Garansi bakal terisi
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) boleh tersenyum puas setelah pertandingan ujicoba antara Arema-Pelita Jaya dan tim nasional (Timnas) KPSI, Sabtu (6/10). Bukan soal hasil pertandingan di lapangan, tapi situasi di tribun penonton.
Supporter Aremania yang membanjir ke Stadion Kanjuruhan hampir mencapai angka 20.000 kepala. Walau masih jauh di bawah jumlah tiket yang dicetak sekitar 33.000, fenomena itu sekilas sudah menjadi garansi bahwa stadion berkapasitas 35.000 penonton itu bakal terisi musim depan.
Rencana merger antara Arema ISL dengan Pelita Jaya sempat membuat kegelisahan di benak Aremania. Mereka sempat takut klub kesayangannya bakal berubah secara drastis, terutama dari sisi sejarah. Kegelisahan itu memunculkan kekhawatiran bakal mereduksi jumlah supporter yang datang ke Kanjuruhan.
Namun kekhawatiran sedikit sirna ketika ujicoba antara Arema-Pelita tetap didatangi belasan ribu Aremania. Padahal Arema-Pelita hanya bermain selama 45 menit menghadapi Timnas KPSI, karena 45 menit lainnya mempertandingan Persegres Gresik kontra timnas.
“Ini bukti Aremania masih tetap mencintai klubnya walau ada kabar soal merger belakangan ini. Kami tidak khawatir dengan fanatisme Aremania, karena mereka telah membuktikan musim lalu dengan mendatangi Stadion Kanjuruhan. Kami yakin musim depan Aremania sama seperti musim sebelumnya,” ungkap Direktur Utama Arema ISL Ruddy Widodo.
Jika ada yang kecewa dengan kabar adanya merger, dirinya cukup memaklumi. Ruddy hanya mengingatkan manajemen tidak ada rencana untuk mengubah sejarah Aremania sebagai klub kebanggaan arek-arek Malang. Penurunan penonton juga bukan faktor yang ditakutkan.
Dia menilai Aremania sudah sangat dewasa dalam menyikapi perkembangan timnya yang digabung dengan Pelita Jaya. “Panitia pelaksana (Panpel) juga akan mencetak tiket dengan jumlah sama di pertandingan musim depan. Justru kalau tim semakin bagus, bisa saja Aremania yang ke stadion semakin besar,” yakin Ruddy.
Aremania yang datang ke Stadion Kanjuruhan sore itu memang tidak pantas kecewa, karena sebagian besar komposisi tim Arema-Pelita diisi pemain Arema ISL. Dari starting line up yang diturunkan, hanya ada dua pemain Pelita Jaya di lapangan, yakni Joko Sasongko dan Dedi Kusnandar. Sisalanya adalah pemain Arema ISL.
Pelatih Arema-Pelita Rahmad 'RD' Darmawan belum bisa menurunkan tim terbaiknya di pertandingan ujicoba perdana ini, karena komposisi tim belum sepenuhnya lengkap. Wajah pemain asing hanya diwakili legiun asal Malaysia Safee Sali yang memulai laga di bangku cadangan.
Hasil 0-0 sebenarnya sudah sangat bagus bagi Arema-Pelita yang secara permainan terlihat lebih tertata dibansing Timnas KPSI. RD optimistis kualitas permainan timnya bakal terus berkembang seiring semakin lengkapnya skuad yang mengikuti persiapan pra musim.
“Kami memiliki pemain senior dan pemain muda yang menjanjikan. Saya percaya perpaduan itu akan bisa menciptakan sebuah kombinasi yang bagus. Saat melawan Timnas, kita semua melihat penampilan pemain muda bisa mengimbangi kualitas pemain timnas,” ucap RD.
RD belum memiliki rencana kapan ujicoba berikutnya bakal dilakukan. Dia masih melihat kemungkinan adanya lawan yang bisa dihadapi serta program timnya. “Pastinya saya ingin agenda ujicoba digelar rutin. Kondisi pemain sudah cukup bagus dan siap untuk ujicoba,” sebutnya
Supporter Aremania yang membanjir ke Stadion Kanjuruhan hampir mencapai angka 20.000 kepala. Walau masih jauh di bawah jumlah tiket yang dicetak sekitar 33.000, fenomena itu sekilas sudah menjadi garansi bahwa stadion berkapasitas 35.000 penonton itu bakal terisi musim depan.
Rencana merger antara Arema ISL dengan Pelita Jaya sempat membuat kegelisahan di benak Aremania. Mereka sempat takut klub kesayangannya bakal berubah secara drastis, terutama dari sisi sejarah. Kegelisahan itu memunculkan kekhawatiran bakal mereduksi jumlah supporter yang datang ke Kanjuruhan.
Namun kekhawatiran sedikit sirna ketika ujicoba antara Arema-Pelita tetap didatangi belasan ribu Aremania. Padahal Arema-Pelita hanya bermain selama 45 menit menghadapi Timnas KPSI, karena 45 menit lainnya mempertandingan Persegres Gresik kontra timnas.
“Ini bukti Aremania masih tetap mencintai klubnya walau ada kabar soal merger belakangan ini. Kami tidak khawatir dengan fanatisme Aremania, karena mereka telah membuktikan musim lalu dengan mendatangi Stadion Kanjuruhan. Kami yakin musim depan Aremania sama seperti musim sebelumnya,” ungkap Direktur Utama Arema ISL Ruddy Widodo.
Jika ada yang kecewa dengan kabar adanya merger, dirinya cukup memaklumi. Ruddy hanya mengingatkan manajemen tidak ada rencana untuk mengubah sejarah Aremania sebagai klub kebanggaan arek-arek Malang. Penurunan penonton juga bukan faktor yang ditakutkan.
Dia menilai Aremania sudah sangat dewasa dalam menyikapi perkembangan timnya yang digabung dengan Pelita Jaya. “Panitia pelaksana (Panpel) juga akan mencetak tiket dengan jumlah sama di pertandingan musim depan. Justru kalau tim semakin bagus, bisa saja Aremania yang ke stadion semakin besar,” yakin Ruddy.
Aremania yang datang ke Stadion Kanjuruhan sore itu memang tidak pantas kecewa, karena sebagian besar komposisi tim Arema-Pelita diisi pemain Arema ISL. Dari starting line up yang diturunkan, hanya ada dua pemain Pelita Jaya di lapangan, yakni Joko Sasongko dan Dedi Kusnandar. Sisalanya adalah pemain Arema ISL.
Pelatih Arema-Pelita Rahmad 'RD' Darmawan belum bisa menurunkan tim terbaiknya di pertandingan ujicoba perdana ini, karena komposisi tim belum sepenuhnya lengkap. Wajah pemain asing hanya diwakili legiun asal Malaysia Safee Sali yang memulai laga di bangku cadangan.
Hasil 0-0 sebenarnya sudah sangat bagus bagi Arema-Pelita yang secara permainan terlihat lebih tertata dibansing Timnas KPSI. RD optimistis kualitas permainan timnya bakal terus berkembang seiring semakin lengkapnya skuad yang mengikuti persiapan pra musim.
“Kami memiliki pemain senior dan pemain muda yang menjanjikan. Saya percaya perpaduan itu akan bisa menciptakan sebuah kombinasi yang bagus. Saat melawan Timnas, kita semua melihat penampilan pemain muda bisa mengimbangi kualitas pemain timnas,” ucap RD.
RD belum memiliki rencana kapan ujicoba berikutnya bakal dilakukan. Dia masih melihat kemungkinan adanya lawan yang bisa dihadapi serta program timnya. “Pastinya saya ingin agenda ujicoba digelar rutin. Kondisi pemain sudah cukup bagus dan siap untuk ujicoba,” sebutnya
(wbs)