Warna 'Arema' di Arema
A
A
A
Sindonews.com — Arema FC versi Indonesian Premier League (IPL) rupanya tidak bisa lepas dari pengaruh Arema. Dalam proses seleksi pemain yang dilakukan Dejan Antonic, sejumlah nama yang lolos seleksi merupakan mantan pemain Arema, baik yang pernah bermain di Arema ISL maupun Arema IPL.
Dari sekian nama yang lolos, pemain yang berstatus mantan pemain Arema adalah Noh Alam Shah, Waluyo, Juan Revi Auriqto, Usep Munandar, Leonard Tupamahu dan Ferry Aman Saragih. Khusus Noh, Usep dan Leonard musim lalu sempat memperkuat Arema IPL sebelum terpental karena perpecahan di tim.
Di antara nama-nama itu, hanya Ferry Aman Saragih yang langsung berpindah dari Arema ISL ke Arema IPL. Sedangkan lainnya sempat memperkuat klub lain, seperti Waluyo dan Juan Revi yang musim lalu di Deltras Sidoarjo. Mereka sebelumnya memperkuat Arema FC sebelum terjadi pembelahan klub.
Leonard Tupamahu juga sempat loncat ke Persema Malang separuh musim lalu, sementara Noh Alam Shah atau Along sempat berjibaku di Persib Bandung. Bergabungnya pemain itu membuat Arema IPL justru lebih banyak diperkuat pemain Arema dibanding Arema ISL.
Di Arema IPL sendiri juga masih banyak nama pemain lawas, yakni pemain-pemain yang sudah ada dalam skuad Arema sebelum terpecahnya klub berlogo kepala singa, meliputi Roman Chmelo, Irfan Raditya, Hermawan, Aji Saka, Ahmad Amiruddin, serta Fariz Bagus Dinata.
Para pemain yang dinyatakan lolos seleksi tinggal negosiasi kontrak dengan manajemen Arema IPL. “Saya sudah memberikan rekomendasi, tinggal manajemen yang bekerja soal negosiasi kontra. Mereka pemain berpengalaman dan saya butuhkan di IPL nanti,” ujar Dejan Antonic.
Dejan sekaligus menegaskan, banyaknya mantan pemain Arema yang lolos bukan semata karena mereka pernah memperkuat Singo Edan sebelumnya. Pelatih asal Serbia ini lebih menekankan aspek kualitas dan menganggap mereka memadai untuk bertarung di Stadion Gajayana.
Namun informasi yang beredar, keputusan mengontrak kembali mantan pemain Arema tersebut merupakan salah satu strategi klub yang didanai Ancora. Dengan memiliki banyak pemain 'Arema', mereka ingin menarik simpati supporter Aremania yang sekarang lebih suka mendukung Arema ISL di Stadion Kanjuruhan.
“Pertimbangan ke arah situ memang ada. Salah satu kegagalan manajemen Arema IPL musim lalu adalah tidak sanggup menarik Aremania ke Stadion Gajayana. Itu yang coba diperbaiki manajemen baru dengan menarik banyak pemain yang pernah memperkuat Arema. Agar Aremania lebih tertarik,” ujar salah satu sumber di manajemen Arema IPL.
Tak dimungkiri, sejumlah pemain seperti Noh Alam Shah, Juan Revi, Waluyo, cukup mendapat tempat di hati sebagian Aremania. Mereka adalah pemain yang pernah mempersembahkan gelar juara ISL pada musim 2009-2010 silam. Belum termasuk Ferry Aman Saragih yang musim lalu juga menjadi bintang di Stadion Kanjuruhan.
Akuisisi Arema ISL oleh Pelita Cronous juga berusaha dimanfaatkan Arema IPL. “Arema ISL kini banyak dipengaruhi Pelita Jaya setelah proses akuisisi. Banyak pemain asli Arema yang hilang. Inilah yang dimanfaatkan manajemen untuk membuktikan Arema IPL lebih 'Arema',” kata sumber itu.
Jika pemain yang direkomendasi Dejan Antonic semuanya dikontrak, maka sebagian pemain Arema IPL memiliki 'darah' Arema. Bisa jadi tim utama Arema IPL di kompetisi nanti didominasi pemain-pemain 'Arema' tersebut. Sebab nama-nama itu memiliki kans besar menjadi pemain utama di posisinya masing-masing.
Dari sekian nama yang lolos, pemain yang berstatus mantan pemain Arema adalah Noh Alam Shah, Waluyo, Juan Revi Auriqto, Usep Munandar, Leonard Tupamahu dan Ferry Aman Saragih. Khusus Noh, Usep dan Leonard musim lalu sempat memperkuat Arema IPL sebelum terpental karena perpecahan di tim.
Di antara nama-nama itu, hanya Ferry Aman Saragih yang langsung berpindah dari Arema ISL ke Arema IPL. Sedangkan lainnya sempat memperkuat klub lain, seperti Waluyo dan Juan Revi yang musim lalu di Deltras Sidoarjo. Mereka sebelumnya memperkuat Arema FC sebelum terjadi pembelahan klub.
Leonard Tupamahu juga sempat loncat ke Persema Malang separuh musim lalu, sementara Noh Alam Shah atau Along sempat berjibaku di Persib Bandung. Bergabungnya pemain itu membuat Arema IPL justru lebih banyak diperkuat pemain Arema dibanding Arema ISL.
Di Arema IPL sendiri juga masih banyak nama pemain lawas, yakni pemain-pemain yang sudah ada dalam skuad Arema sebelum terpecahnya klub berlogo kepala singa, meliputi Roman Chmelo, Irfan Raditya, Hermawan, Aji Saka, Ahmad Amiruddin, serta Fariz Bagus Dinata.
Para pemain yang dinyatakan lolos seleksi tinggal negosiasi kontrak dengan manajemen Arema IPL. “Saya sudah memberikan rekomendasi, tinggal manajemen yang bekerja soal negosiasi kontra. Mereka pemain berpengalaman dan saya butuhkan di IPL nanti,” ujar Dejan Antonic.
Dejan sekaligus menegaskan, banyaknya mantan pemain Arema yang lolos bukan semata karena mereka pernah memperkuat Singo Edan sebelumnya. Pelatih asal Serbia ini lebih menekankan aspek kualitas dan menganggap mereka memadai untuk bertarung di Stadion Gajayana.
Namun informasi yang beredar, keputusan mengontrak kembali mantan pemain Arema tersebut merupakan salah satu strategi klub yang didanai Ancora. Dengan memiliki banyak pemain 'Arema', mereka ingin menarik simpati supporter Aremania yang sekarang lebih suka mendukung Arema ISL di Stadion Kanjuruhan.
“Pertimbangan ke arah situ memang ada. Salah satu kegagalan manajemen Arema IPL musim lalu adalah tidak sanggup menarik Aremania ke Stadion Gajayana. Itu yang coba diperbaiki manajemen baru dengan menarik banyak pemain yang pernah memperkuat Arema. Agar Aremania lebih tertarik,” ujar salah satu sumber di manajemen Arema IPL.
Tak dimungkiri, sejumlah pemain seperti Noh Alam Shah, Juan Revi, Waluyo, cukup mendapat tempat di hati sebagian Aremania. Mereka adalah pemain yang pernah mempersembahkan gelar juara ISL pada musim 2009-2010 silam. Belum termasuk Ferry Aman Saragih yang musim lalu juga menjadi bintang di Stadion Kanjuruhan.
Akuisisi Arema ISL oleh Pelita Cronous juga berusaha dimanfaatkan Arema IPL. “Arema ISL kini banyak dipengaruhi Pelita Jaya setelah proses akuisisi. Banyak pemain asli Arema yang hilang. Inilah yang dimanfaatkan manajemen untuk membuktikan Arema IPL lebih 'Arema',” kata sumber itu.
Jika pemain yang direkomendasi Dejan Antonic semuanya dikontrak, maka sebagian pemain Arema IPL memiliki 'darah' Arema. Bisa jadi tim utama Arema IPL di kompetisi nanti didominasi pemain-pemain 'Arema' tersebut. Sebab nama-nama itu memiliki kans besar menjadi pemain utama di posisinya masing-masing.
(wbs)