Arema FC tetap menyimpan kebanggaan
A
A
A
Sindonews.com - Arema FC versi Indonesian Premier League (IPL) tidak mau larut dalam kesedihan setelah kalah di leg pertama AFC Cup kontra Al Ettifaq, Selasa (18/9). Kendati peluang di leg kedua sangat sulit, pihak Arema tetap menyimpan kebanggaan.
Sebab prestasi hingga babak perempatfinal sudah tergolong luar biasa jika melihat situasi persepakbolaan Indonesia. Tanpa berpikir kans di leg kedua, Pelatih Arema Dejan Antonic memberikan pujian kepada pemain yang selama ini telah berjuang di tiga kompetisi.
“Anda harus ingat, sepakbola Indonesia sedang tidak bagus. Situasi klub-klub tidak stabil, kompetisi juga begitu, jadi saya lebih melihat dari sisi positif bahwa apa pun hasil di perempatfinal sudah layak dibanggakan,” ungkap Dejan Antonic, Kamis (20/9).
Dejan menunjukkan bagaimana dirinya harus menangani Arema ketika dalam situasi konflik dan perpecahan klub. Sudah begitu, pasukannya haus menghadapi tiga kompetisi sekaligus yang sangat sulit dijalani, terutama dengan pengaturan jadwal yang kacau.
Menembus perempatfinal sekaligus menjadi sejarah bagi klub asal Malang. Karena sebelumnya pada dua kesempatan di Liga Champion Asia (LCA), Arema hanya sekadar menjadi penggembira. “Pastinya kami harus tetap bangga dan tidak terlalu kecewa,” tambahnya.
Membawa konfidensi tinggi jelang pertandingan, nyatanya Arema tidak berbuat banyak di leg pertama lalu. Organisasi tim, postur, teknik, kalah jauh dibandingkan klub asal Kota Dammam, Arab Saudi. Sangat kelihatan bagaimana kualitas sepakbola Indonesia dibanding negara di Asia lainnya.
Fakta itu membuat Dejan menyoroti persepakbolaan Indonesia yang justru bergerak mundur. Dia berharap musim depan sepakbola Indonesia bisa lebih tertata, sehingga kualitas pemain maupun klub bisa lebih diandalkan di level lebih tinggi.
“Apa yang kita semua saksikan di leg pertama menunjukkan bagaimana kualitas sepakbola Indonesia dibandingkan negara lain. Indonesia sedang tidak bagus dan harusnya ada sebuah perubahan ke arah yang positif. Kalau situasinya begini terus, kualitas tidak akan berkembang,” kritiknya.
Sementara, untuk leg kedua pekan depan di Arab Saudi, Dejan tidak terlalu memikirkan hasil akhir. Dirinya juga tidak bakal membebani pemainnya dengan target di luar kemampuan, karena menyadari untuk bisa lolos ke semifinal bukan pekerjaan sembarangan.
Arema direncanakan Sabtu (22/9) berangkat ke Arab Saudi untuk pertandingan leg kedua di Prince Mohammed bin Fahd Stadium, Selasa (25/9). Sejauh ini tidak ada rencana perubahan kekuatan yang dilakukan Dejan Antonic.
Pastinya, di leg kedua nanti Arema sudah bisa memainkan Ahmad Amiruddin yang sebelumnya terkena akumulasi kartu kuning. Hilangnya Amiruddin membuat Dejan melakukan perubahan di lapangan tengah pada pertandingan sebelumnya
Sebab prestasi hingga babak perempatfinal sudah tergolong luar biasa jika melihat situasi persepakbolaan Indonesia. Tanpa berpikir kans di leg kedua, Pelatih Arema Dejan Antonic memberikan pujian kepada pemain yang selama ini telah berjuang di tiga kompetisi.
“Anda harus ingat, sepakbola Indonesia sedang tidak bagus. Situasi klub-klub tidak stabil, kompetisi juga begitu, jadi saya lebih melihat dari sisi positif bahwa apa pun hasil di perempatfinal sudah layak dibanggakan,” ungkap Dejan Antonic, Kamis (20/9).
Dejan menunjukkan bagaimana dirinya harus menangani Arema ketika dalam situasi konflik dan perpecahan klub. Sudah begitu, pasukannya haus menghadapi tiga kompetisi sekaligus yang sangat sulit dijalani, terutama dengan pengaturan jadwal yang kacau.
Menembus perempatfinal sekaligus menjadi sejarah bagi klub asal Malang. Karena sebelumnya pada dua kesempatan di Liga Champion Asia (LCA), Arema hanya sekadar menjadi penggembira. “Pastinya kami harus tetap bangga dan tidak terlalu kecewa,” tambahnya.
Membawa konfidensi tinggi jelang pertandingan, nyatanya Arema tidak berbuat banyak di leg pertama lalu. Organisasi tim, postur, teknik, kalah jauh dibandingkan klub asal Kota Dammam, Arab Saudi. Sangat kelihatan bagaimana kualitas sepakbola Indonesia dibanding negara di Asia lainnya.
Fakta itu membuat Dejan menyoroti persepakbolaan Indonesia yang justru bergerak mundur. Dia berharap musim depan sepakbola Indonesia bisa lebih tertata, sehingga kualitas pemain maupun klub bisa lebih diandalkan di level lebih tinggi.
“Apa yang kita semua saksikan di leg pertama menunjukkan bagaimana kualitas sepakbola Indonesia dibandingkan negara lain. Indonesia sedang tidak bagus dan harusnya ada sebuah perubahan ke arah yang positif. Kalau situasinya begini terus, kualitas tidak akan berkembang,” kritiknya.
Sementara, untuk leg kedua pekan depan di Arab Saudi, Dejan tidak terlalu memikirkan hasil akhir. Dirinya juga tidak bakal membebani pemainnya dengan target di luar kemampuan, karena menyadari untuk bisa lolos ke semifinal bukan pekerjaan sembarangan.
Arema direncanakan Sabtu (22/9) berangkat ke Arab Saudi untuk pertandingan leg kedua di Prince Mohammed bin Fahd Stadium, Selasa (25/9). Sejauh ini tidak ada rencana perubahan kekuatan yang dilakukan Dejan Antonic.
Pastinya, di leg kedua nanti Arema sudah bisa memainkan Ahmad Amiruddin yang sebelumnya terkena akumulasi kartu kuning. Hilangnya Amiruddin membuat Dejan melakukan perubahan di lapangan tengah pada pertandingan sebelumnya
(wbs)