Pembina PSS melempem, BCS geram
Sabtu, 06 Oktober 2012 - 00:50 WIB

Pembina PSS melempem, BCS geram
A
A
A
Sindonews.com - Salah satu kelompok pecinta PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) geram dengan sikap Pembina Elang Jawa, julukan PSS, Sri Purnomo. Orang nomor satu di Sleman itu dianggap memberi gambaran suram masa depan PSS.
Media Officer BCS, Ernawan Fauzi mengatakan, sebagai pembina Sri Purnomo seharusnya memberi suntikan semangat bagi Elang Jawa. Sebab, suporter mulai gerah dengan prestasi stagnan tim kebanggaannya itu dalam beberapa musim terakhir.
Jangankan bertengger di papan atas, tampil kompetitif saja sangat sulit dilakukan. Beruntung musim lalu suporter tak perlu spot jantung menyaksikan PSS di ujung tanduk. Walau pun finish di papan tengah tetap saja mengecewakan.
Tapi hasil itu lebih baik dibanding sebelumnya. Di mana untuk memastikan tetap bertahan di kompetisi kasta kedua saja, suporter harus menunggu hingga laga terakhir. Dua tahun dalam kondisi seperti itu, tentu sangat tidak menyenangkan.
"Seharusnya memberi suntikan semangat untuk tim agar bisa lebih baik. Buka justru sebaliknya, mematok target saja tidak berani. Itu Sama saja membuat yang lain jadi down di saat butuh dukungan. Kami sangat kecewa," kata Ernawan, Jumat (5/10/2012).
Dia mengatakan, kekecewaan BCS bukan tanpa alasan. Selain menyurutkan semangat, pernyataan Bupati Sleman itu sekaligus mengingkari janjinya sendiri. Di mana, sebelum pemilihan bupati sempat berjanji membawa Elang Jawa promosi kasta tertinggi musim 2013.
Tapi sayang, janti tinggal janji. "Sekarang kami menggantungkan harapan pada PT PSS. Kalau mereka juga tidak berani membuat gebrakan, ya sudah kami pesimistis dengan masa depan tim kebanggaan kami ini," tegasnya.
Sri Purnomo sebelumnya menyatakan tak berani mematok target untuk PSS. Sri hanya berharap tim itu minimal tetap bertahan di Divisi Utama. "Harapan tentu lebih baik. Minimal bertahanlah," kata dia.
Media Officer BCS, Ernawan Fauzi mengatakan, sebagai pembina Sri Purnomo seharusnya memberi suntikan semangat bagi Elang Jawa. Sebab, suporter mulai gerah dengan prestasi stagnan tim kebanggaannya itu dalam beberapa musim terakhir.
Jangankan bertengger di papan atas, tampil kompetitif saja sangat sulit dilakukan. Beruntung musim lalu suporter tak perlu spot jantung menyaksikan PSS di ujung tanduk. Walau pun finish di papan tengah tetap saja mengecewakan.
Tapi hasil itu lebih baik dibanding sebelumnya. Di mana untuk memastikan tetap bertahan di kompetisi kasta kedua saja, suporter harus menunggu hingga laga terakhir. Dua tahun dalam kondisi seperti itu, tentu sangat tidak menyenangkan.
"Seharusnya memberi suntikan semangat untuk tim agar bisa lebih baik. Buka justru sebaliknya, mematok target saja tidak berani. Itu Sama saja membuat yang lain jadi down di saat butuh dukungan. Kami sangat kecewa," kata Ernawan, Jumat (5/10/2012).
Dia mengatakan, kekecewaan BCS bukan tanpa alasan. Selain menyurutkan semangat, pernyataan Bupati Sleman itu sekaligus mengingkari janjinya sendiri. Di mana, sebelum pemilihan bupati sempat berjanji membawa Elang Jawa promosi kasta tertinggi musim 2013.
Tapi sayang, janti tinggal janji. "Sekarang kami menggantungkan harapan pada PT PSS. Kalau mereka juga tidak berani membuat gebrakan, ya sudah kami pesimistis dengan masa depan tim kebanggaan kami ini," tegasnya.
Sri Purnomo sebelumnya menyatakan tak berani mematok target untuk PSS. Sri hanya berharap tim itu minimal tetap bertahan di Divisi Utama. "Harapan tentu lebih baik. Minimal bertahanlah," kata dia.
(wbs)