Potensi tiga derby
A
A
A
Sindonews.com - Rencana merger antara Arema FC versi Indonesian Premier League (ISL dengan Pelita Jaya bisa memunculkan sejarah baru bagi Kota Malang. Ke depannya, kota dingin ini berpotensi menyumbang tiga klub di kompetisi yang sama. Itu bakal menjadikan Malang benar-benar 'Kota Bola'.
Sejak musim lalu, tepatnya sejak terpecahnya Arema FC, sebenarnya Malang sudah memiliki tiga tim, yakni Persema Malang, Arema FC versi Indonesian Premier League (IPL) dan Arema ISL. Namun khusus Arema ISL kini bertanding di kompetisi berbeda (ISL) karena dianggap tidak sah oleh PSSI.
Dengan prroyeksi menyatukan kompetisi satu-dua musim ke depan, tiga klub tersebut bisa berlaga di kompetisi yang sama. Dengan catatan semuanya bertahan di kompetisi level atas, maka Arema memiliki potensi menyuguhkan tiga pertandingan derby. Itu belum dicatat kota mana pun di Indonesia.
Saat ini mungkin Arema ISL belum menggenggam keabsahan setelah PSSI lebih pilih memenangkan Arema IPL musim lalu. Tapi itu tak akan berlangsung lama jika merger Arema FC-Pelita Jaya terwujud. Arema ISL bisa memakai legalitas Pelita Jaya agar bisa bermain di kompetisi PSSI.
Di sisi lain, merger Arema ISL dengan Pelita Jaya secara otomatis bakal melunturkan rencana rekonsiliasi antara Arema ISL dengan Arema IPL. Klub yang terpecah itu bakal benar-benar menjadi dua klub yang berbeda, walau sebenarnya wacana rekonsiliasi terus berlanjut dalam semusim terakhir.
“Melihat perkembangan selama ini, sangat mungkin nantinya ada tiga klub di Malang dalam kompetisi yang sama. Ini akan menjadikan Malang semakin menjadi kota sepakbola, walau mungkin tetap kurang nyaman bagi supporter (Aremania),” tutur mantan Pelatih Arema FC Gusnul Yakin.
Terlepas dari sisi positif maupun negatif kondisi Arema, Gusnul memprediksi Malang tetap bakal menjadi kekuatan tersendiri di level atas sepakbola nasional. Apalagi kedua Arema didukung investor yang tangguh dalam pendanaan, Arema ISL dipegang Bakrie, sedangkan Arema IPL disokong Ancora.
Dalam pandangan positif, semakin banyaknya klub bakal menumbuhkan dinamika bagus bagi pembinaan usia dini. “Semakin banyak klub tentunya akan lebih memberi peluang kepada pemain-pemain muda. Tapi kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya, karena siapa pun tentu lebih setuju jika Arema tetap satu,” cetusnya.
Merger antara Arema ISL dan Pelita Jaya menjadi berita paling menarik pada jeda musim kali ini. Dua klub yang selama ini lekat dengan Bakrie Grup, rencananya bakal bersatu dengan komposisi pemain bintang dan pelatih sekaliber Rahmad Darmawan. Hasil merger disebut-sebut bakal memunculkan kekuatan menakutkan di ISL.
Pelatih Persegres United Suharno memprediksi Arema ISL bakal menjadi kekuatan dominan jika benar bakal menyatu dengan Pelita Jaya. Arema yang dinilainya mempunyai budaya sepakbola bagus, bakal ditambah dengan skuad cemerlang hasil perpaduan kedua tim.
“Semua pasti bisa membayangkan bagaimana kekuatan Arema ISL jika digabung dengan Pelita Jaya. Hasilnya mungkin bakal menjadi tim baru yang bagus. Tapi di sisi lain, belum menjamin juga jika semua pemain bintang digabung akan menjadi tim superior. Tidak semudah itu,” tukasnya.
Terpenting, kata Suharno, jika terjadi merger maka daya saing tim-tim Jawa Timur di kompetisi level atas bakal meningkat. “Jawa Timur terkenal dengan tim-tim hebat, itu harus dipertahankan. Baik Arema, Persegres, maupun tim lain mempunyai tanggungjawab untuk itu,” ujar mantan pelatih Arema FC ini.
Sejak musim lalu, tepatnya sejak terpecahnya Arema FC, sebenarnya Malang sudah memiliki tiga tim, yakni Persema Malang, Arema FC versi Indonesian Premier League (IPL) dan Arema ISL. Namun khusus Arema ISL kini bertanding di kompetisi berbeda (ISL) karena dianggap tidak sah oleh PSSI.
Dengan prroyeksi menyatukan kompetisi satu-dua musim ke depan, tiga klub tersebut bisa berlaga di kompetisi yang sama. Dengan catatan semuanya bertahan di kompetisi level atas, maka Arema memiliki potensi menyuguhkan tiga pertandingan derby. Itu belum dicatat kota mana pun di Indonesia.
Saat ini mungkin Arema ISL belum menggenggam keabsahan setelah PSSI lebih pilih memenangkan Arema IPL musim lalu. Tapi itu tak akan berlangsung lama jika merger Arema FC-Pelita Jaya terwujud. Arema ISL bisa memakai legalitas Pelita Jaya agar bisa bermain di kompetisi PSSI.
Di sisi lain, merger Arema ISL dengan Pelita Jaya secara otomatis bakal melunturkan rencana rekonsiliasi antara Arema ISL dengan Arema IPL. Klub yang terpecah itu bakal benar-benar menjadi dua klub yang berbeda, walau sebenarnya wacana rekonsiliasi terus berlanjut dalam semusim terakhir.
“Melihat perkembangan selama ini, sangat mungkin nantinya ada tiga klub di Malang dalam kompetisi yang sama. Ini akan menjadikan Malang semakin menjadi kota sepakbola, walau mungkin tetap kurang nyaman bagi supporter (Aremania),” tutur mantan Pelatih Arema FC Gusnul Yakin.
Terlepas dari sisi positif maupun negatif kondisi Arema, Gusnul memprediksi Malang tetap bakal menjadi kekuatan tersendiri di level atas sepakbola nasional. Apalagi kedua Arema didukung investor yang tangguh dalam pendanaan, Arema ISL dipegang Bakrie, sedangkan Arema IPL disokong Ancora.
Dalam pandangan positif, semakin banyaknya klub bakal menumbuhkan dinamika bagus bagi pembinaan usia dini. “Semakin banyak klub tentunya akan lebih memberi peluang kepada pemain-pemain muda. Tapi kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya, karena siapa pun tentu lebih setuju jika Arema tetap satu,” cetusnya.
Merger antara Arema ISL dan Pelita Jaya menjadi berita paling menarik pada jeda musim kali ini. Dua klub yang selama ini lekat dengan Bakrie Grup, rencananya bakal bersatu dengan komposisi pemain bintang dan pelatih sekaliber Rahmad Darmawan. Hasil merger disebut-sebut bakal memunculkan kekuatan menakutkan di ISL.
Pelatih Persegres United Suharno memprediksi Arema ISL bakal menjadi kekuatan dominan jika benar bakal menyatu dengan Pelita Jaya. Arema yang dinilainya mempunyai budaya sepakbola bagus, bakal ditambah dengan skuad cemerlang hasil perpaduan kedua tim.
“Semua pasti bisa membayangkan bagaimana kekuatan Arema ISL jika digabung dengan Pelita Jaya. Hasilnya mungkin bakal menjadi tim baru yang bagus. Tapi di sisi lain, belum menjamin juga jika semua pemain bintang digabung akan menjadi tim superior. Tidak semudah itu,” tukasnya.
Terpenting, kata Suharno, jika terjadi merger maka daya saing tim-tim Jawa Timur di kompetisi level atas bakal meningkat. “Jawa Timur terkenal dengan tim-tim hebat, itu harus dipertahankan. Baik Arema, Persegres, maupun tim lain mempunyai tanggungjawab untuk itu,” ujar mantan pelatih Arema FC ini.
(wbs)