Pirelli tak cocok buat Red Bull
A
A
A
Sindonews.com - Kepala tim principal Red Bull, Christian Horner mengakui bahwa timnya kesulitan untuk menggunakan ban baru (Pirelli) terhadap jet daratnya. Sebab, sebelumnya, produsen ban asal Italia Pirelli yakin tim Formula saat ini telah siap untuk pindah ke ban yang memiliki karakter lebih agresif pada tahun 2013 ini.
Pasalnya, Pirelli akan beralih ke komponen lembut dalam membuat ban tahun depan, dan hal ini merupakan upaya meningkatkan persaingan perebutan mahkota juara tahun ini. Chief Technical Officer Pirelli Maurizio Boicchi berpikir para tim peserta F1 tidak akan menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan karet baru tersebut dan ia bersikeras mereka telah banyak belajar tahun ini tentang bagaimana cara mengatasi penggunaan ban kami. Ia merasa dalam balapan terakhir musim 2012 lalu mempertontonkan langkah satu-stop memberikan kebijakan bagi beberapa tim dalam memahami untuk mendapatkan performa terbaik dan produk kami.
Kendati demikian, Horner tetap menilai bahwa timnya akan kesulitan untuk bisa mempertahankan gelar musim depan. Sebab, bukan hanya masalah ban saja yang terus menjadi polemik di dalam garasinya. Tetapi, gas buang (knalpot) juga menjadi problem yang hingga saat ini belum mampu diselesaikan dengan baik oleh Red Bull. Karenanya, dia meminta kepada direktur teknik Adrain Newey, untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan ini.
"Ada perubahan regulasi besar di mana efek knalpot berkurang drastis yang memiliki dampak signifikan pada mobil kita. Pasalnya, bisa dibilang kami menggunakan gas buang lebih maju dibandingkan tim lain. Jadi kami membutuh waktu untuk bisa memahami apa yang kami akan kombinasikan dengan ban yang berbeda. Karenanya, Newey beserta timnya harus secepatnya menyelesaikan permasalahan ini," terang Horner seperti dilansir Yahoo Sport, Kamis (3/1/2013).
Pasalnya, Pirelli akan beralih ke komponen lembut dalam membuat ban tahun depan, dan hal ini merupakan upaya meningkatkan persaingan perebutan mahkota juara tahun ini. Chief Technical Officer Pirelli Maurizio Boicchi berpikir para tim peserta F1 tidak akan menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan karet baru tersebut dan ia bersikeras mereka telah banyak belajar tahun ini tentang bagaimana cara mengatasi penggunaan ban kami. Ia merasa dalam balapan terakhir musim 2012 lalu mempertontonkan langkah satu-stop memberikan kebijakan bagi beberapa tim dalam memahami untuk mendapatkan performa terbaik dan produk kami.
Kendati demikian, Horner tetap menilai bahwa timnya akan kesulitan untuk bisa mempertahankan gelar musim depan. Sebab, bukan hanya masalah ban saja yang terus menjadi polemik di dalam garasinya. Tetapi, gas buang (knalpot) juga menjadi problem yang hingga saat ini belum mampu diselesaikan dengan baik oleh Red Bull. Karenanya, dia meminta kepada direktur teknik Adrain Newey, untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan ini.
"Ada perubahan regulasi besar di mana efek knalpot berkurang drastis yang memiliki dampak signifikan pada mobil kita. Pasalnya, bisa dibilang kami menggunakan gas buang lebih maju dibandingkan tim lain. Jadi kami membutuh waktu untuk bisa memahami apa yang kami akan kombinasikan dengan ban yang berbeda. Karenanya, Newey beserta timnya harus secepatnya menyelesaikan permasalahan ini," terang Horner seperti dilansir Yahoo Sport, Kamis (3/1/2013).
(wbs)