Kombinasi pemain senior-junior

Jum'at, 31 Agustus 2012 - 12:39 WIB
Kombinasi pemain senior-junior
Kombinasi pemain senior-junior
A A A
Sindonews.com - Arema versi Indonesia Super League (ISL) membuktikan krisis keuangan musim lalu tak berpengaruh pada loyalitas pemain. Sebagai bukti, sejumlah pemain bintang memutuskan untuk meneruskan kiprah di Stadion Kanjuruhan untuk musim depan.

Hingga berita ditulis, total 12 pemain menyatakan komitmen bersama klub berjuluk Singo Edan. Dari jumlah itu, tercatat sejumlah nama yang menjadi kekuatan utama Arema musim lalu, sebut saja kiper Kurnia Meiga, Johan Alfarizi, Hendro Siswanto, Munhar, Ahmad Kurniawan, Sunarto, hingga Dendi Santoso.

Mereka mewakili kekuatan Singo Edan musim sebelumnya yang telah membubuhkan tandatangan di atas klausul kontrak. Bertahannya para pemain itu membuat manajemen Arema ISL sumringah karena konsep membentuk tim dengan perpaduan senior-junior mendekati kenyataan.

Pemain seperti Kurnia Meiga, Sunarto, Dendi Santoso, hingga pemain yang balik kandang Benny Wahyudi adalah stok lama yang pernah membawa Arema juara ISL 2009-2010. Kendati masih berusia muda, pemain-pemain itu termasuk senior jika diukur dari lamanya berkostum biru.

Sedangkan jika melihat faktor usia, dari 12 pemain yang telah direkrut sejauh ini, hanya Khusnul Yuli dan Ahmad Kurniawan yang terbilang 'berumur' karena sudah di atas 30 tahun. Ke depannya, untuk melengkapi sekitar 24 pemain musim depan, Arema bakal menambah pemain muda setelah berhasil memboyong Reza Mustofa dari Persema Malang.

“Saya rasa perpaduan antara pemain senior dan pemain muda akan menjadi kombinasi yang bagus. Sejauh ini konsep yang kita usung berjalan dengan baik. Untuk sebagian pemain yang akan direkrut nantinya, juga tetap perpaduan pemain senior dan muda,” terang Direktur Utama Arema ISL Ruddy Widodo.

Dari sederet nama yang manandatangani kontrak, dua diantaranya pemain baru yakni Reza Mustofa dan Qischil Gandruminy. Nama terakhir sebelumnya membela Deltras Sidoarjo dan pernah berkostum Persik Kediri. Gerakan Arema mengoleksi kekuatan kini sudah mencapai 50%.

Progres tersebut tergolong cepat dan diperkirakan bakal sesuai target tersusunnya kerangka tim pada September. “Ini baru akhir Agustus dan saya optimistis September sudah bisa dilihat bagaiman tim untuk musim depan. Sekarang kami juga masih terus bernegosiasi dengan pemain baru,” tambah Ruddy.

Pekerjaan rumah (PR) yang tak kalah dikebut adalah pemilihan pelatih. Walau sejumlah kandidat menyatakan bersedia melatih Singo Edan, namun manajemen masih mempertimbangkan dengan matang. Ada sejumlah nama, termasuk Milomir Seslija, Phillip Younghusband, hingga Peter Butler.

Dari nama-nama itu, Milo dan Younghusband yang telah menyatakan tertarik walau belum ada keputusan dari manajemen. Informasi dari internal Arema ISL, sebenarnya Milo menjadi kandidat kuat namun masih terkendala harga kontrak yang lumayan tinggi, yakni mencapai Rp1 miliar per musim.

Arema pun masih terus melakukan negosiasi agar harga itu bisa turun. Ruddy Widodo belum memberikan statemen gamblang terkait siapa sosok yang paling diidamkan Arema. Namun dirinya tak menampik jika pihaknya lebih menginginkan pelatih asing untuk musim depan.

“Kami lebih condong ke pelatih asing, itu harus diakui. Sejauh ini dalam tahap pembicaraan, bukan soal harga saja namun juga bagaimana visi dan konsepnya dalam membangun tim Arema,” tandas Ruddy.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)