Nasuha berjuang keras melawan cedera lutut

Sindonews.com – Cedera membuat sinar Muhammad Nasuha meredup. Setelah terdepak dari Persib Bandung, pemain yang sempat naik daun ketika membela tim nasional Indonesia di Piala AFF 2010 itu, sampai saat ini masih berjuang melawan cedera yang melilitnya sejak musim lalu.

Musim 2011/2012 memang tidak cukup berkesan buat pemain yang diorbitkan pelatih Rahmad Darmawan saat membela Sriwijaya FC tersebut. Selama membela Persib, Nasuha lebih akrab dengan ruang medis. Cedera seringkali mendatangi dan mempersempit kesempatan Nasuha bermain.

Padahal ketika Persib mengumumkan nama Nasuha, legenda hidup Maung Bandung, Adeng Hudaya sempat memprediksi Nasuha bakal menjadi pemain penting di Persib. Sayang cedera membuat Nasuha harus merelakan tempat di skuad inti kepada Tony Sucipto dan juniornya Jajang Sukmara yang silih berganti mengisi posisi di sektor kiri Persib.

“Sampai sekarang saya belum memutuskan kemana. Untuk saat ini lebih fokus pada proses penyembuhan cedera. Soalnya masih terasa sakit,” jelas Nasuha dalam pesan singkatnya kepada HATTRICK.

Sepanjang musim lalu, lutut kiri Nasuha bisa dikatakan ibarat kaca. Beberapa kali pemain asal Serang, Banten ini harus mendapatkan perawatan karena cedera pada bagian lutut kiri dan mengakibatkan dirinya lebih sering disimpan.

Karena rekam medis yang buruk ini pula akhirnya Nasuha tak masuk proyeksi pemain yang dipertahankan pelatih Djadjang Nurdjaman. Hingga sekitar tiga bulan pasca namanya masuk daftar pemain yang tak dipertahankan status Nasuha sejauh ini masih free agent.

Sepanjang musim 2011/2012, Nasuha total hanya bermain sebanyak 14 kali dengan total 944 menit bermain. Dari seluruh laga yang dijalaninya bersama Maung Bandung, tercatat Nasuha hanya tujuh kali bermain selama 90 menit penuh.

Meski begitu, Nasuha mengungkapkan secara psikologis ia cukup terpacu untuk segera lepas dari cedera yang melilitnya. Pemain kelahiran 15 September 1984 itu, optimistis cepat atau lambat bisa kembali ke kondisi terbaik dan mendapatkan klub.