Pertahanan Arema masih rapuh
A
A
A
Sindonews.com - Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) dipaksa bangun dari mimpi setelah diakuisisi Pelita Cronous dan memiliki tim bertabur bintang. Berlaga di Stadion Tri Dharma Gresik, Minggu (4/11) sore, Arema harus takluk 2-0 dari tuan rumah Persegres Gresik.
Sebuah pekerjaan rumah (PR) bagi Pelatih Arema ISL Rahmad Darmawan. Bermodal pemain mentereng, Singo Edan belum mapan dari segi taktik maupun mental bertanding di luar kandang. Padahal tiga laga ujicoba di kandang sebelumnya selalu dimenangkan.
Aldo Baretto dan Siswanto menjadi penentu kemenangan Persegres di menit 75 dan 84. Melihat jalannya laga, tuan rumah layak mendapatkan kemenangan karena bermain lebih bagus dan organisasi tim yang mapan. Sedangkan Arema justru jauh dari permainan sebelumnya.
Terutama di lini pertahanan, Rahmad Darmawan harus berpikir keras untuk mempertebal tembok Singo Edan. Buruknya koordinasi di sektor ini membuat serangan Persegres merajalela. Sekali lagi, ini menjadi bukti tim bertabur bintang bukan jaminan selalu menang.
"Inilah yang menjadi penekanan dan telah saya katakan sebelumnya. Mungkin hanya pertandingan ujicoba, tapi atmosfir jelas berbeda antara di kandang dan tandang. Semoga ini menjadi pelajaran pemain sebelum benar-benar masuk ke kompetisi yang sebenarnya," ungkap RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan.
Di sisi lain RD sendiri tak terlalu khawatir dengan hasil di Gresik, karena menurutnya tim memang sedang dalam pembenahan. "Justru dengan begini saya paham kelemahan yang ada di tim. Hasil ini menjadi bahan evaluasi yang bagus," tandasnya.
Sementara, entrenador Persegres Suharno terlihat biasa menyikapi kemenangan timnya. Sempat mengakui level Arema ISL berada di atas Persegres, dia justru membuat kejutan dengan sebuah kemenangan. Ini kemenangan pertama bagi Persegres di ujicoba pra musim.
"Pekerjaan masih panjang. Mungkin kami menang karena beruntung atau faktor lainnya. Tapi saya merasa tim ini belum sempurna. Lagipula Arema kekuatannya belum komplit. Hasil ini sama sekali bukan sebuah ukuran walau saya gembira pemain tampil semakin bagus," ujar Suharno.
Saat bermain di Stadion Kanjuruhan, Malang, pekan lalu, sebenarnya Gresik sudah terlihat mempunyai potensi merepotkan Singo Edan. Situasi itu ternyata jauh lebih baik di Stadion Tri Dharma dan Suharno layak puas dengan performa timnya secara keseluruhan.
Kemenangan 2-0 atas Arema sekaligus menjadi kado manis untuk Ultras, supporter Persegres Gresik, yang tengah merayakan ulang tahun. Di Stadion Tri Dharma sendiri terlihat kombinasi warna kuning dan biru, karena menjadi lautan Ultras dan Aremania.
Sebuah pekerjaan rumah (PR) bagi Pelatih Arema ISL Rahmad Darmawan. Bermodal pemain mentereng, Singo Edan belum mapan dari segi taktik maupun mental bertanding di luar kandang. Padahal tiga laga ujicoba di kandang sebelumnya selalu dimenangkan.
Aldo Baretto dan Siswanto menjadi penentu kemenangan Persegres di menit 75 dan 84. Melihat jalannya laga, tuan rumah layak mendapatkan kemenangan karena bermain lebih bagus dan organisasi tim yang mapan. Sedangkan Arema justru jauh dari permainan sebelumnya.
Terutama di lini pertahanan, Rahmad Darmawan harus berpikir keras untuk mempertebal tembok Singo Edan. Buruknya koordinasi di sektor ini membuat serangan Persegres merajalela. Sekali lagi, ini menjadi bukti tim bertabur bintang bukan jaminan selalu menang.
"Inilah yang menjadi penekanan dan telah saya katakan sebelumnya. Mungkin hanya pertandingan ujicoba, tapi atmosfir jelas berbeda antara di kandang dan tandang. Semoga ini menjadi pelajaran pemain sebelum benar-benar masuk ke kompetisi yang sebenarnya," ungkap RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan.
Di sisi lain RD sendiri tak terlalu khawatir dengan hasil di Gresik, karena menurutnya tim memang sedang dalam pembenahan. "Justru dengan begini saya paham kelemahan yang ada di tim. Hasil ini menjadi bahan evaluasi yang bagus," tandasnya.
Sementara, entrenador Persegres Suharno terlihat biasa menyikapi kemenangan timnya. Sempat mengakui level Arema ISL berada di atas Persegres, dia justru membuat kejutan dengan sebuah kemenangan. Ini kemenangan pertama bagi Persegres di ujicoba pra musim.
"Pekerjaan masih panjang. Mungkin kami menang karena beruntung atau faktor lainnya. Tapi saya merasa tim ini belum sempurna. Lagipula Arema kekuatannya belum komplit. Hasil ini sama sekali bukan sebuah ukuran walau saya gembira pemain tampil semakin bagus," ujar Suharno.
Saat bermain di Stadion Kanjuruhan, Malang, pekan lalu, sebenarnya Gresik sudah terlihat mempunyai potensi merepotkan Singo Edan. Situasi itu ternyata jauh lebih baik di Stadion Tri Dharma dan Suharno layak puas dengan performa timnya secara keseluruhan.
Kemenangan 2-0 atas Arema sekaligus menjadi kado manis untuk Ultras, supporter Persegres Gresik, yang tengah merayakan ulang tahun. Di Stadion Tri Dharma sendiri terlihat kombinasi warna kuning dan biru, karena menjadi lautan Ultras dan Aremania.
(wbs)