PSSI berutang kepada SUGBK lebih dari Rp100 juta
A
A
A
Sindonews.com - Persiapan Tim Nasional (timnas) Indonesia menjelang Pra Piala Asia (PPA) 2015 terusik. Sekelumit permasalahan masih menaungi timnas Garuda. Manajemen timnas ternyata masih mempunyai sangkutan dengan pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, terkait penggunaan SUGBK medio Oktober sampai November 2012.
Tubani, kepala uni 1 SUGBK menegaskan, bahwa tunggakan manajemen timnas senilai lebih dari Rp100 juta. Tunggakan yang belum dibayarkan sendiri, menyangkut pemakaian SUGBK jelang digelarnya Piala AFF 2012. Pemusatan di SUGBK sendiri mulai dilakukan sejak pertengan Oktober 2012.
Adapun rincian yang harus dibayarkan oleh manajemen timnas kepada pengelola SUGBK selama satu bulan lamanya. Setiap latihan, timnas wajib membayarkan uang penyewaan senilai Rp. 5,5 juta. Manajemen timnas pun harus membayarkan sekitar Rp11 juta, jika timnas menggelar latihan pagi dan sore hari di stadion berkapasitas 80 ribu penonton tersebut.
''Jumlahnya saya memang tidak terlalu hapal. Yang pasti banyak, karena mereka tiap harinya harus membayar uang latihan. Saya rasa lebih kalau Rp100 juta,” ungkap Tubani, saat dihubungi wartawan, kemarin.
Tubani pun menambahkan, jika dirinya telah melayangkan tagihan beberapa kali kepada PSSI. Tapi menurutnya, sampai saat ini belum ada niat baik PSSI untuk menyelesaikan sangkutannya tersebut.
“Kami minta untuk segera dibayarkan. Memang timnas yang menggunakannya, tapi tolong diikuti semua aturan yang telah kami buat. Kami juga bisa saja menutup dan timnas belum bisa menggunakan SUGBK kalau belum menyelesaikan semua tunggakannya,” jelas Tubani.
Sementara itu, Bob Hippy, yang menjabat sebagai koordinator timnas Indonesia juga mengakui adanya tunggakan tersebut. Dan menurutnya, jika permasalahan sangkutan antara manajemen timnas dengan pihak pengelola SUGBK adalah tanggung jawab manajer timnas Garuda terdahulu yaitu, Habil Marati.
''Itu tanggung jawab manajer lama (Habil). Dia yang harus menyelesaikannya. Sejauh ini manejer timnas belum menyerahkan pertanggung jawaban. Makanya kami tidak tahu apa-apa saja permasalahan yang terjadi,” jelas Bob, yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.
Tubani, kepala uni 1 SUGBK menegaskan, bahwa tunggakan manajemen timnas senilai lebih dari Rp100 juta. Tunggakan yang belum dibayarkan sendiri, menyangkut pemakaian SUGBK jelang digelarnya Piala AFF 2012. Pemusatan di SUGBK sendiri mulai dilakukan sejak pertengan Oktober 2012.
Adapun rincian yang harus dibayarkan oleh manajemen timnas kepada pengelola SUGBK selama satu bulan lamanya. Setiap latihan, timnas wajib membayarkan uang penyewaan senilai Rp. 5,5 juta. Manajemen timnas pun harus membayarkan sekitar Rp11 juta, jika timnas menggelar latihan pagi dan sore hari di stadion berkapasitas 80 ribu penonton tersebut.
''Jumlahnya saya memang tidak terlalu hapal. Yang pasti banyak, karena mereka tiap harinya harus membayar uang latihan. Saya rasa lebih kalau Rp100 juta,” ungkap Tubani, saat dihubungi wartawan, kemarin.
Tubani pun menambahkan, jika dirinya telah melayangkan tagihan beberapa kali kepada PSSI. Tapi menurutnya, sampai saat ini belum ada niat baik PSSI untuk menyelesaikan sangkutannya tersebut.
“Kami minta untuk segera dibayarkan. Memang timnas yang menggunakannya, tapi tolong diikuti semua aturan yang telah kami buat. Kami juga bisa saja menutup dan timnas belum bisa menggunakan SUGBK kalau belum menyelesaikan semua tunggakannya,” jelas Tubani.
Sementara itu, Bob Hippy, yang menjabat sebagai koordinator timnas Indonesia juga mengakui adanya tunggakan tersebut. Dan menurutnya, jika permasalahan sangkutan antara manajemen timnas dengan pihak pengelola SUGBK adalah tanggung jawab manajer timnas Garuda terdahulu yaitu, Habil Marati.
''Itu tanggung jawab manajer lama (Habil). Dia yang harus menyelesaikannya. Sejauh ini manejer timnas belum menyerahkan pertanggung jawaban. Makanya kami tidak tahu apa-apa saja permasalahan yang terjadi,” jelas Bob, yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.
(aww)