Bandung pede juara dengan atlet binaan sendiri
Rabu, 12 Desember 2012 - 20:39 WIB

Bandung pede juara dengan atlet binaan sendiri
A
A
A
Sindonews.com - Target Kota Bandung untuk mempertahankan gelar juara umum di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat, tampaknya bukan wacana kosong belaka. Sejak pertengahan tahun ini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung mulai intensif menggelar persiapan.
Memastikan semua tahap persiapan berjalan lancar, KONI Kota Bandung mengaku menerapkan program pemantauan rutin terhadap semua cabang olahraga yang bernaung di bawahnya. Langkah ini pun tidak dilakukan dalam sebuah forum yang sengaja diadakan, kemudian dihadiri secara serentak oleh semua pengurus. Melainkan dengan diskusi langsung dengan masing-masing cabang olah raga.
“Saya panggil setiap pengurus cabang olahraga di Kota Bandung untuk berbicara langsung. Itu lebih memungkinkan untuk menggelar obrolan secara luas, dengan suasana yang lebih cair, dan pembicaraan yang lebih terbuka. Dalam satu hari, setidaknya enam sampai tujuh cabang olahraga bisa menggelar pembicaraan dengan saya secara bergantian,” ucap Ketua Umum KONI Kota Bandung Aan Johana di kantornya, Jalan Jakarta, Kota Bandung.
Melalui langkah ini, dia yakin semua permasalahan bisa dicarikan solusinya. Bahkan hingga problem yang detail sekalipun di tiap cabang olahraga. Proses pemantauan yang lebih bersifat diskusi itu, berisi laporan terkait pencapaian pembinaan yang telah dilakukan. Termasuk memastikan tercapainya target persiapan setiap cabang olahraga untuk menghadapi Porda Jawa Barat 2014 di Kabupaten Bekasi.
''Sejauh mana pembinaan yang dilakukan, apa yang sudah dihasilkan, dan apakah akan mampu mencapai target pembinaannya, itu yang saya bicarakan dengan para pengurus cabang olahraga. Yang penting dari program ini adalah, bagaimana caranya agar tahapan persiapan yang kami lakukan bisa berjalan lancar. Kalaupun ada hambatan, itu bisa diselesaikan secepat dan seefektif mungkin,” kata Aan.
Persiapan yang difokuskan Kota Bandung, ujar Aan, mencakup perekrutan atlet, pembentukan tim bayangan, hingga pengukuhan tim inti. Terkait komposisi atlet yang nantinya menghuni kontingen Kota Bandung, dia menginstruksikan semua cabang olahraga untuk percaya diri menggunakan atlet hasil binaan sendiri.
''Saya tidak mengharapkan ada cabang olahraga yang merekrut atlet dari daerah lain. Baik itu dengan mutasi. Apalagi sampai mengiming-imingi olahragawan Kota atau Kabupaten lain dengan imbalan-imbalan agar mau bergabung. Kita harus percaya diri dengan atlet hasil binaan sendiri,” pungkas Aan.
Memastikan semua tahap persiapan berjalan lancar, KONI Kota Bandung mengaku menerapkan program pemantauan rutin terhadap semua cabang olahraga yang bernaung di bawahnya. Langkah ini pun tidak dilakukan dalam sebuah forum yang sengaja diadakan, kemudian dihadiri secara serentak oleh semua pengurus. Melainkan dengan diskusi langsung dengan masing-masing cabang olah raga.
“Saya panggil setiap pengurus cabang olahraga di Kota Bandung untuk berbicara langsung. Itu lebih memungkinkan untuk menggelar obrolan secara luas, dengan suasana yang lebih cair, dan pembicaraan yang lebih terbuka. Dalam satu hari, setidaknya enam sampai tujuh cabang olahraga bisa menggelar pembicaraan dengan saya secara bergantian,” ucap Ketua Umum KONI Kota Bandung Aan Johana di kantornya, Jalan Jakarta, Kota Bandung.
Melalui langkah ini, dia yakin semua permasalahan bisa dicarikan solusinya. Bahkan hingga problem yang detail sekalipun di tiap cabang olahraga. Proses pemantauan yang lebih bersifat diskusi itu, berisi laporan terkait pencapaian pembinaan yang telah dilakukan. Termasuk memastikan tercapainya target persiapan setiap cabang olahraga untuk menghadapi Porda Jawa Barat 2014 di Kabupaten Bekasi.
''Sejauh mana pembinaan yang dilakukan, apa yang sudah dihasilkan, dan apakah akan mampu mencapai target pembinaannya, itu yang saya bicarakan dengan para pengurus cabang olahraga. Yang penting dari program ini adalah, bagaimana caranya agar tahapan persiapan yang kami lakukan bisa berjalan lancar. Kalaupun ada hambatan, itu bisa diselesaikan secepat dan seefektif mungkin,” kata Aan.
Persiapan yang difokuskan Kota Bandung, ujar Aan, mencakup perekrutan atlet, pembentukan tim bayangan, hingga pengukuhan tim inti. Terkait komposisi atlet yang nantinya menghuni kontingen Kota Bandung, dia menginstruksikan semua cabang olahraga untuk percaya diri menggunakan atlet hasil binaan sendiri.
''Saya tidak mengharapkan ada cabang olahraga yang merekrut atlet dari daerah lain. Baik itu dengan mutasi. Apalagi sampai mengiming-imingi olahragawan Kota atau Kabupaten lain dengan imbalan-imbalan agar mau bergabung. Kita harus percaya diri dengan atlet hasil binaan sendiri,” pungkas Aan.
(aww)