Beban pelatih baru Persibo Bojonegoro
A
A
A
Sindonews.com - Keropornya klub karena ditinggal banyak pemain, nakal menjadi beban pelatih baru bagi Persibo Bojonegoro. Maklum, pelatih yang nantinya bakal menggantikan Paulo Camargo harus bekerja keras mencari skuad pengganti yang sepadan dengan musim sebelumnya.
Hingga kini, tercatat ada setidaknya lima pemain utama Persibo yang kemungkinan besar tidak lagi di Stadion Letjen H Soedirman. Selain Samsul Arif, Hary Syahputra, serta Dian Irawan, dua pemain yang juga tengah menjalin negosiasi dengan klub lain adalah Nur Iskandar dan bek Aang Suparman.
Nr Iskandar semakin dekat dengan Semen Padang, sedangkan Aang Suparman menjadi target utama Persib Bandung. Kehilangan lima pemain bisa diartikan kehilangan sebagian kekuatan utama musim sebelumnya. Kelimayanya merupakan poros kekuatan Laskar Angling Dharma yang menjuarai Piala Indonesia 2012.
Lini depan dan pertahanan menjadi perhatian utama dengan hilangnya Samsul Arif, Nur Iskandar, Hary Syahputra dan Aang Suparman. Samsul dan Iskandar adalah pengoleksi gol terbanyak bagi timnya musim lalu. Sedangkan Aang dan Hary adalah benteng tangguh yang bermain reguler.
Persibo yang tidak mempunyai daya mempertahankan pemain harus rela melihat kekuatan tergerus eksodus. Manajemen hanya bisa menunggu bagaimana kemampuan pelatih baru nantinya menambal kekuatan yang dipastikan bakal melemah ditinggal sebagian kekuatan inti.
“Untuk proyeksi musim depan kami masih menunggu pelatih. Kalau memang banyak pemain pergi, konsekuensinya kami harus mencari pemain pengganti yang kualitasnya sepadan. Semoga pelatih baru nanti juga mampu mendatangkan pemain yang bisa menjadikan Persibo lebih baik,” terang Manajer Persibo Nur Yahya.
Sebelumnya Persibo berniat mempertahankan 75% pemain lawas dan menambah 25% pemain baru berkualitas dan sarat berpengalaman. Misi tersebut ternyata gagal total karena tim kebanggaan Boromania belum mempunyai modal untuk mengikat pemain lama dengan kontrak baru.
Pemain yang mulai tidak sabar, apalagi persoalan gaji musim lalu juga belum terbayar, pilih mempertimbangkan opsi lain. Situasi ini memaksa pelatih baru harus memanggul beban yang sangat berat, apalagi Persibo bakal berlaga di leval Asia AFC Cup, sebagai 'bonus' menjuarai Piala Indonesia.
Pemilihan pelatih pun hingga kini masih simpang siur. Dikabarkan pelatih asal Malaysia Raja Isa menjadi kandidat menggantikan Paulo Camargo. Tapi manajemen Persibo tidak bisa membuat keputusan secara independen karena tetap tergantung Konsorsium LPI sebagai pemegang saham klub.
Itu juga berlaku pada musim lalu saat Paulo Camargo tiba-tiba datang menggantikan pelatih lawas Sartono Anwar. Camargo sejatinya tidak pernah dikaitkan dengan tim Oranye, tapi kemudian tiba-tiba diputuskan menjadi pelatih Persibo karena ditunjuk langsung oleh konsorsium.
Yahya juga mengakui manajemen belum mempunyai rancangan apa pun untuk membangun musim depan, termasuk daftar pemain incaran. “Situasinya masih belum pasti. Kompetisi IPL juga belum jelas kapan digulirkan. Jadi kami masih menunggu perkembangan selanjutnya,” sebut Nur Yahya.
Persibo kini hanya mempunyai pemain-pemain muda yang minim pengalaman dan kemungkinan merekalah yang menjadi pilar tim musim depan. Lagi-lagi, akan menjadi beban pelatih baru jika harus menangani pemain muda di tengah persaingan yang semakin ketat.
Hingga kini, tercatat ada setidaknya lima pemain utama Persibo yang kemungkinan besar tidak lagi di Stadion Letjen H Soedirman. Selain Samsul Arif, Hary Syahputra, serta Dian Irawan, dua pemain yang juga tengah menjalin negosiasi dengan klub lain adalah Nur Iskandar dan bek Aang Suparman.
Nr Iskandar semakin dekat dengan Semen Padang, sedangkan Aang Suparman menjadi target utama Persib Bandung. Kehilangan lima pemain bisa diartikan kehilangan sebagian kekuatan utama musim sebelumnya. Kelimayanya merupakan poros kekuatan Laskar Angling Dharma yang menjuarai Piala Indonesia 2012.
Lini depan dan pertahanan menjadi perhatian utama dengan hilangnya Samsul Arif, Nur Iskandar, Hary Syahputra dan Aang Suparman. Samsul dan Iskandar adalah pengoleksi gol terbanyak bagi timnya musim lalu. Sedangkan Aang dan Hary adalah benteng tangguh yang bermain reguler.
Persibo yang tidak mempunyai daya mempertahankan pemain harus rela melihat kekuatan tergerus eksodus. Manajemen hanya bisa menunggu bagaimana kemampuan pelatih baru nantinya menambal kekuatan yang dipastikan bakal melemah ditinggal sebagian kekuatan inti.
“Untuk proyeksi musim depan kami masih menunggu pelatih. Kalau memang banyak pemain pergi, konsekuensinya kami harus mencari pemain pengganti yang kualitasnya sepadan. Semoga pelatih baru nanti juga mampu mendatangkan pemain yang bisa menjadikan Persibo lebih baik,” terang Manajer Persibo Nur Yahya.
Sebelumnya Persibo berniat mempertahankan 75% pemain lawas dan menambah 25% pemain baru berkualitas dan sarat berpengalaman. Misi tersebut ternyata gagal total karena tim kebanggaan Boromania belum mempunyai modal untuk mengikat pemain lama dengan kontrak baru.
Pemain yang mulai tidak sabar, apalagi persoalan gaji musim lalu juga belum terbayar, pilih mempertimbangkan opsi lain. Situasi ini memaksa pelatih baru harus memanggul beban yang sangat berat, apalagi Persibo bakal berlaga di leval Asia AFC Cup, sebagai 'bonus' menjuarai Piala Indonesia.
Pemilihan pelatih pun hingga kini masih simpang siur. Dikabarkan pelatih asal Malaysia Raja Isa menjadi kandidat menggantikan Paulo Camargo. Tapi manajemen Persibo tidak bisa membuat keputusan secara independen karena tetap tergantung Konsorsium LPI sebagai pemegang saham klub.
Itu juga berlaku pada musim lalu saat Paulo Camargo tiba-tiba datang menggantikan pelatih lawas Sartono Anwar. Camargo sejatinya tidak pernah dikaitkan dengan tim Oranye, tapi kemudian tiba-tiba diputuskan menjadi pelatih Persibo karena ditunjuk langsung oleh konsorsium.
Yahya juga mengakui manajemen belum mempunyai rancangan apa pun untuk membangun musim depan, termasuk daftar pemain incaran. “Situasinya masih belum pasti. Kompetisi IPL juga belum jelas kapan digulirkan. Jadi kami masih menunggu perkembangan selanjutnya,” sebut Nur Yahya.
Persibo kini hanya mempunyai pemain-pemain muda yang minim pengalaman dan kemungkinan merekalah yang menjadi pilar tim musim depan. Lagi-lagi, akan menjadi beban pelatih baru jika harus menangani pemain muda di tengah persaingan yang semakin ketat.
(wbs)