Rencana IPO Persib Bandung digugat
Kamis, 09 Agustus 2012 - 15:47 WIB

Rencana IPO Persib Bandung digugat
A
A
A
Sindonews.com - Perkumpulan Persatuan Sepak Bola (PS) Pengcab PSSI Kota Bandung yang baru saja mendeklarasikan diri sebagai PT Persib 1933 menolak rencana PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) untuk melakukan IPO (Initial Public Offering).
Menurut Direktur Utama PT Persib 1933 Dudi Sutandi, IPO jelas tidak boleh terjadi karena mereka yang mewakili klub anggota Persib, punya hak atas saham tersebut. Mereka tak terima jika PT PBB nekat melakukan IPO sebelum menyelesaikan urusan saham PT Persib 1933 di PT PBB.
“Soal rencana mereka (PT PBB) untuk melakukan IPO, kami dengan tegas tidak setuju. Itu tidak sah. Kalau mereka nekat, akan kami gugat,” ujar Dudi, Kamis (9/8/2012).
Sebelum ada persetujuan dari 36 PS, kata Dudi, PT PBB tidak punya wewenang untuk menjual saham ke publik. Dudi menjelaskan, Persib 1933 berniat menguasai langsung 30 persen saham di PT PBB yang mereka klaim sebagai saham 36 Persatuan Sepak Bola anggota Persib.
PT PBB diharapkan dapat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa untuk kembali mengkaji soal saham dari kelima orang yang ditunjuk oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada yang kini menjabat sebagai komisaris PT PBB.
Sementara, Dada Rosada yang akan dijadikan mandataris untuk menyampaikan kehendak Persib 1933 ke PT PBB, belum bisa menyampaikan banyak komentarnya. “Setelah laporan, kita bicarakan di pertemuan itu. Sedangkan pertemuannya juga belum terjadi. Kami kan harus bertemu dengan semua. Baik itu dengan penggagas, kemudian PT PBB, supaya tidak ada masalah,” ungkap Dada.
Dada mengharapkan, permasalahan ini harus diselesaikan agar tidak menimbulkan polemik yang mungkin akan muncul di tengah kompetisi sehingga mengganggu persiapan tim berjuluk Maung Bandung itu.
“Lebih cepat lebih baik untuk klub. Masalah itu kan diliat, ada atau tidak adanya masalah kan diliat nanti. Apakah dari bobotoh atau dari siapa,” terangnya.
Menanggapi gugatan Persib 1933, Direktur Pengembangan SDM dan Merketing PT PBB Muhammad Farhan menyebut pihaknya menanti penjelasan tentang apa tujuan dari penolakan rencana IPO Persib. “Kami dari PT PBB sedang menunggu komunikasi dengan PT Persib 1933. Kalau mereka akan kirimi kami surat akan lebih memudahkan sebetulnya,” usul Farhan.
Jika memang Persib 1933 ingin melakukan pembinaan pemain secara serius, tambah Farhan, PT PBB terbuka untuk mengkomunikasikan hal itu. “Kalau kerangkanya seperti itu mari kita bicarakan. Tidak perlu kita berteriak keras-keras kalau ternyata masalahnya bisa diselesaikan,” tandasnya.
Menurut Direktur Utama PT Persib 1933 Dudi Sutandi, IPO jelas tidak boleh terjadi karena mereka yang mewakili klub anggota Persib, punya hak atas saham tersebut. Mereka tak terima jika PT PBB nekat melakukan IPO sebelum menyelesaikan urusan saham PT Persib 1933 di PT PBB.
“Soal rencana mereka (PT PBB) untuk melakukan IPO, kami dengan tegas tidak setuju. Itu tidak sah. Kalau mereka nekat, akan kami gugat,” ujar Dudi, Kamis (9/8/2012).
Sebelum ada persetujuan dari 36 PS, kata Dudi, PT PBB tidak punya wewenang untuk menjual saham ke publik. Dudi menjelaskan, Persib 1933 berniat menguasai langsung 30 persen saham di PT PBB yang mereka klaim sebagai saham 36 Persatuan Sepak Bola anggota Persib.
PT PBB diharapkan dapat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa untuk kembali mengkaji soal saham dari kelima orang yang ditunjuk oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada yang kini menjabat sebagai komisaris PT PBB.
Sementara, Dada Rosada yang akan dijadikan mandataris untuk menyampaikan kehendak Persib 1933 ke PT PBB, belum bisa menyampaikan banyak komentarnya. “Setelah laporan, kita bicarakan di pertemuan itu. Sedangkan pertemuannya juga belum terjadi. Kami kan harus bertemu dengan semua. Baik itu dengan penggagas, kemudian PT PBB, supaya tidak ada masalah,” ungkap Dada.
Dada mengharapkan, permasalahan ini harus diselesaikan agar tidak menimbulkan polemik yang mungkin akan muncul di tengah kompetisi sehingga mengganggu persiapan tim berjuluk Maung Bandung itu.
“Lebih cepat lebih baik untuk klub. Masalah itu kan diliat, ada atau tidak adanya masalah kan diliat nanti. Apakah dari bobotoh atau dari siapa,” terangnya.
Menanggapi gugatan Persib 1933, Direktur Pengembangan SDM dan Merketing PT PBB Muhammad Farhan menyebut pihaknya menanti penjelasan tentang apa tujuan dari penolakan rencana IPO Persib. “Kami dari PT PBB sedang menunggu komunikasi dengan PT Persib 1933. Kalau mereka akan kirimi kami surat akan lebih memudahkan sebetulnya,” usul Farhan.
Jika memang Persib 1933 ingin melakukan pembinaan pemain secara serius, tambah Farhan, PT PBB terbuka untuk mengkomunikasikan hal itu. “Kalau kerangkanya seperti itu mari kita bicarakan. Tidak perlu kita berteriak keras-keras kalau ternyata masalahnya bisa diselesaikan,” tandasnya.
(akr)