Arema FC pertarungan terakhir
A
A
A
Sindonews.com - Arema FC versi Indonesian Premier League (LPI) menyatakan bakal mati-matian di Dammam, Arab Saudi, kala menghadapi Al Ettifaq di leg kedua AFC Cup. Melihat peluang lolos ke semifinal sangat tipis, bisa jadi ini adalah pertarungan terakhir Singo Edan musim ini.
Arema harus menang dengan margin lebih dari dua gol untuk bisa lolos ke babak semifinal. Jika parameternya adalah kualitas pertandingan di leg pertama 18 September lalu, Singo Edan diprediksi bakal kesulitan untuk mewujudkan itu. Sebab di Stadion Gajayana saja tim asuhan Dejan Antonic takluk 0-2.
Tapi jika merekam bagaimana Arema bisa menyingkirkan Kitchee FC di Hongkong pada fase pertama knock out, peluang masih tetap terbuka. Tak berlebihan jika Dejan melihat peluang belum sepenuhnya tertutup dan ingin timnya lebih baik dibanding leg pertama lalu.
“Kalau ini memang menjadi pertandingan terakhir bagi Arema musim ini, kami akan memberikan yang terbaik. Saya tidak memikirkan kami lolos atau tersingkir, karena bagi saya yang terpenting adalah tim bisa membuktikan mereka kalah secara terhormat,” cetus pelatih asal Serbia ini.
Arema yang telah berada di Dammam, berangkat lebih awal yakni Jumat (21/9) untuk beradaptasi dengan cuaca panas Arab Saudi. Dari situ terlihat Dejan ternyata masih memikirkan kondisi timnya dan tidak hanya bermaksud 'setor nyawa' di perempatfinal edisi kedua.
Di Stadion Prince Mohammes bin Fahd Stadium, Arema nanti bisa menurunkan skuad ideal dengan kembalinya Ahmad Amiruddin. Sebelumnya pemain ini terkena akumulasi kartu kuning di leg pertama lalu, hingga posisi sebagai striker sayap diserahkan kepada TA Musafri.
Sedangkan TA musafri yang biasanya berdiri di belakang striker, posisinya digeser Roman Chmelo. Pergeseran yang dilakukan Dejan ini ternyata gagal total dan tidak mampu mengangkat performa Singo Edan. Roman Chmelo yang selama ini dijadikan penyeimbang lapangan tengah, tidak cukup ofensif dalam merekayasa serangan.
“Saya akan coba kembalikan formasi terbaik, karena Amiruddin siap bermain. Di leg pertama lalu kesalahan bukan pada strategi atau komposisi tim, tapi lawan yang lebih siap. Selama tim bisa memperbaiki penampilan di leg kedua, saya tidak menuntut banyak,” tukas Dejan, 43 tahun.
Jika Amiruddin bermain, maka Roman Chmelo kembali ke posisinya di lapangan tengah bersama Marko Krasic. Sedangkan Legimin Raharjo yang fiplot sebagai pendamping Krasic, akan kembali sebagai full back bek kanan. Dengan skema seperti itu, konsekuensinya akan ada yang istirahat, yakni Deigo Michiels dan Fariz Bagus Dinata.
Keduan pemain itu berposisi sama sebagai full back kiri, namun pada laga di Gajayana lalu Fariz ditugaskan sebagai full back kanan dan sama sekali tidak efektif. Kebetulan atau tidak, dua gol Al Ettifaq lahir dari rusuk kanan Arema atau posisi yang ditempati Fariz.
Sementara, Al Ettifaq sendiri menyadari Arema FC masih menjadi ancaman serius walau telah memiliki tabungan gol away. Pelatih Alain Geiger menyebut kemenangan timnya belumlah mutlak karena masih ada 90 menit di Dammam yang bakal menjadi penentuan.
“Saya telah mengamati perjalanan Arema FC di AFC Cup dan mereka berpotensi membuat kejutan demi kejutan. Kami bermain di kandang bukan berarti situasi sudah aman. Kami justru semakin tidak aman ketika sudah merasa nyaman,” ungkapnya seperti dikutip situs Al Ettifaq FC.
Arema harus menang dengan margin lebih dari dua gol untuk bisa lolos ke babak semifinal. Jika parameternya adalah kualitas pertandingan di leg pertama 18 September lalu, Singo Edan diprediksi bakal kesulitan untuk mewujudkan itu. Sebab di Stadion Gajayana saja tim asuhan Dejan Antonic takluk 0-2.
Tapi jika merekam bagaimana Arema bisa menyingkirkan Kitchee FC di Hongkong pada fase pertama knock out, peluang masih tetap terbuka. Tak berlebihan jika Dejan melihat peluang belum sepenuhnya tertutup dan ingin timnya lebih baik dibanding leg pertama lalu.
“Kalau ini memang menjadi pertandingan terakhir bagi Arema musim ini, kami akan memberikan yang terbaik. Saya tidak memikirkan kami lolos atau tersingkir, karena bagi saya yang terpenting adalah tim bisa membuktikan mereka kalah secara terhormat,” cetus pelatih asal Serbia ini.
Arema yang telah berada di Dammam, berangkat lebih awal yakni Jumat (21/9) untuk beradaptasi dengan cuaca panas Arab Saudi. Dari situ terlihat Dejan ternyata masih memikirkan kondisi timnya dan tidak hanya bermaksud 'setor nyawa' di perempatfinal edisi kedua.
Di Stadion Prince Mohammes bin Fahd Stadium, Arema nanti bisa menurunkan skuad ideal dengan kembalinya Ahmad Amiruddin. Sebelumnya pemain ini terkena akumulasi kartu kuning di leg pertama lalu, hingga posisi sebagai striker sayap diserahkan kepada TA Musafri.
Sedangkan TA musafri yang biasanya berdiri di belakang striker, posisinya digeser Roman Chmelo. Pergeseran yang dilakukan Dejan ini ternyata gagal total dan tidak mampu mengangkat performa Singo Edan. Roman Chmelo yang selama ini dijadikan penyeimbang lapangan tengah, tidak cukup ofensif dalam merekayasa serangan.
“Saya akan coba kembalikan formasi terbaik, karena Amiruddin siap bermain. Di leg pertama lalu kesalahan bukan pada strategi atau komposisi tim, tapi lawan yang lebih siap. Selama tim bisa memperbaiki penampilan di leg kedua, saya tidak menuntut banyak,” tukas Dejan, 43 tahun.
Jika Amiruddin bermain, maka Roman Chmelo kembali ke posisinya di lapangan tengah bersama Marko Krasic. Sedangkan Legimin Raharjo yang fiplot sebagai pendamping Krasic, akan kembali sebagai full back bek kanan. Dengan skema seperti itu, konsekuensinya akan ada yang istirahat, yakni Deigo Michiels dan Fariz Bagus Dinata.
Keduan pemain itu berposisi sama sebagai full back kiri, namun pada laga di Gajayana lalu Fariz ditugaskan sebagai full back kanan dan sama sekali tidak efektif. Kebetulan atau tidak, dua gol Al Ettifaq lahir dari rusuk kanan Arema atau posisi yang ditempati Fariz.
Sementara, Al Ettifaq sendiri menyadari Arema FC masih menjadi ancaman serius walau telah memiliki tabungan gol away. Pelatih Alain Geiger menyebut kemenangan timnya belumlah mutlak karena masih ada 90 menit di Dammam yang bakal menjadi penentuan.
“Saya telah mengamati perjalanan Arema FC di AFC Cup dan mereka berpotensi membuat kejutan demi kejutan. Kami bermain di kandang bukan berarti situasi sudah aman. Kami justru semakin tidak aman ketika sudah merasa nyaman,” ungkapnya seperti dikutip situs Al Ettifaq FC.
(wbs)