Masih berambisi di level tertinggi

Rabu, 19 September 2012 - 14:59 WIB
Masih berambisi di level...
Masih berambisi di level tertinggi
A A A
Sindonews.com - Di antara sejumlah pemain senior yang masih malang melintang di level tertinggi sepakbola nasional, Erol Iba termasuk salah satu nama yang masih eksis. Bersama Persebaya Surabaya dirinya tetap menjadi pemain yang relatif stabil walau bermunculan bakat-bakat muda.

Sejak Persebaya ditangani Aji Santoso hingga Divaldo Alves, Erol tetap menjadi kekuatan penting di kiri pertahan Persebaya. Walau tidak selalu tampil reguler karena cedera atau akumulasi kartu kuning, nyatanya Erol membuktikan dirinya sebagai pemain senior yang patut dijadikan panutan.

Musim depan, sekarang berusia 33 tahun, mantan pemain Arema FC, Persipura Jayapura dan Semen Padang, ini menyatakan masih on fire untuk kompetisi level atas. Dirinya merasa tidak mengalami penurunan stamina walau usia terus bertambah dan 33 tahun adalah usia yang tak lama lagi bakal pensiun.

Kabar ketertarikan Persebaya Surabaya kepada Diego Michiels seakan menjadi pertanda Persebaya bakal melakukan regenerasi. Tapi kabar itu sama sekali tak menganggu konsentrasi Erol yang optimistis dirinya masih mempunyai karakter tersendiri untuk menempati tim utama.

“Kalau memang ada inisiatif manajemen memperpanjang kontrak, saya siap untuk memberikan yang terbaik musim depan. Sejauh ini saya tidak mengalami kendala apa pun terkait usia. Saya merasa masih seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar pemain yang pernah memperkuat tim nasional ini.

Dia juga tidak khawatir jika nantinya harus tergeser bintang-bintang baru yang lebih bertenaga. Bagi Erol, karir sepakbola yang dijalani sudah sangat memuaskan, terutama pernah memperkuat tim-tim besar tanah air. Ya, Erol adalah pemain dengan curriculum vitae cukup memukau.

Dari Semen Padang, dia bergerak ke PSPS Pekanbaru, yang kemudian direkrut Arema FC. Selepas dari Arema, dia mampir ke Persik Kediri, Pelita Jaya, hingga klub dari tanah kelahirannya Persipura Jayapura sebelum bergeser ke Persebaya Surabaya pada 2010 silam.

Dia menyadari masih bertahan di Persebaya tergolong langka untuk pemain seusianya. “Saya kadang merasa aneh melihat di sekitar saya banyak sekali pemain dengan usia yang usianya 10 tahun di bawah saya. Tapi juga merasa bangga karena pemain seperti saya, dan mungkin Mat Halil juga, masih bisa bermain dengan baik,” tuturnya.

Erol juga menganggap dirinya beruntung karena hingga kini masih mempunyai kesempatan bermain untuk klub besar. Padahal untuk pemain dengan usia di atas 30 tahun, sangat sulit untuk mendapatkan klub bagus jika memang tidak memiliki kemampuan istimewa.

Pemain yang menjadi mualaf ini belum menentukan kapan bakal gantung sepatu, dengan alasan masih sangat menikmati bermain di lapangan. Sejauh staminanya masih kuat bermain, Erol belum berpikir menghentikan karirnya. Toh dia juga belum mempunyai rencana setelah pensiun nanti.

Lantas, apa resepnya menjadi pemain sedemikian stabil dan bermain untuk tim besar di usia 33 tahun? “Saya sih tidak punya resep khusus. Latihan dan menjaga kondisi seperti pemain lainnya. Kalau soal penampilan di lapangan, intinya tetap fokus saja untuk bermain bagus. Tidak merasa menjadi senior atau paling bagus di lapangan,” tandasnya.

Di antara klub-klub Jawa Timur sendiri hanya ada segelintir pemain di atas usia 33 tahun yang masih eksis di level tertinggi. Selain Erol, hanya ada Mat Halil, Bima Sakti, serta M Kamri.(kukuh setyawan)
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0726 seconds (0.1#10.140)