pemain, tak membuat Nur Iskandar kapok. Baginya, untuk saat ini Persibo masih menjadi tempat terbaik untuk mengasah kemampuannya.
Sayang niatan bertahan Nur Iskandar belum mendapat respons dari manajemen. Kosongnya kas klub membuat manajemen belum mampu membicarakan perpanjangan kontrak, termasuk dengan Iskandar yang kontraknya berakhir akhir Agustus nanti.
“Kontrak saya tinggak sebulan lagi. Belum ada pembicaraan soal perpanjangan. Tapi kalau ditanya ingin memperkuat klub mana musim depan, saya tetap memilih Persibo,” ungkap Nur Iskandar. Musim lalu Nur Iskandar mencetak 11 gol di IPL.
Baginya, Persibo layak menjadi klub yang diprioritaskan walaupun tidak menguntungkan dari sisi keuangan. Dalam situasi dilanda krisis, tim Oranye masih bisa menggaet trofi juara Piala Indonesia 2012. Inilah yang membuat Nur Iskandar masih tertantang.
Dikatakan pemain kelahiran Papua ini, Persibo memiliki kebersamaan dan kerja keras dalam situasi apa pun. Ditambah kemampuan Paulo Camargo dalam melihat bakat pemain dan keberanian memercayai pemain di tim utama Persibo.
“Persibo adalah klub yang kebersamaannya bagus. Pelatih juga bagus dan memiliki ilmu sepakbola yang luar biasa. Saya masih tertantang bermain untuk Persibo, apalagi musim depan kami akan bermain di AFC Cup. Itu jelas sebuah kebanggaan,” tambahnya.
Bersama kapten Samsul Arif, dia menjadi mesin gol utama bagi Persibo Bojonegoro musim lalu. Beberapa kemenangan ditentukan melalui gol Iskandar yang akhirnya mengantarkan Persibo finish di posisi empat klasemen akhir, bersanding dengan tim elit macam Semen Padang, persebaya Surabaya dan Arema FC.
Selama IPL 2011-2012, pemain berusia 27 tahun yang juga sempat dipanggil ke tim nasional ini layak dinobatkan sebagai salah satu bintang anyar. Nyaris tak pernah terdengar sebelumnya di kancah sepakbola Indonesia, dia langsung menjadi striker jempolan.
Manajemen Persibo tampaknya juga sulit untuk tidak mempertahankan Nur Iskandar dengan catatan yang demikian. Apalagi Iskandar adalah salah satu pemain senior di lini depan, yang di sekelilingnya pemain-pemain muda seperti Wahyu Teguh, Bijahil Chalwa, hingga Syahroni.
(wbs)