Akhir sebuah dongeng

Rabu, 26 September 2012 - 14:34 WIB
Akhir sebuah dongeng
Akhir sebuah dongeng
A A A
Sindonews.com - Perjalanan Arema FC versi Indonesian Premier League (IPL) musim ini berakhir di Dammam, Arab Saudi. Arema harus mengakui ketangguhan Al Ettifaq di ajang AFC Cup setelah di kalahkan 2-0 di Prince Mohammed bin Fahd, Selasa (25/9) dinihari WIB. Arema gagal ke semifinal.

Gol Ahmed Al-Mubarak dan Youssef Al Salem menenggelamkan Singo Edan dengan skor agregat 4-0. Walau menembus perempatfinal termasuk hasil impresif bagi Arema FC, namun sekali lagi tim Indonesia merasakan bagaimana sulitnya bersaing dengan kultur sepakbola yang lebih maju di level Asia.

Hasil itu sekaligus akhir perjalanan Arema IPL musim ini yang dipenuhi berbagai cerita bak sebuah dongeng. Semusim penuh, Arema tidak henti menyajikan berita bagi media, mulai kisah heroisme hingga nestapa. Arema dihajar perpecahan di awal musim yang membuat tim terpecah.

Pelatih Dejan Antonic yang harus memunguti puing-puing perpecahan klub, masih harus menghadapi berbagai persoalan. Salah satunya ditinggalkan supporter Aremania. Walau begitu, klub yang berkandang di Stadion Gajayana ini masih bisa menyuguhkan aksi heroisme dengan menembus peringkat tiga IPL.

Sedangkan di ranah AFC Cup, Arema yang semula terseok-seok di fase grup, akhirnya lolos dan malah sempat menyingkirkan wakil Hongkong Kitchee FC. Sayang di perempatfinal Roman Chmelo dkk harus bertemu dengan Al Ettifaq yang notabene salah satu klub bergengsi dan memiliki sejarah memukau di kawasan Teluk Persia.

Sebelum berangkat ke babak perempatfinal pun tim ini masih diliputi masalah. Apalagi kalau bukan batal bergabungnya striker Persema Malang Irfan Bachdim yang memilih bergabung tim nasional (timnas). Padahal Irfan sebenarnya diplot untuk menjadi kekuatan vital Arema kontra Al Ettifaq.

“Inilah hasil yang kami capai musim ini. Kami menghadapi lawan bagus di AFC Cup dan itu menjadi pengalaman yang sangat berharga. Sekarang semua paham bagaimana perbedaan kualitas klub-klub Indonesia dengan negara lain. Saya tidak risau dengan hasil, karena tim ini telah melakukan yang terbaik,” cetus Dejan Antonic.

Bermain di Dammam, Dejan mengembalikan kekuatan terbaiknya dan sebenarnya mampu memperbaiki performa dibanding leg pertama di Stadion Gajayana, Malang, 18 September silam. Tapi superioritas Al Ettifaq memang tidak cukup dihadapi dengan permainan apik.

Dejan sama sekali tidak menyesali hilangnya kejutan di babak perempatfinal AFC Cup. Dia berpikir positif, bahwa hasil yang dicapai Arema IPL musim ini bakal menjadi bekal bagus bagi Singo Edan musim depan. Pelatih asal Serbia tersebut yakin Arema bisa menjadi tim yang lebih bagus.

“Secara mental tim ini sudah bagus karena menghadapi berbagai tekanan musim ini, baik di lapangan maupun luar lapangan. Jadi semusim terakhir tetap menjadi pelajaran berharga bagi pemain, baik secara tim maupun individu. Saya berterima kasih kepada pemain dan semua pihak yang bekerja keras untuk Arema musim ini,” ucap pelatih berusia 43 tahun ini.

Selepas melakoni pertandingan terakhir musim 2011-2012, Dejan masih enggan berkomentar soal kelanjutan karirnya di Stadion Gajayana. Mantan pelatih Kitchee FC ini sempat menjadi incaran sejumlah klub besar, namun pernah menyatakan ada kemungkinan bertahan di Malang.

Arema juga belum berencana memperpanjang kontrak para pemain yang berstatus free transfer pada awal Oktober. Masa kontrak sebagian pemain Singo Edan sebenarnya sudah berakhir, namun mendapat penyesuaian karena masih harus berlaga di AFC Cup.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6771 seconds (0.1#10.140)