Manajemen PSS korbankan pemain
Minggu, 14 Oktober 2012 - 15:48 WIB

Manajemen PSS korbankan pemain
A
A
A
Sindonews.com - Keputusan kontroversial diambil manajemen PSS Sleman. Manajemen mengorbankan pemain, pelatih serta offisial dengan memotong separuh hak mereka, yang sebelumnya tertunda. Alasannya karena tim gagal mencapai target papan atas musim lalu.
Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), Supardjiono mengatakan, pemotongan separuh hak pemain diberikan sebagai sanksi karena Elang Jawa, julukan PSS gagal mencapai target papan atas yang ditentukan manajemen. Pemotongan juga dilakukan karena keuangan Elang Jawa defisit.
Tak hanya itu, Supardjiono berdalih, pemotongan dilakukan untuk menyelamatkan tim agar Elang Jawa tetap survive. "Ini keputusan yang sangat berat buat kami. Tapi kami tidak punya pilihan. Keputusan ini final," kata Supardjiono, Minggu (14/10/2012).
Supardjiono mengatakan, keputusan manajemen juga diambil setelah melihat klub tetangga seperti PSIM Yogyakarta dan Persiba Bantul. Menurutnya, nasib Elang Jawa jauh lebih baik dibanding dua tetangganya tersebut. "Faktanya, kondisi semua tim sama saja," terang dia.
Kiper PSS, Bogi Santoso mengaku kecewa dengan keputusan manajemen. Kekecewaan serupa dingkapkan pemain lainnya, Agung Andri.
"Kami kecewa, api kami juga tidak bisa berbuat apa-apa," keluh dia.
Sekretaris Umum PSS, Pustopo mengatakan, keputusan manajemen tidak menyalahi aturan karena sudah sesuai dengan kesepakan kontrak pasal 5. "Kami juga menggodok keputusan ini cukup lama. Jadi kami harap bisa diterima," pintanya.
Sebelumnya, Pelatih PSS, Widyantoro menolak dikambing hitamkan atas kegagalan tim. Menurutnya, tim sudah berupaya semaksimal mungkin merealisasikan target yang dibebankan manajemen. Secara teknis, kata dia, performa Elang Jawa sudah cukup memuaskan.
"Dengan materi pemain muda, capaian PSS sudah cukup bagus. Tapi soal menang kalah itu kan tidak melulu soal teknis, ada juga faktor non teknis. Dan itu juga menjadi tanggung jawab manajemen. Jadi tidak semuanya harus ditanggung pemain dan pelatih maupun offisial," kata dia.
Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), Supardjiono mengatakan, pemotongan separuh hak pemain diberikan sebagai sanksi karena Elang Jawa, julukan PSS gagal mencapai target papan atas yang ditentukan manajemen. Pemotongan juga dilakukan karena keuangan Elang Jawa defisit.
Tak hanya itu, Supardjiono berdalih, pemotongan dilakukan untuk menyelamatkan tim agar Elang Jawa tetap survive. "Ini keputusan yang sangat berat buat kami. Tapi kami tidak punya pilihan. Keputusan ini final," kata Supardjiono, Minggu (14/10/2012).
Supardjiono mengatakan, keputusan manajemen juga diambil setelah melihat klub tetangga seperti PSIM Yogyakarta dan Persiba Bantul. Menurutnya, nasib Elang Jawa jauh lebih baik dibanding dua tetangganya tersebut. "Faktanya, kondisi semua tim sama saja," terang dia.
Kiper PSS, Bogi Santoso mengaku kecewa dengan keputusan manajemen. Kekecewaan serupa dingkapkan pemain lainnya, Agung Andri.
"Kami kecewa, api kami juga tidak bisa berbuat apa-apa," keluh dia.
Sekretaris Umum PSS, Pustopo mengatakan, keputusan manajemen tidak menyalahi aturan karena sudah sesuai dengan kesepakan kontrak pasal 5. "Kami juga menggodok keputusan ini cukup lama. Jadi kami harap bisa diterima," pintanya.
Sebelumnya, Pelatih PSS, Widyantoro menolak dikambing hitamkan atas kegagalan tim. Menurutnya, tim sudah berupaya semaksimal mungkin merealisasikan target yang dibebankan manajemen. Secara teknis, kata dia, performa Elang Jawa sudah cukup memuaskan.
"Dengan materi pemain muda, capaian PSS sudah cukup bagus. Tapi soal menang kalah itu kan tidak melulu soal teknis, ada juga faktor non teknis. Dan itu juga menjadi tanggung jawab manajemen. Jadi tidak semuanya harus ditanggung pemain dan pelatih maupun offisial," kata dia.
(wbs)