Sriwijaya FC depak Ponaryo Astaman
Selasa, 09 Oktober 2012 - 23:30 WIB

Sriwijaya FC depak Ponaryo Astaman
A
A
A
Sindonews.com - Keputusan berani diambil manajemen Sriwijaya FC. Akibat tak kunjung mencapai kata sepakat, akhirnya manajemen Sriwijaya FC memutuskan mendepak Ponaryo Astaman. Sebagai gantinta, Laskar Wong Kito akan mendatangkan mantan pemain Persipura Immanuel Padwa.
Hal itu ditegaskan langsung oleh Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin didampingi Sekretaris Umum PT SOM Faisal Mursyid saat dijumpai di Hotel Swarna Dwipa, Selasa (9/10).
Keputusan itu terpaksa diambil karena hingga kemarin komunikasi yang telah coba dijalin tak kunjung menemui titik terang. Padahal menurut Hendri, berbagai keinginan kapten SFC musim lalu itu telah dipenuhi.
”Alasannya tidak lain karena antara manajemen klub dengan Ponaryo tak kunjung menemui kata sepakat meskipun sudah lama menjalin komunikasi dan negosiasi. Bahkan bisa dibilang jika komunikasi kita dengan dia tidak berjalan, karena walaupun sudah sering dihubungi tetapi tidak pernah ditanggapi,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan jika berakhirnya kerja sama antara SFC dengan Ponaryo Astaman bukan lantaran masalah ketidakcocokan harga. Karena masalah harga sebenarnya sudah tidak ada masalah lagi. Tetapi meski sudah beberapa kali pulang ke rumahnya di Palembang, dia tetap juga tak kunjung menandatangani kontrak.
Artinya lanjut Hendri, Ponaryo nampaknya memang sengaja ingin memutuskan komunikasi dan mengakhiri kebersamaannya dengan SFC. Karena itulah, pihaknya tidak ingin terlalu lama menanti tanpa ada kejelasan dan akhirnya mengambil sikap dengan melepasnya.
Meskipun diakuinya jika sebelumnya, Ponaryo telah meminta kontrak dengan durasi dua tahun langsung dengan banderol tinggi sebesar Rp 2.8 Miliar. Jumlah itu diakui oleh manajemen SFC dapat membebani keuangan klub.
''Keputusan melepas Ponaryo Astaman kita ambil setelah jajaran manajemen klub melakukan rapat tadi malam. Padahal, sebelum sebelumnya kita sudah pernah mengajaknya duduk satu meja untuk membahas bagaimana rencana SFC kedepan nanti beserta dengan permasalahan yang tengah dihadapi tim. Dengan harapan dia bisa memberikan masukan dan juga mengerti kondisi yang tengah terjadi, tetapi nyatanya tidak bisa,”terang Hendri.
Sementara itu, setelah secera resmi melepas Ponaryo Astaman, pihaknya langsung meminta masukan dari Pelatih Kas Hartadi mengenai siapa pemain yang harus dibidik untuk menutupi posisi gelandang bertahan menemani Dodok Anang Zuanto yang telah lebih dahulu berlabuh ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Dari usulan yang diberikan oleh Kas Hartadi, munculah nama mantan pemain Persiwa dan Persipura, Immanuel Padwa. Selain itu, nama pemain kelahiran 12 Februari 1984 itu juga direkomendasikan oleh mantan rekannya di Persiwa, Errick Weeks Lewis.
“Menurut pelatih, Immanuel sepadan dengan Ponaryo. Apalagi dia juga direkomenfasikan oleh Errick (Weeks Lewis), setelah melalui komunikasi dan negosiasi singkat, dia pun langsung menyatakan siap bergabung dengan SFC. rencananya besok dia akan langsung ke Palembang,” lanjutnya.
Immanuel Padwa sendiri memang saat ini dalam status bebas transfer setelah kontraknya bersama Persipura tidak diperpanjang lagi dengan alasan non tehnis. Sehingga proses perekrutannya tidak ada masalah dan bisa langsung menemui kata sepakat.
“Mengenai kemana perginya Ponaryo, kita sama sekali tidak tahu. Silahkan tanyakan saja kepadanya, karena kami sudah lama kehilangan komunikasi dengan dia,” katanya.
Hendri juga menambahkan jika Ponaryo Astaman merupakan pemain lama terakhir yang dipastikan meninggalkan SFC. Hal itu setelah para pemain lama seperti Ferry Rotinsulu, Mahyadi Panggabean, Ahmad Jufrianto dan Rivky Mokodompit sudah menandatangani kontrak kemarin malam.
Hal itu ditegaskan langsung oleh Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin didampingi Sekretaris Umum PT SOM Faisal Mursyid saat dijumpai di Hotel Swarna Dwipa, Selasa (9/10).
Keputusan itu terpaksa diambil karena hingga kemarin komunikasi yang telah coba dijalin tak kunjung menemui titik terang. Padahal menurut Hendri, berbagai keinginan kapten SFC musim lalu itu telah dipenuhi.
”Alasannya tidak lain karena antara manajemen klub dengan Ponaryo tak kunjung menemui kata sepakat meskipun sudah lama menjalin komunikasi dan negosiasi. Bahkan bisa dibilang jika komunikasi kita dengan dia tidak berjalan, karena walaupun sudah sering dihubungi tetapi tidak pernah ditanggapi,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan jika berakhirnya kerja sama antara SFC dengan Ponaryo Astaman bukan lantaran masalah ketidakcocokan harga. Karena masalah harga sebenarnya sudah tidak ada masalah lagi. Tetapi meski sudah beberapa kali pulang ke rumahnya di Palembang, dia tetap juga tak kunjung menandatangani kontrak.
Artinya lanjut Hendri, Ponaryo nampaknya memang sengaja ingin memutuskan komunikasi dan mengakhiri kebersamaannya dengan SFC. Karena itulah, pihaknya tidak ingin terlalu lama menanti tanpa ada kejelasan dan akhirnya mengambil sikap dengan melepasnya.
Meskipun diakuinya jika sebelumnya, Ponaryo telah meminta kontrak dengan durasi dua tahun langsung dengan banderol tinggi sebesar Rp 2.8 Miliar. Jumlah itu diakui oleh manajemen SFC dapat membebani keuangan klub.
''Keputusan melepas Ponaryo Astaman kita ambil setelah jajaran manajemen klub melakukan rapat tadi malam. Padahal, sebelum sebelumnya kita sudah pernah mengajaknya duduk satu meja untuk membahas bagaimana rencana SFC kedepan nanti beserta dengan permasalahan yang tengah dihadapi tim. Dengan harapan dia bisa memberikan masukan dan juga mengerti kondisi yang tengah terjadi, tetapi nyatanya tidak bisa,”terang Hendri.
Sementara itu, setelah secera resmi melepas Ponaryo Astaman, pihaknya langsung meminta masukan dari Pelatih Kas Hartadi mengenai siapa pemain yang harus dibidik untuk menutupi posisi gelandang bertahan menemani Dodok Anang Zuanto yang telah lebih dahulu berlabuh ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Dari usulan yang diberikan oleh Kas Hartadi, munculah nama mantan pemain Persiwa dan Persipura, Immanuel Padwa. Selain itu, nama pemain kelahiran 12 Februari 1984 itu juga direkomendasikan oleh mantan rekannya di Persiwa, Errick Weeks Lewis.
“Menurut pelatih, Immanuel sepadan dengan Ponaryo. Apalagi dia juga direkomenfasikan oleh Errick (Weeks Lewis), setelah melalui komunikasi dan negosiasi singkat, dia pun langsung menyatakan siap bergabung dengan SFC. rencananya besok dia akan langsung ke Palembang,” lanjutnya.
Immanuel Padwa sendiri memang saat ini dalam status bebas transfer setelah kontraknya bersama Persipura tidak diperpanjang lagi dengan alasan non tehnis. Sehingga proses perekrutannya tidak ada masalah dan bisa langsung menemui kata sepakat.
“Mengenai kemana perginya Ponaryo, kita sama sekali tidak tahu. Silahkan tanyakan saja kepadanya, karena kami sudah lama kehilangan komunikasi dengan dia,” katanya.
Hendri juga menambahkan jika Ponaryo Astaman merupakan pemain lama terakhir yang dipastikan meninggalkan SFC. Hal itu setelah para pemain lama seperti Ferry Rotinsulu, Mahyadi Panggabean, Ahmad Jufrianto dan Rivky Mokodompit sudah menandatangani kontrak kemarin malam.
(aww)