Kans singa muda Arema ISL bersinar
A
A
A
Sindonews.com - Membanjirnya pemain bintang seiring penyatuan tim Arema ISL dan Pelita Jaya, membawa konsekuensi logis pada pemain muda. Bisa jadi ambisi klub untuk menggelora musim depan akan membuat mereka 'sulit bernapas' karena kerasnya persaingan.
Arema ISL kini memiliki setumpuk pemain muda potensial yang siap diorbitkan secara reguler. Mereka di antaranya Dendi Santoso, Hendro Siswanto, Reza Mustofa, Qischil Gandruminy, serta pemain muda bawaan Pelita Jaya seperti Irsyad Maulana dan Gilang Ginarsa.
Mereka harus bersaing dengan pemain mapan semisal Alberto Goncalves, Greg Nwokolo, Keith Kayamba Gumbs, Safee Sali, hingga pemain domestik sekelas Egy Melgiansyah atau Joko Sasongko. Kerasnya kompetisi ISL serta perburuan target bisa mempersempit mereka masuk ke tim utama.
Namun Pelatih Arema ISL Rahmad Dharmawan berupaya mengangkat motivasi pemain-pemain muda itu. Pelatih asal Lampung ini berjanji bakal memberikan kesempatan kepada pemain muda di tim utama, sebagai salah satu jalan untuk mengembangkan kemampuannya.
''Pemain muda yang sukses kuncinya adalah bersabar dan fokus. Saya akan berusaha memberikan mereka kesempatan di kompetisi nanti. Bagaimana pun para pemain muda juga menjadi elemen penting di tim, sama seperti seniornya. Saya sangat percaya dengan kemampuan pemain muda di tim ini,” ucap RD, sapaan akrabnya.
Banyaknya pemain senior berkualitas, menurut RD, justru harus disikapi secara bijak oleh pemain muda. Yakni dengan terus berupaya keras meningkatkan kemampuan untuk bisa mendapatkan kesempatan lebih besar di tim. Di sinilah kekuatan mental sangat dibutuhkan.
Dia juga menyadari misinya di Malang bukan sekadar melatih, mendatangkan pemain bagus dan memberikan prestasi kepada klub kebanggaan Aremania. Tapi juga merasa bertanggungjawab memunculkan talenta-talenta baru demi perkembangan sepakbola nasional secara umum.
''Bagaimana respons pemain terhadap persaingan menjadi cermin bagaimana kualitas seorang pemain. Jika pemain merespons persaingan dengan kerja keras dan kemauan untuk terus lebih baik, maka dia pemain yang bagus. Saya ingin pemain muda Arema seperti itu,” tambahnya.
Dalam beberapa uji coba, pemain-pemain muda Arema memang terlihat tidak mau kalah dengan pemain senior. Reza Mustofa misalnya, pemain yang diambil dari Persema Malang ini bahkan membuktikan kualitasnya dengan mencetak satu gol ke gawang Persegres Gresik dalam uji coba akhir pekan lalu.
Tidak terlihat kesenjangan di tim Arema walaupun RD melebur pemain senior dengan pemain muda. RD sendiri mengklaim ini merupakan tahap awal dan kualitas tim Singo Edan sama sekali belum bisa dinilai secara detail. ''Proses penyatuan tim memang tidak mudah. Tapi perkembangannya selama ini cukup bagus,” tandasnya.
Mungkin secara teori pemain muda memang bisa mendapatkan kesempatan di liga. Praktiknya, seringkali tekanan di kompetisi membuat pelatih terpaksa harus menurunkan tim terbaik di tiap pertandingan. Contohnya ketika Arema juga ISL pada musim 2009-2010 silam.
Arema ISL kini memiliki setumpuk pemain muda potensial yang siap diorbitkan secara reguler. Mereka di antaranya Dendi Santoso, Hendro Siswanto, Reza Mustofa, Qischil Gandruminy, serta pemain muda bawaan Pelita Jaya seperti Irsyad Maulana dan Gilang Ginarsa.
Mereka harus bersaing dengan pemain mapan semisal Alberto Goncalves, Greg Nwokolo, Keith Kayamba Gumbs, Safee Sali, hingga pemain domestik sekelas Egy Melgiansyah atau Joko Sasongko. Kerasnya kompetisi ISL serta perburuan target bisa mempersempit mereka masuk ke tim utama.
Namun Pelatih Arema ISL Rahmad Dharmawan berupaya mengangkat motivasi pemain-pemain muda itu. Pelatih asal Lampung ini berjanji bakal memberikan kesempatan kepada pemain muda di tim utama, sebagai salah satu jalan untuk mengembangkan kemampuannya.
''Pemain muda yang sukses kuncinya adalah bersabar dan fokus. Saya akan berusaha memberikan mereka kesempatan di kompetisi nanti. Bagaimana pun para pemain muda juga menjadi elemen penting di tim, sama seperti seniornya. Saya sangat percaya dengan kemampuan pemain muda di tim ini,” ucap RD, sapaan akrabnya.
Banyaknya pemain senior berkualitas, menurut RD, justru harus disikapi secara bijak oleh pemain muda. Yakni dengan terus berupaya keras meningkatkan kemampuan untuk bisa mendapatkan kesempatan lebih besar di tim. Di sinilah kekuatan mental sangat dibutuhkan.
Dia juga menyadari misinya di Malang bukan sekadar melatih, mendatangkan pemain bagus dan memberikan prestasi kepada klub kebanggaan Aremania. Tapi juga merasa bertanggungjawab memunculkan talenta-talenta baru demi perkembangan sepakbola nasional secara umum.
''Bagaimana respons pemain terhadap persaingan menjadi cermin bagaimana kualitas seorang pemain. Jika pemain merespons persaingan dengan kerja keras dan kemauan untuk terus lebih baik, maka dia pemain yang bagus. Saya ingin pemain muda Arema seperti itu,” tambahnya.
Dalam beberapa uji coba, pemain-pemain muda Arema memang terlihat tidak mau kalah dengan pemain senior. Reza Mustofa misalnya, pemain yang diambil dari Persema Malang ini bahkan membuktikan kualitasnya dengan mencetak satu gol ke gawang Persegres Gresik dalam uji coba akhir pekan lalu.
Tidak terlihat kesenjangan di tim Arema walaupun RD melebur pemain senior dengan pemain muda. RD sendiri mengklaim ini merupakan tahap awal dan kualitas tim Singo Edan sama sekali belum bisa dinilai secara detail. ''Proses penyatuan tim memang tidak mudah. Tapi perkembangannya selama ini cukup bagus,” tandasnya.
Mungkin secara teori pemain muda memang bisa mendapatkan kesempatan di liga. Praktiknya, seringkali tekanan di kompetisi membuat pelatih terpaksa harus menurunkan tim terbaik di tiap pertandingan. Contohnya ketika Arema juga ISL pada musim 2009-2010 silam.
(aww)