Modal dari ngutang, picu keraguan
A
A
A
Sindonews.com --Sungguh tak terbayangkan sebuah klub yang rencananya bermain di tiga kompetisi hanya bermodal dana hasil berhutang. Tapi itu benar-benar terjadi di Indonesia. Persibo Bojonegoro memulai aktifitas tim setelah mendapat hutangan dari kepala daerah setempat.
Berkalung gelar juara Piala Indonesia 2012 dan bermain di AFC Cup musim ini, Persibo harus menunggu 'uang receh' hanya untuk melakukan seleksi pemain. Itu setelah Bupati Bojonegoro Suyoto memberikan hutangan sebesar Rp45 juta sebagai bekal Persibo menjalani seleksi pemain yang dimulai Sabtu (5/1).
Persibo selama ini tidak kunjung mempersiapkan tim untuk musim kompetisi mendatang karena kosongnya rekening klub. Sedangkan dana Rp5 miliar yang dijanjikan Konsorsium tidak juga turun. Akibatnya rutinitas tim molor walau sudah menunjuk pelatih anyar, Gusnul Yakin.
Situasi ini membuat kekhawatiran supporter Persibo, Boromania, kian memuncak. Mereka khawatir kemiskinan yang melanda Laskar Angling Dharma bakal berimplikasi pada perjalanan di kompetisi musim depan. Apalagi Persibo harus mempersiapkan semuanya dari nol karena ditinggal skuad lama.
Terakhir adalah perginya bek senior Aries Tuansyah yang pilih bergabung dengan Semen Padang, menyusul dua rekannya Nur Iskandar dan Novan Setya. "Jujur sampai sekarang saya tak yakin Persibo bisa mengulangi prestasi musim lalu. Situasinya tidak membaik, malah memburuk. Belum apa-apa sudah berhutang," ungkap Reza Pahlevi, 28, salah satu Boromania.
Kondisi klub yang terpaksa bermodal hutang menipiskan optimisme Boromania yang sebenarnya ingin timnya lebih baik musim depan. Sedangkan dana dari konsorsium yang hanya sebesar Rp5 miliar diperkirakan tidak cukup untuk menggerakkan roda klub hingga kompetisi berakhir.
"Klub yang bermodal puluhan miliar saja tidak mampu berbuat banyak di tiga kompetisi sekaligus. Apalagi yang hanya bermodal Rp5 miliar. Ini akibatnya kalau klub terlalu mengandalkan konsorsium dan tak mampu mencari dana sendiri," kritik Reza yang tak henti menyesali kepergian skuad potensial musim lalu.
Kekhawatiran Persibo bakal batal menjadi klub bergengsi semakin mengapung ke permukaan. Padahal menjadi juara Piala Indonesia pada 2012 silam sempat dianggap sebagai pondasi kokoh alias tahapan bagus untuk menahbiskan tim Oranye sebagai klub papan atas tanah air.
Manajemen Persibo meminta supporter tetap sabar dan tidak khawatir secara berlebihan karena persiapan tim baru dimulai. Manajer Persibo Nur Yahya menyatakan manajemen terus bekerja keras untuk membawa tim kebanggaan Kota Ledre menyamai pencapaian musim sebelumnya.
"Musim lalu juga banyak yang ragu Persibo bisa bersaing. Nyatanya di akhir musim bisa finish dengan memuaskan dan malah bisa menjuarai Piala Indonesia. Kami ikuti saja proses pembentukan tim sembari berharap tim bisa kompetitif di kompetisi IPL nanti," ujar Nur Yahya.
Pihaknya juga mengatakan persiapan tim belum bisa dikatakan terlambat. Sebab situasi persepakbolaan belum pasti dan ada kemungkinan kompetisi diundur hingga Maret mendatang. Berdasar jadwal semula, rencananya PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) menggulirkan IPL pada pertengahan Februari mendatang
Berkalung gelar juara Piala Indonesia 2012 dan bermain di AFC Cup musim ini, Persibo harus menunggu 'uang receh' hanya untuk melakukan seleksi pemain. Itu setelah Bupati Bojonegoro Suyoto memberikan hutangan sebesar Rp45 juta sebagai bekal Persibo menjalani seleksi pemain yang dimulai Sabtu (5/1).
Persibo selama ini tidak kunjung mempersiapkan tim untuk musim kompetisi mendatang karena kosongnya rekening klub. Sedangkan dana Rp5 miliar yang dijanjikan Konsorsium tidak juga turun. Akibatnya rutinitas tim molor walau sudah menunjuk pelatih anyar, Gusnul Yakin.
Situasi ini membuat kekhawatiran supporter Persibo, Boromania, kian memuncak. Mereka khawatir kemiskinan yang melanda Laskar Angling Dharma bakal berimplikasi pada perjalanan di kompetisi musim depan. Apalagi Persibo harus mempersiapkan semuanya dari nol karena ditinggal skuad lama.
Terakhir adalah perginya bek senior Aries Tuansyah yang pilih bergabung dengan Semen Padang, menyusul dua rekannya Nur Iskandar dan Novan Setya. "Jujur sampai sekarang saya tak yakin Persibo bisa mengulangi prestasi musim lalu. Situasinya tidak membaik, malah memburuk. Belum apa-apa sudah berhutang," ungkap Reza Pahlevi, 28, salah satu Boromania.
Kondisi klub yang terpaksa bermodal hutang menipiskan optimisme Boromania yang sebenarnya ingin timnya lebih baik musim depan. Sedangkan dana dari konsorsium yang hanya sebesar Rp5 miliar diperkirakan tidak cukup untuk menggerakkan roda klub hingga kompetisi berakhir.
"Klub yang bermodal puluhan miliar saja tidak mampu berbuat banyak di tiga kompetisi sekaligus. Apalagi yang hanya bermodal Rp5 miliar. Ini akibatnya kalau klub terlalu mengandalkan konsorsium dan tak mampu mencari dana sendiri," kritik Reza yang tak henti menyesali kepergian skuad potensial musim lalu.
Kekhawatiran Persibo bakal batal menjadi klub bergengsi semakin mengapung ke permukaan. Padahal menjadi juara Piala Indonesia pada 2012 silam sempat dianggap sebagai pondasi kokoh alias tahapan bagus untuk menahbiskan tim Oranye sebagai klub papan atas tanah air.
Manajemen Persibo meminta supporter tetap sabar dan tidak khawatir secara berlebihan karena persiapan tim baru dimulai. Manajer Persibo Nur Yahya menyatakan manajemen terus bekerja keras untuk membawa tim kebanggaan Kota Ledre menyamai pencapaian musim sebelumnya.
"Musim lalu juga banyak yang ragu Persibo bisa bersaing. Nyatanya di akhir musim bisa finish dengan memuaskan dan malah bisa menjuarai Piala Indonesia. Kami ikuti saja proses pembentukan tim sembari berharap tim bisa kompetitif di kompetisi IPL nanti," ujar Nur Yahya.
Pihaknya juga mengatakan persiapan tim belum bisa dikatakan terlambat. Sebab situasi persepakbolaan belum pasti dan ada kemungkinan kompetisi diundur hingga Maret mendatang. Berdasar jadwal semula, rencananya PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) menggulirkan IPL pada pertengahan Februari mendatang
(wbs)