SFC jaga rasa nyaman pemain
Senin, 15 Oktober 2012 - 20:51 WIB

SFC jaga rasa nyaman pemain
A
A
A
Sindonews.com - Sriwijaya FC akan tetap mengandalkan permainan cepat dan kolektivitas tim dalam mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Selain itu, kekompakan tim dan nuansa kekeluargaan di antara jajaran pelatih, pemain dan ofisial tim akan tetap dipertahankan.
Sehingga seluruh penggawa tim berjuluk Laskar Wong Kito itu dapat bermain dengan nyaman, enjoy dan tanpa adanya tekanan. ''Inilah yang menjadi rahasia keberhasilan SFC meraih gelar ISL musim lalu, jika pemain merasa senang berada di sini (SFC) dan juga enjoy, mereka pasti akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk mendapatkan hasil maksimal di setiap pertandingan,” ungkap Presiden SFC Dodi Reza Alex.
Dengan tekad yang kuat dari seluruh pemain, pelatih dan ofisiial serta dukungan manajemen klub yang solid serta doa dari seluruh masyarakat Sumatera Selatan, anggota DPR RI ini yakin Ferry Rotinsulu dkk dapat melanjutkan tradisi juara yang selama ini melekat pada tim asal Bumi Sriwijaya itu.
"Para pemain ini kan kebanyakan berasal dari luar Sumsel, jadi kalau mereka saja sudah tidak nyaman berada di sini maka bisa dipastikan performanya di lapangan tidak akan bagus. Jadi kalau pemain sudah merasakan kenyamanan seperti tinggal di rumahnya sendiri maka otomatis seluruh kemampuan terbaiknya akan bisa tersalurkan saat mereka bermain," lanjutnya.
Ya, sejak berakhirnya era kepemimpinan pelatih asal Bulgaria, Ivan Venkov Kolev yang dinilai otoriter dan selalu memaksakan kehendaknya kepada pemain dua musim lalu, SFC telah berhasil menciptakan nuansa yang berbeda di bawah komando Kas Hartadi dengan lebih mengutamakan pola kekeluargaan dalam memimpin pasukannya.
Padahal dari segi kemampuan melatih, Kas yang hanya memiliki lisensi A Nasional masih jauh dibandingkan Kolev yang bermodalkan lisensi tertinggi dalam karier kepelatihan yakni A Pro FIFA.
Tetapi ternyata hal itu tidak menjadi jaminan bagi seorang pelatih dapat sukses memimpin pasukannya, jika tidak mampu memaksimalkan potensi yang ada dalam pemain.
Situasi seperti inilah yang akan tetap dipertahankan oleh Kas Hartadi musim depan. Bahkan meskipun dirinya mendapatkan fasilitas tempat tinggal dari pihak manajemen klub, arsitek asal Solo itu lebih memilih tinggal bersama para pemain lokal lainnya di Mes Pertiwi. Padahal dia bisa saja memilih tinggal di Hotel Swarna Dwipa bersama para pemain asing lainnya.
Dengan begini, dia bisa lebih dekat dengan para pemainnya. Sehingga berbagai masalah yang terjadi di dalam maupun luar lapangan bisa selalu didiskusikan bersama-sama. Pendekatan secara emosional inilah yang diterapkan oleh mantan pelatih Akademi Sepak Bola Sekayu Youth Soccer Academi (SYSA) itu.
Karena menurut Kas, pada dasarnya seluruh pemain bola profesional itu sebenarnya memiliki kualitas skill dan kemampuan indifidu yang tidak jauh berbeda, tinggal lagi bagaimana caranya agar berbagai kelebihan itu dapat dieksplorasi lebih dalam dan meminimalisasi kekurangan dan kesalahan saat bermain di lapangan.
''Seluruh pemain yang kita rekrut kualitasnya bagus-bagus meskipun mereka bukan bintang seperti para pemain musim lalu. Tetapi saya yakin, jika kita bisa memaksimalkan setiap potensi yang ada pada diri mereka, maka SFC akan kembali melahirkan bintang-bintang baru dalam kancah sepakbola tanah air,” ujarnya optimis.
Sehingga seluruh penggawa tim berjuluk Laskar Wong Kito itu dapat bermain dengan nyaman, enjoy dan tanpa adanya tekanan. ''Inilah yang menjadi rahasia keberhasilan SFC meraih gelar ISL musim lalu, jika pemain merasa senang berada di sini (SFC) dan juga enjoy, mereka pasti akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk mendapatkan hasil maksimal di setiap pertandingan,” ungkap Presiden SFC Dodi Reza Alex.
Dengan tekad yang kuat dari seluruh pemain, pelatih dan ofisiial serta dukungan manajemen klub yang solid serta doa dari seluruh masyarakat Sumatera Selatan, anggota DPR RI ini yakin Ferry Rotinsulu dkk dapat melanjutkan tradisi juara yang selama ini melekat pada tim asal Bumi Sriwijaya itu.
"Para pemain ini kan kebanyakan berasal dari luar Sumsel, jadi kalau mereka saja sudah tidak nyaman berada di sini maka bisa dipastikan performanya di lapangan tidak akan bagus. Jadi kalau pemain sudah merasakan kenyamanan seperti tinggal di rumahnya sendiri maka otomatis seluruh kemampuan terbaiknya akan bisa tersalurkan saat mereka bermain," lanjutnya.
Ya, sejak berakhirnya era kepemimpinan pelatih asal Bulgaria, Ivan Venkov Kolev yang dinilai otoriter dan selalu memaksakan kehendaknya kepada pemain dua musim lalu, SFC telah berhasil menciptakan nuansa yang berbeda di bawah komando Kas Hartadi dengan lebih mengutamakan pola kekeluargaan dalam memimpin pasukannya.
Padahal dari segi kemampuan melatih, Kas yang hanya memiliki lisensi A Nasional masih jauh dibandingkan Kolev yang bermodalkan lisensi tertinggi dalam karier kepelatihan yakni A Pro FIFA.
Tetapi ternyata hal itu tidak menjadi jaminan bagi seorang pelatih dapat sukses memimpin pasukannya, jika tidak mampu memaksimalkan potensi yang ada dalam pemain.
Situasi seperti inilah yang akan tetap dipertahankan oleh Kas Hartadi musim depan. Bahkan meskipun dirinya mendapatkan fasilitas tempat tinggal dari pihak manajemen klub, arsitek asal Solo itu lebih memilih tinggal bersama para pemain lokal lainnya di Mes Pertiwi. Padahal dia bisa saja memilih tinggal di Hotel Swarna Dwipa bersama para pemain asing lainnya.
Dengan begini, dia bisa lebih dekat dengan para pemainnya. Sehingga berbagai masalah yang terjadi di dalam maupun luar lapangan bisa selalu didiskusikan bersama-sama. Pendekatan secara emosional inilah yang diterapkan oleh mantan pelatih Akademi Sepak Bola Sekayu Youth Soccer Academi (SYSA) itu.
Karena menurut Kas, pada dasarnya seluruh pemain bola profesional itu sebenarnya memiliki kualitas skill dan kemampuan indifidu yang tidak jauh berbeda, tinggal lagi bagaimana caranya agar berbagai kelebihan itu dapat dieksplorasi lebih dalam dan meminimalisasi kekurangan dan kesalahan saat bermain di lapangan.
''Seluruh pemain yang kita rekrut kualitasnya bagus-bagus meskipun mereka bukan bintang seperti para pemain musim lalu. Tetapi saya yakin, jika kita bisa memaksimalkan setiap potensi yang ada pada diri mereka, maka SFC akan kembali melahirkan bintang-bintang baru dalam kancah sepakbola tanah air,” ujarnya optimis.
(aww)