Zakopalova tak takut hadapi Li Na
A
A
A
Sindonews.com - Unggulan kelima Republik Ceko, Klara Zakopalova, mengungkapkan bahwa kemenangannya 6-1, 6-3 atas petenis Rumania, Monica Niculescu, di semifinal Shenzhen Terbuka di China, kemarin (4/1), dijalaninya dengan permainan yang sabar dan tidak terburu-buru. "Saya tahu saya harus sangat sabar. Anda tidak bisa langsung memukul untuk memenangkan pertandingan atas Monica," tandas Zakopalova, dilansir laman resmi WTA, Kamis.
Zakopalova juga menuturkan bahwa cuaca dingin yang saat ini tengah terjadi di China, tidak jauh lebih dingin dibanding dengan di negaranya. "Memang dingin di sini. Tapi saya berasal dari Eropa, di sana jauh lebih dingin, sehingga bagi saya itu tidak (terlalu) dingin."
Selanjutnya di laga final pertamanya sejak di Seoul pada 2010, Zakopalova akan bertemu dengan bintang tuan rumah, Li Na. Meskipun begitu, Zakopalova tetap menargetkan meraih gelar ketiga turnamen WTA dan yang pertama sejak Slovenia Terbuka di Portoroz pada 2005. "Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia dan telah memenangkan Grand Slam," kata Zakopalova mengenai Li Na.
"Dia adalah favorit di sini, tapi saya belum merasa kalah, saya akan pergi ke lapangan dan berjuang untuk merengut poin demi poin," ujar Zakopalova, yang diproyeksikan melampaui peringkat tertingginya di posisi 27 terlepas dari hasil final turnamen ini.
Sementara itu, Niculescu, yang disingkirkan Zakopalova, memberikan pujiannya terhadap lawannya itu. "Klara bermain sangat bagus," ucap Niculescu.
"Dia mampu memukul semua bola yang masuk. Karena cuaca ini, bola terasa berat dan tidak melompat. Dia memukul dengan cepat tanpa sedikit masalah, hanya dia memukulnya dari setiap sudut. Saya tahu dia akan melakukan itu, tapi saya tidak tahu jika bola menjadi seperti itu!"
Zakopalova juga menuturkan bahwa cuaca dingin yang saat ini tengah terjadi di China, tidak jauh lebih dingin dibanding dengan di negaranya. "Memang dingin di sini. Tapi saya berasal dari Eropa, di sana jauh lebih dingin, sehingga bagi saya itu tidak (terlalu) dingin."
Selanjutnya di laga final pertamanya sejak di Seoul pada 2010, Zakopalova akan bertemu dengan bintang tuan rumah, Li Na. Meskipun begitu, Zakopalova tetap menargetkan meraih gelar ketiga turnamen WTA dan yang pertama sejak Slovenia Terbuka di Portoroz pada 2005. "Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia dan telah memenangkan Grand Slam," kata Zakopalova mengenai Li Na.
"Dia adalah favorit di sini, tapi saya belum merasa kalah, saya akan pergi ke lapangan dan berjuang untuk merengut poin demi poin," ujar Zakopalova, yang diproyeksikan melampaui peringkat tertingginya di posisi 27 terlepas dari hasil final turnamen ini.
Sementara itu, Niculescu, yang disingkirkan Zakopalova, memberikan pujiannya terhadap lawannya itu. "Klara bermain sangat bagus," ucap Niculescu.
"Dia mampu memukul semua bola yang masuk. Karena cuaca ini, bola terasa berat dan tidak melompat. Dia memukul dengan cepat tanpa sedikit masalah, hanya dia memukulnya dari setiap sudut. Saya tahu dia akan melakukan itu, tapi saya tidak tahu jika bola menjadi seperti itu!"
(nug)