Camargo harapan skuad muda
A
A
A
Sindonews.com - Kedatangan pelatih Paulo Camargo ke Arema versi Indonesia Super League (ISL) menjadi kabar gembira bagi pemain muda. Kepelatihan Paulo Camargo menjadi momentum berharga bagi talenta-talenta belia Arema untuk menunjukkan kualitasnya di depan Aremania, supporter fanatik Arema.
Camargo dikenal sebagai pelatih yang tidak mengutamakan pemain bintang dalam timnya. Dia bisa membaca kemampuan pemain tanpa memandang usia maupun status di klub sebelumnya. Dia sudah membuktikan itu kala semusim bersama Persibo Bojonegoro.
Sebelum dilatih Camargo, siapa yang mengenal Nur Iskandar, Wahyu Teguh, Novan Setya atau Sigit Mieko? Pemain-pemain itu pamornya cemerlang setelah dipoles mantan pelatih Sao Paulo itu. Tak heran jika pemain-pemain muda Arema tak sabar menunggu kedatangan pelatih ini ke Stadion Kanjuruhan.
“Saya mendengar Paulo Camargo suka mengorbitkan bakat-bakat baru di tim. Tentu saja itu menjadi kabar gembira bagi saya sebagai pemain muda karena berpeluang lebih banyak kesempatan. Saya sangat berharap Paulo Camargo mempertahankan gaya kepelatihannya itu,” ucap Dendi Santoso, striker muda Arema ISL.
Pemain berusia 22 tahun ini sejatinya sudah menjadi bagian penting tim Arema dalam beberapa musim terakhir. Namun karena usianya yang masih muda dan belum banyak pengalaman, tim utama tidak selalu menjadi habitat ideal baginya. Dilatih Camargo, dirinya berharap kemampuannya bisa terus berkembang.
Nama seperti Dendi dan sejumlah pilar Arema lainnya pernah merasakan sentuhan Robert Rene Alberts yang gemar mengorbitkan bakat baru. Kala dilatih Robert pula Dendi dkk mendapat kepercayaan lebih dalam tim. Itu yang menjadi harapan musim depan.
Pemain yang bisa berposisi winger atau striker ini sangat mendukung penunjukan Paulo Camargo sebagai pelatih Arema ISL. Penunjukan itu menurutnya sebagai bukti manajemen Arema sangat peduli dengan perkembangan skuad muda, utamanya setelah melihat apa yang telah dilakukan Camargo di Persibo.
Manajemen Arema ISL sendiri terlihat jelas ingin mengoptimalkan kemampuan Camargo menangani pemain-pemain muda. Itu terlihat dalam perpanjangan kontrak kepada sejumlah pemain. Rata-rata mereka yang dikontrak berusia di bawah 30 tahun, kecuali Ahmad Kurniawan dan Khusnul Yuli.
Jika diambil rata-rata, maka usia pemain Arema ISL yang sejauh ini dikontrak adalah sekira 24 tahun. “Kami mempunyai banyak pemain muda berbakat. Kami ingin regenerasi tanpa harus banyak mengeluarkan dana untuk membeli pemain bintang,” tutur Ruddy Widodo, Direktur Utama Arema ISL.
Perekrutan paling mencolok sejauh ini hanyalah pemain muda Reza Mustofa dari Persema Malang. Ruddy menegaskan Arema ISL belum mempunyai rencana merekrut pemain dengan status bintang dan nilai kontrak selangit. Hingga kini dinilainya kekuatan pemain lokal Malang masih sangat bagus.
“Kami punya Dendi Santoso, Reza Mustofa, dan beberapa pemain muda yang akan dipromosikan ke tim senior. Paulo Camargo sejauh ini juga tidak meminta pemain macam-macam. Jadi menurut saya pemain muda harus bekerja keras dan memanfaatkan kesempatan dilatih Camargo,” pungkasnya.
Camargo dikenal sebagai pelatih yang tidak mengutamakan pemain bintang dalam timnya. Dia bisa membaca kemampuan pemain tanpa memandang usia maupun status di klub sebelumnya. Dia sudah membuktikan itu kala semusim bersama Persibo Bojonegoro.
Sebelum dilatih Camargo, siapa yang mengenal Nur Iskandar, Wahyu Teguh, Novan Setya atau Sigit Mieko? Pemain-pemain itu pamornya cemerlang setelah dipoles mantan pelatih Sao Paulo itu. Tak heran jika pemain-pemain muda Arema tak sabar menunggu kedatangan pelatih ini ke Stadion Kanjuruhan.
“Saya mendengar Paulo Camargo suka mengorbitkan bakat-bakat baru di tim. Tentu saja itu menjadi kabar gembira bagi saya sebagai pemain muda karena berpeluang lebih banyak kesempatan. Saya sangat berharap Paulo Camargo mempertahankan gaya kepelatihannya itu,” ucap Dendi Santoso, striker muda Arema ISL.
Pemain berusia 22 tahun ini sejatinya sudah menjadi bagian penting tim Arema dalam beberapa musim terakhir. Namun karena usianya yang masih muda dan belum banyak pengalaman, tim utama tidak selalu menjadi habitat ideal baginya. Dilatih Camargo, dirinya berharap kemampuannya bisa terus berkembang.
Nama seperti Dendi dan sejumlah pilar Arema lainnya pernah merasakan sentuhan Robert Rene Alberts yang gemar mengorbitkan bakat baru. Kala dilatih Robert pula Dendi dkk mendapat kepercayaan lebih dalam tim. Itu yang menjadi harapan musim depan.
Pemain yang bisa berposisi winger atau striker ini sangat mendukung penunjukan Paulo Camargo sebagai pelatih Arema ISL. Penunjukan itu menurutnya sebagai bukti manajemen Arema sangat peduli dengan perkembangan skuad muda, utamanya setelah melihat apa yang telah dilakukan Camargo di Persibo.
Manajemen Arema ISL sendiri terlihat jelas ingin mengoptimalkan kemampuan Camargo menangani pemain-pemain muda. Itu terlihat dalam perpanjangan kontrak kepada sejumlah pemain. Rata-rata mereka yang dikontrak berusia di bawah 30 tahun, kecuali Ahmad Kurniawan dan Khusnul Yuli.
Jika diambil rata-rata, maka usia pemain Arema ISL yang sejauh ini dikontrak adalah sekira 24 tahun. “Kami mempunyai banyak pemain muda berbakat. Kami ingin regenerasi tanpa harus banyak mengeluarkan dana untuk membeli pemain bintang,” tutur Ruddy Widodo, Direktur Utama Arema ISL.
Perekrutan paling mencolok sejauh ini hanyalah pemain muda Reza Mustofa dari Persema Malang. Ruddy menegaskan Arema ISL belum mempunyai rencana merekrut pemain dengan status bintang dan nilai kontrak selangit. Hingga kini dinilainya kekuatan pemain lokal Malang masih sangat bagus.
“Kami punya Dendi Santoso, Reza Mustofa, dan beberapa pemain muda yang akan dipromosikan ke tim senior. Paulo Camargo sejauh ini juga tidak meminta pemain macam-macam. Jadi menurut saya pemain muda harus bekerja keras dan memanfaatkan kesempatan dilatih Camargo,” pungkasnya.
(wbs)