PSS Sleman tunggak sewa stadion
Senin, 10 September 2012 - 23:02 WIB

PSS Sleman tunggak sewa stadion
A
A
A
Sindonews.com - PSS Sleman masih harus menunggu pelunasan tunggakan dari manajemen untuk memakai Stadion Maguwoharjo. Saat ini, Elang Jawa, julukan PSS, masih menunggak pembayaran sewa stadion sebesar Rp 150 juta saat mengikuti Divisi Utama musim lalu.
Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Maguwoharjo Sarah Waluyo mengatakan, sampai saat ini, tidak ada pembayaran atau cicilan apa pun dari manajemen untuk melunasi tunggakan stadion. Jangankan cicilan, komunikasi antara pengelola dan manajemen pun putus setelah kompetisi berakhir. Satu-satunya, komunikasi dari pengelola dilakukan melalui surat tagihan yang dilayangkan.
"Tidak ada cicilan apa-apa atau pembayaran dari manajemen. Komunikasi saja putus. Komunikasi kami hanya lewat surat tagihan. Itu pun tidak tahu kapan dibayarkan," kata Sarah, Senin (10/9/2012).
Sarah mengatakan, manajemen seharusnya membangun komunikasi untuk menyelesaikan tunggakan sewa stadion. Sebab, setiap bulan Elang Jawa akan terkena denda 2 persen dari tunggakan tersebut. Atau jika memang tidak bisa membayar, manajemen bisa mengajukan keringanan. Keringanan atau dispensasi yang jika diinginkan dapat diajukan kepada Bupati Sleman.
"Keringanan, pengurangan atau malah pembebasan bisa diajukan ke Bupati. Itu opsi yang bisa ditempuh seandainya PSS memang benar-benar tidak kuat melunasi tunggakan. Daripada terkena denda terus setiap bulannya," terang dia.
Meski begitu, Sarah memastikan besaran pengurangan tetap harus dicermati. Di sisi lain, opsi ini harus sesuai ketentuan yang berlaku. "Bisa disesuaikan dengan aturan berupa Peraturan Bupati (Perbup). Kalau belum ada, bisa ditunggu sampai dikeluarkan Perbup terkait persoalan ini," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum PSS, Pustopo mengklaim tunggakan stadion bukan masalah bagi manajemen. Dia memastikan manajemen sudah mengantongi dana untuk melunasi tunggakan tersebut. "Bukan masalah. Dananya sudah ada, tinggal bayar saja," kata Pustopo.
Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Maguwoharjo Sarah Waluyo mengatakan, sampai saat ini, tidak ada pembayaran atau cicilan apa pun dari manajemen untuk melunasi tunggakan stadion. Jangankan cicilan, komunikasi antara pengelola dan manajemen pun putus setelah kompetisi berakhir. Satu-satunya, komunikasi dari pengelola dilakukan melalui surat tagihan yang dilayangkan.
"Tidak ada cicilan apa-apa atau pembayaran dari manajemen. Komunikasi saja putus. Komunikasi kami hanya lewat surat tagihan. Itu pun tidak tahu kapan dibayarkan," kata Sarah, Senin (10/9/2012).
Sarah mengatakan, manajemen seharusnya membangun komunikasi untuk menyelesaikan tunggakan sewa stadion. Sebab, setiap bulan Elang Jawa akan terkena denda 2 persen dari tunggakan tersebut. Atau jika memang tidak bisa membayar, manajemen bisa mengajukan keringanan. Keringanan atau dispensasi yang jika diinginkan dapat diajukan kepada Bupati Sleman.
"Keringanan, pengurangan atau malah pembebasan bisa diajukan ke Bupati. Itu opsi yang bisa ditempuh seandainya PSS memang benar-benar tidak kuat melunasi tunggakan. Daripada terkena denda terus setiap bulannya," terang dia.
Meski begitu, Sarah memastikan besaran pengurangan tetap harus dicermati. Di sisi lain, opsi ini harus sesuai ketentuan yang berlaku. "Bisa disesuaikan dengan aturan berupa Peraturan Bupati (Perbup). Kalau belum ada, bisa ditunggu sampai dikeluarkan Perbup terkait persoalan ini," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum PSS, Pustopo mengklaim tunggakan stadion bukan masalah bagi manajemen. Dia memastikan manajemen sudah mengantongi dana untuk melunasi tunggakan tersebut. "Bukan masalah. Dananya sudah ada, tinggal bayar saja," kata Pustopo.
(akr)